Pemunculan Morfem Berulang Keragaman Makna Pengulangan

D. Pemunculan Morfem Berulang

Merujuk kepada pengulangan bentuk dasar dari sebuah morfem. Pengulangan sebuah morfem ada yang berfungsi mengubah golongan kata ada pula yang tidak. Pada bentuk ulang {urut} menjadi {urutan} menjadi {urutan-urutan}; {hari} menjadi {sehari-hari}; proses pengulangan mempunyai fungsi membentuk kata benda dari kata kerja. Selanjutnya pada kata {cakap} yang diulang menjadi {bercakap-cakap}, {pisah} menjadi {terpisah-pisah}; {tegun} menjadi {tertegun-tegun}; {ulang} menjadi {diulang-ulang}; {raba} menjadi {meraba- raba} proses pengulangan mempunyai fungsi membentuk kata kerja dari kata kerja. Berikut adalah contoh morfem dasar berasal dari kata benda yang mengalami proses pengulangan menjadi kata benda, artinya proses pengulangan ini tidak merubah penggolongan kelas kata. Morfem Dasar + Morfem ulang → Kata {fitur} + {fitur} → {fitur-fitur} {kontes} + {kontes} → {kontes-kontes} {efek} + {efek} → {efek-efek} {situs} + {situs} → {situs-situs} {aplikasi} + {aplikasi} → {aplikasi-aplikasi} {kanal} + {kanal} → {kanal-kanal} {subkanal} + {subkanal} → {subkanal-subkanal} {mula} + {mula} → {mula-mula} {sendiri} + {sendiri} → {sendiri-sendiri} {agas} + {agas} → {agas-agas} {aqua} + {aqua} → {aqua-aqua} {bisnis} + {bisnis} → {bisnis-bisnis} {detik} + {detik} → {detik-detik}

E. Keragaman Makna Pengulangan

Proses pengulangan dapat menytakan beberapa makna, makna tersebut antara lain: 1. Menyatakan makna ‘banyak’ Untuk mendapatkan makna ‘banyak’ ada baiknya diberi ilustrasi kata sahabat dan sahabat-sahabat, contoh sebagai berikut: 30 1 Ketika kuliah dulu, dia tidak memiliki link. 2 Anda dapat memperluas link-link dengan sahabat Anda ketika kuliah dahulu atau menambah link-link baru ke berbagai perguruan tinggi di wilayah Jakarta. Kata link dalam kalimat 1 Ketika kuliah dulu, dia tidak memiliki link menyatakan sebuah ‘link atau jaringan pertemanan’, sedangkan kata link-link dalam kalimat nomor 2 Anda dapat memperluas link-link dengan sahabat Anda ketika kuliah dahulu atau menambah link-link baru ke berbagai perguruan tinggi di wilayah Jakarta menyatakan makna ‘banyak link’. Contoh yang sama terjadi pada kata ulang: Morfem Morfem Ulang Makna {subkanal} → {subkanal-subkanal} ‘banyak subkanal’ {link} → {link-link} ‘banyak link’ {channel} → {channel-channel} ‘banyak channel’ {option} → {option-option} ‘banyak option’ {login} → {login-login} ‘banyak login’ {akun} → {akun-akun} ‘banyak akun’ Dalam bahasa Indonesia dalam ranah teknologi informasi makna ‘banyak’ sering juga dinyatakan tidak dengan bentuk pengulangan. Misalnya dalam kalimat: 3 Nature Sounds Beaches memiliki banyak daftar suara. Suara ini akan membuat tubuh Anda mengalami relaksasi. 4 Suara yang dimiliki aplikasi ini salah satunya seperti suara saat Anda di pantai. 