Apakah lokasi atau tempat organisasi MTR NF berada disini sejak didirikan

tergabung di MTR NF berhasil. Tapi bunda tidak tahu, menurut pendapat orang sekitaran tolak ukur keberhasilan MTR NF ini seperti apa. Tapi pernah satu hari bunda didatangi sama ibu-ibu paruh baya, ibu Tomo namanya, yang katanya memberi nilai positif untuk MTR NF memberi pengaruh dan perubahan bagi teman-teman remaja khususnya. 10. Pernah mengalami kendala apa selama ‘mengawal’ MTR NF ? Jawab : Kendala..., Heuumm banyak banget.... yang terutama dalam mengawal sebuah organisasi itu adalah semangat. Kendala utamanya adalah itu. Ketika kita mengharapkan orang yang kita ajak, tapi menolak dengan berbagai macam alasan. Ada pula ketika ada teman-teman remaja yang semangat sekali berkegiatan disini, namun keluarganya tidak mendukung, yang tidak mendukung, beranggapan ngapain aja di MTR NF, bisa seharian di MTR NF gak pulang-pulang. Karena orang tua disini yang memang belum paham. Berat juga hal tersebut. Tapi ada juga yang sebaliknya, ada orang tua yang mempercayai ketika anaknya di MTR NF, tapi anaknya masih kurang semangat. Namun bagi bunda ini sebuah tantangan, pun juga ketika ada teman-teman remaja yang memiliki semangat untuk maju, untuk bisa baik, untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang, namun ketika orang tua dirumah tidak mendukung. Dan bunda yang dianggap sebagai orang tua mereka untuk tetap bisa memberikan semangat kepada teman-teman remaja yang seperti ini, itu sih yang menurut bunda yang menjadi tantangan lebih di MTR NF ini. 11. Bagaimana mempertahankan MTR NF dari kendala ? Jawab : Hanya satu cara bunda mempertahankan MTR NF dari berbagai kendala tersebut, yakni Sabar...., hehehe... karena kata Imam Syafii, ketika kamu sudah memilih dan melangkah di jalan Allah, jalan Dak’wah, maka pantang untuk mundur. Terus melangkah. Lelah pasti membayangi jalan ini, tetapi jangan pernah berfikir untuk berhenti. Hal ini menjadi patokan untuk bunda untuk terus tetap melangkah, Allah telah memilih bunda untuk berjalan disini, karena tidak banyak orang dipilih oleh Allah untuk menapaki jalan dakwah ini. Karena, jujur banyak teman-teman yang mencibir dengan pilihan bunda, dengan mengatakan ngapain masih capek-capek ngurusin anak kampung kaya gini, lo masih bisa dapat gaji, atau mendapat lebih. mungkin menurut teman-teman bunda, nilai rupiah merupakan hal yang pantas untuk didapatkan. Tapi bunda mengasumsikan ketika seorang ibu merawat anak bayi, menitah untuk jalan secara perlahan, sampai akhirnya mereka bisa berlari hal tersebut sangat tidak ternilai harganya, walau dibayar berapapun, itu rasanya tidak terbayarkan kebahagian saat melihat anak didik bunda mencapai sesuatu yang tidak dibayangkan sebelum olehnya. Maka ketika bunda melihat mereka berhasil, itulah bayaran termahal yang bunda terima.

12. Menurut bunda, sampai saat ini indikator keberhasilan MTR NF dalam

mengembangkan potensi para remaja yang tergabung didalam organisasi ini apa saja ?, asumsi bunda ?? Jawab : Bunda sendiri tidak memiliki target ya, anak teman-teman remaja harus bagaimana, namun yang penting anak-anak bunda itu bisa ngaji, bisa sekolah, syukur-syukur bisa sekolah tinggi, ketika mereka sudah kuliah pasti pola fikir mereka akan berbeda. Karena menurut bunda, dengan pola fikir anak yang berbeda dia bisa memutus mata rantai kebodohan didalam keluarga mereka sendiri. Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, beberapa anak MTR NF yang memandang sangat sulit untuk kuliah, bahkan menganggap tidak mungkin tapi akhirnya mereka bisa kuliah dan selesai dengan kuliahnya. Nah dan ketika anak-anak ini bisa melampaui yang tadinya tidak ada dalam fikiran atau tidak dia bayangkan sebelumnya, Ini merupakan indikator keberhasilan MTR NF. Memang sifatnya bukan material, namun inmaterial.

13. Pendapat bunda, apa MTR NF sudah dapat dikatakan sebagai wadah

pengembang potensi bagi remaja yang ikut tergabung didalam organisasi ini ? Jawab : Dalam beberapa tahun belakang, iya MTR NF sudah bisa dikatakan sebagai wadah untuk pengembangan potensi remaja. hal ini terlihat oleh bunda saat itu ada anak MTR NF yang cerita ke bunda, dia bisa mengaplikasikan kerjaan- kerjaan yang pernah dikerjakan didalam organisasi MTR NF, kaya bikin surat ke perangkat desa dan tersaringnya sebagai penerima beasiswa dari BAZNAS karena bisa ngaji dan memahami ilmu tajwid ketika didalam masa studinya, dan akhirnya berdampak buat anak ini dalam masa studinya pula. Namun, bunda juga merasa saat ini MTR NF lagi menghadapi “cobaan” yang dampaknya ke anak-anak remaja yang tergabung saat ini. Karena anak-anak sekarang mulai luntur atau menurun semangat ngajinya, menurut bunda mungkin karena kondisi jaman yang sekarang ini, remaja lebih senang terhadap teknologi,