3. Langkah-langkah Membuat Puisi
Sastra bentuk puisi banyak macamnya, namun yang akan dibahas di sisni adalah puisi yang khususnya terdapat dalam pembelajaran bahasa
indonesia di kelas V Sekolah Dasar, yakni berupa membuat sajak bebas. Sajak-sajak bebas atau biasa disebut puisi bebas sangat mementingkan isi dan
mempergunakan kata-kata yang singkat serta menggambarkan hal-hal yang nyata atau realistis yang tidak mengikuti pola-pola puisi lama.
Langkah-langkah membuat puisi menggunakan media gambar dengan teknik kata berantai berdasarkan kepada RPP yang telah dibuat oleh peneliti
adalah sebagai berikut: 1. Dalam hal ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Masing-masing kelompok mendapatkan gambar yang telah diberikan oleh guru, misalnya tentang suasana di desa, kemudian setiap siswa dari
masing-masing kelompok mengamati, berpikir dan berimajinasi terkait gambar yang sudah di terimanya.
3. Satu persatu dari setiap kelompok berbaris dan menuliskan satu kata untuk ditulis di papan tulis secara bergantian.
4. Setelah itu masing-masing kelompok menuliskan hasil yang telah ditulis di papan tulis untuk disalin di kertas.
5. Setiap kelompok mencermati kembali hasil dari tulisan teman satu kelompoknya.
6. Setiap kelompok mengkaitkan dan melengkapi dari kata-kata yang sudah ada.
7. Kata-kata yang sudah terbentuk akan menghasilkan sebuah larik dan membentuk untaian bait hingga menjadi sebuah puisi .
8. Mereview kembali hasil puisi yang telah disusun atau dibuat, untuk lebih memperhatikan unsur-unsur pembentuk puisi, seperti diksi, rima,
imaji, dan pemberian judul yang sesuai. 9. Membacakan hasil puisi dari perwakilan masing-masing kelompok
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Anggoro melakukan penelitian pada tahun 2010, berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Siswa Kelas V SDN
Pandanmulyo 02 Malang. Hasil penelitiannya menunjukkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas menulis puisi
sebelumnya yaitu 52,8 pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 60,7 pada siklus III Meningkat menjadi 79,4.
Perbedaan penelitian Anggoro dengan skripsi ini adalah penelitiannya menggunakan tekhnik penelitian PTK sementara penulis menggunakan teknik
penelitian quasi eksperimen. Anggoro hanya menggunakan media gambar dalam melakukan penelitiannya, sementara menulis menggunakan tekhnik kata berantai
dalam proses pembelajaranya. Adapun yang menjadi persamaan dalam penelitian ini adalah keduanya melakukan penelitian dengan menggunakan media gambar
dalam pembelajaran menulis puisi. Joni Maryanto melakukan penelitian pada tahun 2013, berjudul
Peningkatan keterampilan menulis puisi Melalui model picture and picture Dengan mediagambar Pada siswa kelas V SDN gunungpati 01 Semarang.
Penerapan model picture and picture dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas V SDN Gunungpati 01 Semarang. Pada
siklus I nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 66,92. Persentase ketuntasan klasikal hasil menulis puisi adalah 68 sedangkan 28siswa dalam kriteria tidak
tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 78.1 dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 76. Pada siklus III nilai rata-rata kelas
yang diperoleh adalah 82,8 dengan persentase ketuntasan hasil menulis puisi adalah 88.
Perbedaan penelitian Joni Maryanto dengan skripsi ini adalah Joni Maryanto melakukan penelitian dengan menggunakan tekhnik penelitian PTK
sementara penulis menggunakan tekhnik penelitian quasi eksperimen. Joni Maryanto menggunakan model picture and picture dengan media gambar dalam
meningkatkan keterampilan menulis puisi, sedangkan penulis menggunakan