Peranan Organisasi MTR NF Dalam Pengembangan Potensi Remaja

psikologi mengklasifikasikan otak menjadi dua: Otak kiri berfungsi untuk menghafal atau mengingat, logika atau berhitung, menganalisis, memutuskan dan bahasa. Otak kanan. berfungsi untuk melakukan aktifitas imajinasi atau intuisi, kreasi atau kreatifitas, inovasi atau seni 2. Pelatihan Hadroh, Rawi, Gitar dan pembuatan mading 3. Pelaksanaan Kegiatan LDK 4. Pelaksanaan Pensi Bagi Anggota Remaja Dan TK, TPA, DTA, PAUD Nur al-Fikri 5. Pengadaan Jual – Beli : a. Nasi Kuning b. Cilok c. Gorengan Lontong + Risol 7. Pelaksanaan Beauty Class 8. Rental Komputer Print 9. Pelaksanaan Les Komputer Bagi anak TPA, DTA, dan Teman Remaja 10. Penyewaan Stand Pada Kegiatan Pensi Emosional kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk menerima, menilai dan mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya. 1. Pelaksanaan Kegiatan LDK 2. Pelaksanaan Peringatan Milad Majlis Ta‟lim Remaja Nur Al-Fikri 3. Pelaksanaan Pensi Bagi Anggota Remaja Dan TK, TPA, DTA, PAUD Nur al-Fikri 4. Safari Jalinan Kasih + Santunan Di Panti Asuhan 5. Pelatihan Hadroh, Rawi, Gitar dan pembuatan mading 6. Perayaan Hari Besar Islam PHBI. Sosial potensi sosial berciri memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain, berdasarkan kemampuan belajarnya, baik dalam dataran pengetahuan maupun keterampilan. 1. Pelaksanaan Kegiatan LDK 2. Pelaksanaan Pensi Bagi Anggota Remaja Dan TK, TPA, DTA, PAUD Nur al-Fikri 3. Safari Jalinan Kasih + Santunan Di Panti Asuhan 4. Pelaksanaan Les Komputer Bagi anak TPA, DTA, dan Teman Remaja 5. Penyewaan Stand Pada Kegiatan Pensi 6. Pelatihan Hadroh, Rawi, Gitar dan pembuatan mading 7. Perayaan Hari Besar Islam PHBI. Adanya program pengembangan potensi, menunjukkan bahwa adanya bukti peranan yang dijalankan oleh organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al- Fikri, program pengembangan ini juga menjadi sebuah proses pemungkinan dan strategi mezzo dari sebuah pengembangan yang dilakukan oleh organisasi sebagai bentuk peranannya. Analisis penulis dalam proses pemungkinan, remaja benar-benar diberi keleluasaan dalam merancang dan menciptakan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan, dan ini merupakan suatu kemungkinan untuk direalisasikan oleh remaja, yang diberi kesempatan oleh organisasi, sebagai bentuk dari usaha menciptakan iklim pengembangan potensi secara optimal, yang lahir dari ide atau gagasan dan aktifitas remaja sendiri. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh remaja di dalam organisasi, pandangan penulis, juga memiliki keterkaitan pada strategi atau pendekatan mezzo pada proses pengembangan, ini terkait karena adanya berbagai program dari pendidikan berupa pengajian yang dilaksanakan Senin – Jumat dengan diisi bermacam materi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta nilai kehidup sosial, sehingga dapat menjadi pengetahuan dan pedoman yang berlandaskan agama untuk mereka dalam bergaul, dan berperan di kehidupan sosialnya. Dan dari program pelatihan yang ada di organisasi, selain diharapkan mendapat suatu kemampuan dan keterampilan untuk mereka miliki, juga diharapkan untuk menjadi bekal bagi mereka dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagi remaja, agar mereka dapat memahami bagaimana mengoptimalkan kemampuan atau potensi yang mereka miliki, di masa dewasanya, diharapkan minimal mereka dapat memandirikan dirinya sendiri. Maka pendapat penulis, mengenai peranan yang dilakukan organisasi dalam mengembangkan potensi anggota remaja yang tergabung di dalamnya, bisa di katakan sangat baik. Pendapat ini juga dilontarkan oleh anggota senior yang menegaskan