Pendekatan Sinkronis Pendekatan Ranah

1 Unsur bahasa yang dianalisis mencakupi: a morfem dasar, morfem terikat; 2 kata 2 Alat analisis pembentukan kata menggunakan peranti, yaitu: a bentuk dasar, b alat pembentuk kata, yaitu imbuhan, reduplikasi, komposisi, morfofonemik, infleksi dan derivasi. 3 Makna gramatikal dari sebuah kata akibat proses pembentukan kata, dari satu bentuk ke bentuk lain. F. Pola Analisis Morfologi

G. Pendekatan Dalam Buku ini

1. Pendekatan Sinkronis

Untuk menganalisis sistem bahasa, khususnya dari aspek morfologi buku ini menggunakan pendekatan sinkronis atau deskriptif. Bertumpu kepada pendekatan itu, perhatian penyelidikan terbatas pada sistem bahasa pada kurun waktu tertentu saja, yakni pada era global. Buku mengenai morfologi ini mempergunakan data bahasa yang berlaku dalam abad XXI ini saja, khusus pada ranah telekomunikasi, bisnis, teknologi informasi, properti, dan kedokteran. Buku ini tidak memperhatikan sejarah perkembangan sistem bahasa dari masa ke masa. Meskipun dipahami juga bahwa penyelidikan mengenai sistem bahasa secara keseluruhan maupun secara morfologi, dapat dilakukan baik secara secara sinkronis dan secara diakronis. Ditinjau secara historis atau diakronis, artinya kegiatan penyelidikan diarahkan pada perkembangan sistem bahasa itu dari waktu ke waktu, di sisi lain pendekatan deskriptif atau sinkronis, fokus perhatian diarahkan hanya kepada sistem bahasa, pada kurun waktu tertentu saja Pendekatan sinkronis terhadap pelbagai gejala pembentukan kosa kata bahasa Indonesia dewasa ini, dengan segala seluk beluk kerumitannya dilihat sebagai: 1 Kekayaan bahasa Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan pengungkapan bahasa Indonesia dan keperluan komunikasi luas; 13 2 Keunikan kaidah morfologi bahasa Indonesia yang bersifat fleksibel. Artinya pembentukan kata antara morfem terikat dengan morfem bebas yang berupa bentuk-bentuk morfem bebas yang baru muncul saat ini, baik berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing proses pembentukan kata dapat berlangsung dengan baik tanpa hambatan yang berarti.

2. Pendekatan Ranah

Pendekatan ranah digunakan dengan dasar pemikiran bahwa penggunaan bahasa dalam masyarakat terjadi di berbagai bidang kehidupan. Suparno 2012: 21 mengemukakan bahwa penggunaan bahasa adalah kebiasaan berbahasa seorang penutur dengan mitra tuturnya atau penggunaan bahasa dalam masyarakat di dalam suatu peristiwa bahasa tertentu. Penggunaan bahasa dalam masyarakat erat kaitannya dengan dalam bidang apa bahasa itu digunakan. Apakah ada konsep tentang penggunaan bahasa pada suatu bidang? Penggunaan bahasa dalam masyarakat terjadi tidak secara acak, tetapi mengikuti pola: “Kapan, di mana, dengan siapa, dalam situasi apa dan dalam ranah apa”. Fishman 1965: 26 dalam Suparno 2012: 21 memberi batasan bahwa ranah adalah tempat penutur melakukan pemilihan bahasa yang tepat untuk digunakan. Dalam buku ini, konsep ranah dipahami bahwa keberadaan bahasa selalu ada dengan keberadaan manusia sebagai penggunanya. Pemilihan ranah telekomunikasi, bisnis, teknologi informasi, properti dan kedokteran dianggap sebagai ranah-ranah yang banyak terdapat kosakata baru dari bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini dipaparkan contoh kosa kata dalam ranah bisnis: terinfeksi, terinovasi, mengaplikasi, bermikroba, terfermentasi, direhidrasi, hidrasi, kewirausahaan, berinovasilah, diklaim, keswadayaan, berbasiskan, diimplementasikan, mengimplementasikan, mengeliminasi, pengimplementasi, tereliminasi, didelineasi, direklamasi, diterlantarkan, uji kelayakan, diverifikasi, diaplikasikan, dls.

3. Pendekatan Proses