5 Suara-suara ini akan membuat tubuh Anda mengalami relaksasi. Efek suara yang tersedia antara lain: api, bola api, hujan dan burung, hujan badai, hujan angin, dan salju. Sumber: Wahana Komputer, 2014: 188 31 2. Menyatakan Makna ‘alasan’ 6 Masyarakat petani perlu memiliki pemahaman teknologi pertanian, jika masyarakat masih menanam dengan cara-cara manual hasil panen tidak akan maksimal “Panen akan maksimal” memerlukan “alasan, atau syarat”, yakni apabila petani memiliki pemahaman teknologi pertanian. Dengan begitu, dapat dijelaskan bahwa pengulangan kata cara menjadi cara-cara yang diiringi dengan kata jika dalam kalimat nomor 6 menyatakan makna ‘alasan atau persyaratan’. Berlainan dengan no 6 kalimat nomor 7: 7 Hierarki pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat akan diawali dengan pemenuhan zat karbohidrat pada asupan makanannya, jika tidak terpenuhi zat kabohidrat itu, maka kebutuhan dasar akan protein belum dapat tercapai. Karena swasembada daging dijadikan wacana yang sedang booming, saat ekonomi Indonesia sedang kuat. Sumber: Majalah Gagas Inspirasi Bisnis Teknologi, 2014: 19 “Kebutuhan protein” di dalam masyarakat mempunyai alasan atau syarat” yaitu apabila kebutuhan karbohidrat sudah terpenuhi. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa kata jika dalam kalimat itu merupakan makna “alasan”. 3. Menyatakan Makna ‘Tak bersyarat atau tak beralasan’ 8 Meskipun pertumbuhan industri-industri makanan dan minuman Indonesia belum meningkat, masyarakat tetap memiliki komitmen cinta produksi dalam negeri. Sumber: Majalah Gagas Inspirasi Bisnis Teknologi, 2014: 18 32 “Masyarakat tetap memiliki komitmen cinta produksi dalam negeri” mengindikasikan makna ‘tak bersyarat atau tak beralasan’. Makna itu dipertegas dengan penggunaan kata meskipun. 9 Poin-poin kurang penting itu sudah dijelaskan juga. 10 Walaupun poin itu kurang penting, dijelaskan juga Sumber: Pradiyansyah 2007: 67 Kalimat 9 dan 10 menunjukkan pengulangan pada kata poin yang bermakna sama dengan yang dikandung oleh kata walaupun yaitu bermakna ‘tak bersyarat’. 4. Menyatakan makna ‘menyerupai apa yang disebut pada bentuk dasar’. Akhiran {-an} yang melekat pada bentuk dasar yang mengalami proses pengulangan, misalnya: Bentuk berulang + {-an} Makna {blackberry-blackberryan} ‘menyerupai blackberry’ {biji-bijian} ‘menyerupai biji’ {cincin-cincinan} ‘menyerupai cincin’ {gigi-gigian} ‘menyerupai gigi’ {komputer-komputeran} ‘menyerupai komputer’ {dokter-dokteran} ‘menyerupai dokter’ {mobil-mobilan} ‘menyerupai mobil’ {sepeda-sepedaan} ‘menyerupai sepeda’ Contoh: 1 Anak kecil itu memegang komputer-komputeran. 2 Topeng itu memiliki gigi-gigian yang besar. 3 Toko Makmur menjual cincin-cincinan. 4 Orang itu membelikan mobil-mobilan untuk anaknya. 5. Menyatakan makna ‘menyerupai apa yang disebut pada bentuk dasar’. Konfiks {ke-an} yang melekat pada bentuk dasar yang mengalami proses pengulangan, misalnya: 33 Bentuk berulang + {ke-an} Makna {kemual-mualan} ‘menyerupai rasa mual’ {keaneh-anehan} ‘menyerupai rasa aneh’ {kedokter-dokteran} ‘menyerupai dokter’ {keperawat-perawatan} ‘menyerupai perawat’ {kepemimpin-pemimpinan} ‘menyerupai pemimpin’ {kehakim-hakiman} ‘menyerupai hakim’ {kewebstore-webstorean} ‘menyerupai webstore’ {kejurnalis-jurnalisan} ‘menyerupai jurnalis’ {kebarat-baratan} ‘menyerupai orang barat’ {kecina-cinaan} ‘menyerupai orang Cina {kebingung-bingungan} ‘menyerupai orang bingung’ Contoh: 1 Banyak pedagang di Pasar Mangga dua berbahasa kecina-cinaan. 