bahwa organisasi sudah memumpuni sebagai tempat pengembangan potensi bagi anggota remaja, dari berbagai iklim atau kondisi kegiatan sebagai bentuk peranan pengembangan yang yang diciptakan atau dilaksanakan oleh organisasi. Dan berikut pendapat ka Dewi; “...saya melihat, dengan maraknya kegiatan yang diadakan seperti BARIS, Pawai Obor, latihan gitar, dan hadroh dan semacamnya yang diselenggarakan oleh NF, hal ini sudah dapat dikatakan sebagai wadah yang memumpuni bagi teman-teman r emaja yang tergabung didalamnya” 2 Dalam pros es peranannya, organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri berhasil menerapkan tipe pengembangan yang berfokus pada pemberian kekuasaan atas pilihan personal, pendefinisian kebutuhan ide atau gagasan, dan aktifitas remaja yang hasil dari kesempatan ini adanya program kerja atau program kegiatan dari remaja. Dan organisasi juga memberikan kemungkinan untuk mengaktualisasikan semua ide atau gagasan yang dimiliki oleh remaja. Sehingga anggota remaja, mendapati sebuah pelatihan langsung, dan dinamika yang dapat memberikannya pengalaman berharga bagi mereka. Berperannya organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri, dalam menjadi tempat atau wadah pengembangan bagi anggota remaja yang tergabung di dalamnya, juga disepakati oleh ka Didi Rustandi sebagai anggota senior yang telah memahami lingkungan organisasi dan sering mengikuti pengembangan momentum di organisasi, hal ini sesuai dari pendapat Soetarso dalam buku pengorganisasian dan pengembangan masyarakat islam, berikut pendapat ka Didi; “Memang awal dibentuk organisasi MTR NF sebenarnya untuk mengembangkan bakat, potensi. Selain kegiatan pengajian dan itu utama. Maka adanya tujuan kegiatan pengembangan potensi ini agar kita, dan teman- teman remaja yang tergabung didalamnya biar punya skill dan potensi yang berbeda ” 3 2 Wawancara pribadi dengan ka Dewi Setiawati, 5 Februari 2016, di MTR NF 3 Wawancara pribadi dengan ka Didi, 8 Februari 2016, di kediaman pribadi

B. Respon Remaja Tentang Peranan Organisasi Majlis Ta’lim Remaja Nur

al-Fikri Dalam Pengembangan Potensi. Pada bagian ini, penulis menganalisis dari respon remaja yang tergabung di organisasi. Dalam mencari data yang dibutuhkan, mengenai peranan organisasi dalam mengembangkan potensi bagi remaja, penulis memfokuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut; 1. Kegiatan yang pernah diikuti di dalam organisasi; 2. Kegiatan yang memberi kesan positif bagi dirinya; 3. perbandingan potensi berkembang sebelum dan saat anggota remaja ikut gabung di organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri. Dan berikut beberapa pendapat anggota remaja yang tergabung mengenai peranan yang dilakukan oleh organisasi. Respon pertama dari Ani, dan berikut pendapatnya : “...mulai dari BARIS, kegiatan PHBI, LDK. Dan masih banyak lagi”, “Kegiatan yang paling berkesan itu acara Milad MTR NF, dan Muharram”. “Karena diberi tanggung jawab sebagai ketua pelaksana, yang waktu pelaksanaannya berdekatan ”. “Kesan positif dari beberapa kegiatan tersebut saya merasa bisa mengorganisir suatu kegiatan, dan saya merasa lebih mudah mengeluarkan pendapat yang ada di dalam fikiran saya itu ke banyak orang. Atau saya merasa lebih vokal. Dampak positif lainnya, saya dapat melakukan persentasi, dan diskusi di perkuliahan, dan ketika berhubungan langsung di masyarakat rasa malu-malu lagi tidak ada.” 4 Perspektif penulis, bahwa perkembangan potensi yang didapat Ani, dari peranan yang dilakukan oleh organisasi, ialah perkembangan pada potensi emosional dan potensi sosial. Pada potensi emosional ia belajar dan berkembang ketika ia berada di dalam