pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan, dan lain sebagainya.
30
Dapat disimpulkan bahwa pada proses menulis memiliki langkah- langkah yang harus dilakukan, karena menulis adalah kegiatan yang
membutuhkan proses yang dilakukan dengan latihan terus-menerus. Berdasarkan langkah- langkah menulis yang telah dipaparkan tersebut,
penulis menggunakan pendapat dari Rahayu. Langkah-langkah yang ada mulai dari tahap prapenulisan yakni untuk menemukan idegagasan serta
imajinasi melalui sebuah pengamatan. Kemudian pada tahap menulis yakni menuliskan idegagasannya dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.
Selanjutnya tahap revisi tentunya dapat memperbaiki bahasa tulisan menjadi lebih baik dan benar serta memperhatikan unsur-unsur yang terdapat pada
puisi.
4. Hakikat Puisi a.
Pengertian Puisi
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeisis yang berarti penciptaan. Secara etimologi, puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat
puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia sendiri, yang berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun
batiniah. Samuel Taylor Coleridge dalam Rachmat Djoko Pradopo mengatakan
bahwa puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan yang terindah.
31
Kata-kata dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan, walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan. Karena itu, salah satu usaha penyair adalah
memilih kata-kata yang memiliki persamaan bunyi rima. Kata-kata itu mewakili kata-kata yang lebih luas dan lebih banyak. Hal lain diungkapkan
30
Minto Rahayu, Op. Cit., h. 137-138
31
Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi : Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotik, Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2005, cet. ke-9. h. 6
oleh Djago Tarigan ”puisi adalah karya sastra yang ditulis dengan bentuk larik-larik dan bait-
bait.”
32
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah kata-kata yang indah yang merupakan hasil dari sebuah pemikiran, yang dapat
merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama sehingga mengandung makna atau maksud tertentu.
b. Unsur-unsur Pembentuk Puisi
Menulis puisi bukanlah merupakan hal yang mudah dan juga tidak sulit. Dalam menulis suatu karya sastra terdapat beberapa unsur yang harus
dipahami oleh penulis. Burhan Nurgia ntoro menyatakan “sebuah puisi
hadir kepada anak secara keseluruhan dan sekaligus sebagai sebuah kesatuan yang padu dan harmonis.”
33
Hal senada diungkapkan oleh Damayanti “ batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur-unsur yang
saling mempengaruhi keut uhan sebuah puisi.”
34
Berdasarkan pernyataan tersebut untuk membentuk puisi sebagai kesatuan yang padu dan harmonis
serta mencapai sebuah keindahan dalam penulisan puisi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Damayanti menjelaskan: “puisi terbentuk dari dua struktur yang mendukung, yaitu
struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, gaya bahasa, tipografi,
serta rimairama. Struktur batin puisi terdiri dari tema sense, rasa feeling, nada tone, serta amanat atau tujuan
itention
.”
35
32
Djago Tarigan, dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, h. 11.21
33
Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2013 cet. ke-3. hal. 321
34
D. Damayanti, Buku Pintar Sastra Indonesia Puisi, Sajak, Syair, Pantun dan Majas, Yogyakarta: Araska. 2013, h. 16
35
ibid., h. 21