2 Orang tua yang berdiri di ujung jalan raya itu tampak kebingung-bingunan. 3 Setiap kali Ia merasa kemual-mualan setiap kali mencium aroma daging sapi. 4 Anak itu pandai menulis cerita. Hasil tulisannya kejurnalis-jurnalisan. 6. Menyatakan makna ‘perbuatan dilakukan secara berulang-ulang’. Misalnya : Bentuk berulang Makna {menginstal-instal} ‘menginstal berkali-kali’ {terenkripsi-enkripsi} ‘mengubah data berkali-kali ke dalam suatu kode’ {terformat-format} ‘membentuk berkali-kali’ {mendeteksi-deteksi} ‘memeriksa berkali-kali’ {mengcover-cover} ‘menyampul berkali-kali’ {terinput-input} ‘memasukkan data berkali-kali’ {diasosiasi-asosiasikan} ‘diasosiasikan berkali-kali’ {berfitur-fitur} ‘berfitur berkali-kali’ {berdeklarasi-deklarasi} ‘berkata berkali-kata’ {bernotasi-notasi} ‘bernotasi berulang kali’ 34 {mengupdate-update} ‘memperbarui berkali-kali’ {mentwitter-twitter} ‘mentwitter berkali-kali’ {mengemail-email} ‘mengemail berkali-kali’ Contoh: 1 Motivator yang terkenal itu mentwitter-twitter para klien yang ikut seminarnya. 2 Setiap mahasiswa perlu mengupdate-update data dirinya setiap semester. 3 Setiap hari orang itu mengemail-email surat. 4 Teknisi komputer itu menginstal-instal program bahasa Arab. 7. Menyatakan makna ‘perbuatan dalam suatu keadaan tertentu’, misalnya keadaan sabar, gembira, sedih, santai, mudah dls. Bentuk berulang Makna {memonitor-monitor} ‘memperhatikan dengan teliti’ {memodifikasi-modifikasi} ‘mengubah dengan santai’ {berkontribusi-kontribusi} ‘mempunyai sumbangan nyata’ {membrowsing-browsing} ‘melihat-lihat dengan santai’ {tergesa-gesa} ‘keadaan cepat’ {bersabar-sabar} ‘keadaan sabar’ {membaca-baca} ‘keadaan sedang membaca’ {menimang-nimang} ‘menggendong dengan santai’ {terengah-engah} ‘keadaan lelah’ Contoh kalimat: 1 Manusia memiliki sifat tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. 2 Manusia perlu bersabar-sabar menghadapi berbagai hal dalam menjalani kehidupannya. 3 Setiap sore keluarga itu bercengkerama sambil minum- minum teh hangat di halaman rumah sambil membaca –baca surat kabar petang. 4 Ibu muda itu menimang-nimang bayinya yang baru dilahirkan di bawah sinar matahari pagi. 35 5 Setelah berlari sejauh lima kilometer, Amir merasa terangah-engah. 8. Menyatakan makna ‘saling’; ‘perbuatan yang dilakukan oleh subjek dan objek yang berbalas-balasan’ Bentuk berulang Makna {sentuh-menyentuh} ‘saling sentuh’ {sandar-menyandar} ‘saling harap’ {telepon-menelpon} ‘saling menelpon’ {twiter-mentwiter} ‘saling mentwiter’ {switch-menswitch} ‘saling merubah’ {harap-mengharap} ‘saling mengharap’ {tekan-menekan} ‘saling tekan’ {teken-meneken} ‘saling menandatangan’ {bersalam-salaman} ‘saling bersalaman’ {kunjung-mengunjungi} ‘saling berkunjung’ {watchup-mewatchup} ‘saling mengirimkan berita’ Contoh: 1 Masyarakat sekarang ini sering watchup-mewatchup berita. 