kepanitiaan, karena salah satu ciri pada 4 Wawancara pribadi dengan Ani Anggraeni, 5 Februari 2016, di MTR NF perkembangan emosional ialah mampu menghargai atau memahami orang, mengelola dan mengontrol emosi dirinya. Dan pada potensi sosial, memiliki ciri mampu menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain berdasarkan kemampuan yang dipelajari. Dalam proses pengembangan, Ani mendapat kepercayaan dalam merancang suatu kegiatan dari organisasi, pandangan penulis, ini melatih dan menumbuh kembangkan kemampuan yang dimilikinya, faktor lain dari melatih tumbuh kembang pada Ani, ia marasakan sebuah dinamika kelompok saat menerima peran yang diberikan oleh organisasi, ini merupakan bentuk dari pendekatan mezzo yang termasuk pada unsur dari model pengembangan. Berikutnya respon dari Anggi; “...banyak banget deh pokoknya dari BARIS, Milad NF, PENSI, sampai yang lomba-lomba di acara PHBI ”. “Waktu itu ikut kegiatan PENSI, tahunnya lupa, kenapa paling berkesan, karena waktu itu aku jadi ketuanya ”. “Hal positif yang aku dapat itu, aku merasa dipercaya, dan timbul rasa tanggung jawab. Setelah di sini Anggi tuh belajar, mengalami proses, oohh ternyata ngomong di depan banyak orang tuh seperti ini rasannya. Dan potensi yang berkembang lagi, yang Anggi rasain waktu diminta untuk ngajar komputer. Ternyata saat mengajar komputer ini aku pun ikut belajar lagi sama anak-anak yang aku ajarin, secara tidak langsung potensi ku tergali dari mereka. dari situ Anggi merasa bahwa oh seperti ini cara mengajar dan prosesnya.” 5 Perkembangan potensi yang dirasa oleh Anggi, adalah perkembangan potensi pada bidang emosional dan sosial, serta intelektual. Bidang emosional dan sosial tumbuh ketika Anggi menjalani perannya dalam mengetuai kegiatan pensi, dan mulai dipercayai untuk mengajar komputer. Proses 5 Wawancara pribadi dengan Anggi, 4 Februari 2016, di kediaman pribadi pengembangannya saat ia berinteraksi dengan seluruh anggota kepanitiaan, dan anak-anak yang diajarkannya, ia mengolah kondisi saat berinteraksi untuk mencapai tujuan yang maksimal, yakni tercapainya acara yang diketuainya. Berikutnya pada pengembangan potensi intelektualnya, melalui proses mencari pengetahuan seperti apa proses, dan cara mengajar. Perspektif penulis, Learn by doing yang dilakukan oleh Anggi dalam proses mengajar komputer. Proses tumbuhnya potensi yang dialami oleh Anggi, ini merupakan proses penyokongan dan pemeliharaan dari proses pengembangan, peranan yang dijalani organisasi, memberi bimbingan dan dukungan terhadap Anggi, agar mampu memberi pengetahuannya melalui mengajar komputer. Selanjutnya organisasi juga memberi peran pemeliharaan pengembangan dengan proses memberi kesempatan dalam mengetuai kegiatan, hal ini dilakukan oleh organisasi sebagai bentuk menyeimbangkan distribusi kekuasaan terhadap anggota remaja lain. Berikutnya pendapat dari Mila, mengenai peranan yang dilakukan organisasi MTR NF; “...mulai dari kegiatan kepanitia. Pernah aku juga ikut kegiatan BARIS, dan FESJUR. Kegiatan yang paling berkesan waktu itu ikut FESJUR ka, karena acara itu kan diikuti dari semua sekolah se-Depok dan Bogor tingkat SMP dan SMA, acaranya dari yang model talkshow, sampai dengan berbagai perlombaan mengenai Jurnalistik, dan waktu itu aku ikut lomba news reader, dan aku menang dapet juara ke 3. Kesan positif yang aku rasakan itu, aku menjadi lebih PD dengan diriku, beberpa potensi yang berkembang di MTR NF itu ternyata bisa teraplikasikan ketika di luar NF. Kaya contohnya ketika aku dipercayai untuk menjadi peran sekretaris dalam kegiatan kepenitian, aku sangat belajar sekali untuk membat surat, dan ketika ada pelajaran mengenai