yang diperoleh. Uji prasyarat analisis yang digunakan yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah persebaran data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas dilakukan dengan mengguanakan rumus kolomogorof smirnov dan shapiro wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig
atau nilai p. Uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest dan posttest, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses perhitungan dengan
menggunakan bantuan SPSS20.0. Adapun interpretasi dari uji normalitas sebagai berikut:
Jika nilai sig. 2-tailed lebih besar dari tingkat alpha 5 sig.2-tailed 0.050, dapat disimpulkan bahwa data berasal
dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal. Jika nilai sig. 2-tailed lebih kecil dari tingkat alpha 5 sig.2-
tailed 0.050, dapat disimpulkan bahwa sebaran data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah sebuah uji jika kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji
homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, yaitu apakah varian sampel yang diambil dari
populasi yang sama seragam atau tidak. Penghitungan uji homogenitas varian yakni dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0. Dengan uji
statistic test of homogenity variances. Adapun kriteria pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika probabilitas 0.05, maka varians dinyatakan homogen. Jika probabilitas 0.05, maka varians dinyatakan heterogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini
digunakan untuk menguji nilai rata-rata dari kedua kelas tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan uji-t dengan uji paired sampel T Test dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0. Kriteria pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut: Jika probabilitas 0.05, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa.
Jika probabilitas 0.05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh. Penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi
pada siswa.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H
o
: µ
1
µ
2
H
a
: µ
1
µ
2
Keterangan: H
o :
Penggunaan media gambar tidak berpengaruh terhadap keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir. H
a :
Penggunaan media gambar berpengaruh terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir.
µ
1
: Nilai rata-rata hasil tes awal sebelum diberikan perlakuan. µ
2
: Nilai rata-rata hasil tes akhir setelah diberikan perlakuan.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
1. Lokasi Sekolah
SDIT Az-Zahra terletak di Jl. Swadaya No. 47 RT 00109 Kel. Pondok Petir Kec. Bojongsari Kota Depok Jawa Barat Telp: 021 7412473 Fax :
021 7412473 Email : www.azzahra.sch.id
2. Visi dan Misi
Visi SDIT Az-Zahra Pondok Petir yaitu: “Sekolah Islami Berbasis Sains dan Multimedia”
Misi SDIT Az-Zahra Pondok Petir yaitu a Menuju generasi yang islami dan bertaqwa
b Menyiapkan generasi yang cinta Allah, Rasulullah dan keluarganya c Menyiapkan generasi yang memiliki wawasan keilmuan yang luas
d Mengarahkan untuk taat dan patuh kepada orang tua e Mengupayakan dan menanamkan budaya islami pada siswa-siswi
melalui ibadah dan suri tauladan f Mengarahkan
siswa-siswi untuk
berakhlakul karimah
dan berkepribadian qur’ani serta mampu bersosialisasi dengan baik dalam
lingkungannya g Menanamkan kedisiplinan dan unsur-unsur leadership pada siswa-siswi
3. Sejarah berdirinya SDIT Az-Zahra Pondok Petir
Berawal dari kegiatan pengaj ian majlis ta’lim Az-Zahra di pelopori
oleh ibu Hj. In Sutaryo yang begitu peduli terhadap perkembangan pendidikan anak-anak dan remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa
dan munculnya keasadaran bahwa maju mundurnya suatu bangsa terletak pada generasi penerusnya. Oleh karena itu, yayasan Az-Zahra berusaha
mengedepankan pendidikan yang berwawasan islami dengan mengangkat
akar-akar budaya islam dan menonjolkan akhlak yang mulia sebagaimana
yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan keluarganya.
Dengan niat tulus dan suci ibu Hj. Iin Sutaryo mendirikan SDIT Az- Zahra tiada lain hanya ingin menjadikan sekolah tersebut sebagai ladang amal
untuk meraih Ridho Allah Swt. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas diperlukan tekad dan kemauan yang tinggi disertai pengabdian
dan pengorbanan yang ikhlas, seperti ditunjukkan oleh ibu Hj.In Sutaryo dan pengajian az-zahra yang di dukung oleh sumber daya yang memadai yaitu
tenaga kependidikan yang profesional, sarana dan prasarana serta fasilitas
pendidikan yang terus dilengkapi akhirnya pembangunan pun di mulai.
Dengan kodrat dan iradat Allah Swt, di mulailah pembangunan Masjid kemudian diikuti dengan bangunan lantai satu SDIT Az-Zahra dan sekarang
lantai dua dan kantin sudah di bangun. Berawal dari 25 siswai tahun pertama kemudian meningkat menjadi 81 siswai tahun kedua. Pada tahun
ketiga meningkat menjadi 161 siswa. Sampai saat ini tahun ke-10 jumlah siswa sebanyak 456 siswai, dan sudah meluluskan 3 kali lulusan dengan hasil
yang cukup baik.
4. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru dan tenaga kependidikan di SDIT az-zahra berjumlah ± 50 orang termasuk kepala sekolah dan karyawan. Tenaga guru dan kependidikan di
SDIT Az-Zahra merupakan tenaga professional yang rata-rata telah menempuh jenjang strata 1 S1 lulusan dari berbagai universitas ternama,
serta banyaknya yang memiliki gelar sarjana pendidikanS.Pd sehingga
telah berpengalaman dalam dunia pendidikan.