Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

kurang akurat dalam identifikasi kebakaran hutan Thoha 2008. Berdasarkan pemaparan diatas, maka sangat diperlukan upaya-upaya dini untuk pengendalian kebakaran hutan untuk menghindari dampak negatif yang dihasilkan, misalnya dalam bidang sosial, ekonomi, dan ekologi. Upaya pengendalian kebakaran hutan dalam menanggulangi kebakaran hutan antara lain dengan memanfaatkan data hotspot sebagai upaya informasi dini. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi penginderaan jauh telah memberikan sumbangan informasi yang sangat berharga bagi kepentingan pengendalian kebakaran, khususnya informasi dini kejadian kebakaran hutan. Disamping itu, pada pelaksanaan di lapangan, keakuratan proses deteksi akan menentukan alokasi dana, kelancaran pada proses pemadaman dan kebutuhan investigasi dalam kasus pelanggaran hukum lingkungan. Informasi hotspot yang akurat diperlukan sebagai dasar dalam pengambil keputusan di lapangan, khususnya pada saat musim kemarau dimana penyebaran api semakin cepat. Pada saat ini, data yang direkam oleh AVHRR pada satelit NOAA memberikan cara untuk mendapatkan informasi kebakaran atas alasan dasar-dasar praktis, politis, ekonomis dan alamiah. Berdasarkan hal tersebut, secara rinci penelitian ini mencoba untuk menjawab permasalahan antara lain: - Apakah data hotspot dan citra landsat dapat digunakan sebagai indikator adanya kebakaran hutan - Apakah kondisi sosial masyarakat di sekitar hutan menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menghitung akurasi citra hotspot untuk identifikasi kebakaran hutan 2. Mengidentifikasi jumlah titik hotspot pada setiap kelas tutupan lahan 3. Mengidentifikasi latar belakang penyebab kebakaran hutan

1.4 Kerangka Pemikiran

Kondisi hutan di Indonesia sangat rentan terhadap kebakaran, terutama disebabkan oleh berbagai aktivitas di dalam dan sekitar hutan tersebut. Sehingga diperlukan adanya usaha-usaha pra-pemadaman dalam mengatasi kebakaran hutan yang terkait langsung dengan organisasi guna menangani kondisi darurat tersebut. Walaupun telah dilakukan, namun pelaksanaannya di lapangan belum efektif dan efisien dalam mengurangi kejadian kebakaran hutan. Pembukaan lahan yang dilakukan dengan cara membakar dan tidak terkendali, dapat menurunkan kualitas kawasan hutan secara permanen. Pembukaan lahan dengan cara membakar menjadi kebiasaan masyarakat setempat, karena menjadi alternatif lain yang lebih murah dibandingkan jika menggunakan alat-alat mekanis. Deteksi kebakaran hutan yang diindikasikan dengan data hotspot dari satelit NOAA AVHRR memiliki bias yang sangat besar sehingga perlu dilakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan perkiraan lokasi kebakaran hutan yang lebih akurat. Pemantauan kebakaran hutan merupakan bagian yang penting dalam hal manajemen hutan dan memegang peranan terutama dalam peringatan bahaya degradasi hutan. Jika sistem deteksi dini dapat dijalankan secara efektif dan benar maka dapat membantu dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Keberhasilan pencegahan kebakaran hutan dapat dinilai dari penurunan kejadian kebakaran, dan adanya pengurangan dari dampak akibat kebakaran. Data dan informasi tentang penyebab kebakaran sangat berguna dalam usaha pencegahan kebakaran hutan salah satunya adalah lokasi rawan kejadian kebakaran. Sistem pemantauan dilakukan dengan berbagai metode yaitu pengukuran lapangan dan dengan memanfaatkan data citra Rusdiyatmoko Zubaidah 2005. Hasil pemantauan kebakaran hutan dapat dijadikan acuan perumusan kebijakan bagi pemerintah setempat dalam mengantisipasi meluasnya kebakaran yang terjadi. Dari Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa kejadian kebakaran hutan dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Namun beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa hampir 99 bahwa kebakaran disebabkan oleh faktor manusia. Pembukaan lahan baru untuk perkebunan sawit dan kondisi lahan yang sebagian besar adalah semak belukar diduga berpengaruh terhadap kejadian kebakaran hutan. Identifikasi dan analisis dilakukan terhadap faktor-faktor penyebab tersebut, sehingga dapat ditemukan faktor-faktor mana yang paling berpengaruh terhadap kejadian kebakaran hutan. Keberhasilan pencegahan kebakaran hutan dapat dinilai dari penurunan kejadian kebakaran, dan pengurangan dampak akibat kebakaran.

1.5 Manfaat Penelitian