2 Perjanjian kerjasama itu sudah disepakati, para anggota yang terlibat sudah teken-meneken surat kerjasama. 3 Perusahaan itu telepon menelepon para pelanggannya. 4 Para jamaah masjid itu bersalam-salaman setelah selesi salat magrib. 9. Menyatakan makna ‘agak’ Bentuk berulang Makna {keheran-heranan} ‘agak heran’ {kelebam-lebaman} ‘agak lebam’ {keungu-unguan} ‘agak ungu’ {kepikir-pikiran} ‘agak terpikir’ {kemaksimal-maksimalan} ‘tidak terlalu maksimal’ 36 {kehatian-hatian} ‘agak hati-hati’ {kehitam-hitaman} ‘agak hitam’ {kerugi-kerugian} ‘agak rugi’ {kedemokratis-demokratisan} ‘agak demokratis’ {kebarat-baratan} ‘agak mirip orang barat’ Contohnya: 1 Keheran-heranan Aminah melihat adiknya yang masih kecil itu sudah pandai membaca. 2 Orang itu berbahasanya kebarat-baratan. 3 Penggambaran desain rumah tinggal menggunakan software ArchiCAD kepikir-pikiran juga olehku. 4 Orang itu tampak kelebam-lebaman. 10. Menyatakan makna keterangan waktu ‘sekali’ Bentuk berulang Makna {siang-siang} ‘siang sekali’ {petang-petang} ‘petang sekali’ {pagi-pagi} ‘pagi sekali’ {sore-sore} ‘sore sekali’ {malam-malam} ‘malam sekali’ {tengah hari-tengah hari} ‘siang sekali’ {tengah malam-tengah malam} ‘malam sekali’ Contoh: 1 Sore-sore anak-anak itu bermain-main di lapangan. 2 Kemacetan lalu lintas tidak terjadi pagi-pagi. 3 Orang itu masih tetap bekerja tengah hari-tengah hari begini. 4 Malam-malam aku tetap belum tertidur karena perlu mengerjakan berbagai tugas sekolah. 37 BAB IV MORFOFONEMIK A. Pengertian Morfofonemik Istilah morfofonemik ditinjau dari segi bentuk, terdiri dari dua bagian yaitu unsur morfem dan unsur fonem. Oleh karena itu, morfofonemik dapat dikatakan sebagai suatu subsistem dalam linguistik yang dibentuk dari dua unsur yang berlainan, namun keduanya berkaitan dan saling membutuhkan dalam membentuk sebuah kosa kata bahasa Indonesia. Kajian morfofonemik merupakan kajian yang berorientasi kepada perubahan bunyi sebagai akibat dari adanya proses morfologi, baik proses aiksasi, reduplikasi maupun komposisi, demikian Chaer 2008: 43. Contoh morfofonemik: Morfem + Imbuhan → Morfofonemik {klik} + {meN} → {mengeklik} {switch} + {meN} → {menswitch} {proyeksi} + {meN} → {memproyeksi} {okulasi} + {meN} → {mengokulasi} {shooting} + {meN} → {menyoting} Contoh dalam kalimat: 1 Hindari mengeklik OK untuk mengakhiri pengaturan parameter. 2 Untuk mendefault settings harus keluar dari kotak dialog. {respon} + {meN} → {merespon} {desain} + {meN} → {mendesain} {layout} + {meN} → {melayout} Contoh dalam kalimat: 1 Hindari merespon terlalu cepat 2 Orang itu mendesain rumahnya sendiri. Paparan berikut ini menunjukkan keanekaragaman tipe perubahan fonem serta berbagai bentuk morfofonemik serta beberapa proses morfologi. 38

B. Tipe-Tipe Morfofonemik