Organisasi Berdasarkan Bentuk Jenis atau Macam Organisasi

memberikan wewenang kepada satuan yang berada di dalam organisasi dan bentuk organisasi, seperti dibawah ini: Gambar 2.5 Bentuk Organisasi Fungsional Dan Lini G e n e r a l M a n a g e r M a n a g e r S u p e r v i s o r P e k e r j a M a n a g e r M a n a g e r S u p e r v i s o r S u p e r v i s o r P e k e r j a P e k e r j a P e k e r j a Sumber: Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Prilaku Organisasi: Suatu Tinjauan Integratif, Hal. 26 5 Bentuk organisasi fungsional, lini, dan staf, merupakan gabungan dari bentuk organisasi lini, staf, dan fungsi. Pimpinan melimpahkan wewenang kepada satuan unit yang disusun oleh organisasi yang bersangkutan, dan organisasi terlihat, pada gambar dibawah ini: Gambar 2.6 Bentuk Organisasi Fungsional, Lini, Dan Staf Garis LiniKomando Hubungan Fungsi Hubungan Staf K e pa l a L a bora t ori um S t a f R D S t a f P ubl i c Re l a t i on Pen an g g u n g J aw ab L ab . M an aj em en In fo rm as i Pen an g g u n g J aw ab L ab . A k u n t an s i Pen an g g u n g J aw ab L ab . Pas ar M o d al Pen an g g u n g J aw ab L ab . Perb an k an Sy ari ah L ab o ran at au Tek n i s i L ab o ran at au Tek n i s i L ab o ran at au Tek n i s i L ab o ran at au Tek n i s i Sumber: Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Prilaku Organisasi: Suatu Tinjauan Integratif, Hal. 27 6 Bentuk organisasi lini, dan staf, merupakan gabungan dari bentuk organisasi lini dan staf, wewenang tertinggi dari pimpinan didelegasikan kepada satuan unit dibawahnya, namun pimpinan satuan unit tidak bisa memberikan perintah kepada pelaksana yang bukan dari unitnya, dan berikut bentuk dari organisasi tersebut Gambar 2.7 Bentuk Organisasi Lini Dan Staf M e n t r i Inspektur Jendral Itjen Sekretariat Jendral Setjen Di re k t o ra t J e n d ra l Di rj e n Di re k t o ra t J e n d ra l Di rj e n Di re k t o ra t J e n d ra l Di rj e n Di re k t o ra t J e n d ra l Di rj e n Sumber: Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Prilaku Organisasi: Suatu Tinjauan Integratif, Hal. 28 7 Bentuk organisasi panitia, dikenal juga dengan istilh komisi, gugus tugas, organisasi ini bersifat khusus. Dalam organisasi ini wewenang sebagai staf bertindak sebagai penasehat . dan berikut bentuk dari organisasi staf seperti gambar dibawah ini: Gambar 2.8: Bentuk Organisasi Panitia M e n t r i Ba gi a n produks i Ba gi a n P e m a s a ra n Ba gi a n K e ua nga n Ba gi a n P e rs ona l i a Pa n itia Peren ca n a a n 1 . Bag . p ro d u k si 2 . Bag . P emasaran 3 . Bag . Keu an g an 4 . Bag . P erso n alia Pa n itia Pen g a d a a n 1 . Bag . p ro d u k si 2 . Bag . P emasaran 3 . Bag . Keu an g an Sumber: Siswanto, dan Agus Sucipto, Teori Prilaku Organisasi: Suatu Tinjauan Integratif, Hal. 29 Dalam s truktur organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri, pandangan penulis sesuai dalam bentuk organisasi nomor 6, yakni bentuk organisasi lini, dan staf karena wewenang tertinggi dari pimpinan didelegasikan kepada satuan unit di bawahnya, namun pimpinan satuan unit tidak bisa memberikan perintah kepada pelaksana yang bukan dari unitnya. Organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri memiliki struktur kepengurusan yang dimana ketua membawahi 3 divisi kerja, dari ketiga divisi tersebut memiliki ketua atau kepala divisi yang merancang dan memiliki program kerja yang dilaksanakan oleh anggotanya masing-masing.

C. Pengembangan

1. Pengertian Pengembangan

Pengembangan atau pemberdayaan berasal dari bahasa Inggris, yakni ‘empowerment’ secara harfiah diartikan sebagai „pemberkuasaan‟. 19 Pendapat Jim Ife, pengembangan ialah menyiapkan kepada masyarakat sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian untuk meningkatkan kapasitas diri dan mempengaruhi kehidupan dalam komunitas masyarakat itu sendiri. 20 19 Abu Huraerah, Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat; Model Dan Strategi Berbasis Kerakyatan, Bandung: Humaniora, 2011, Hal. 96 20 Tantan Hermansyah, Dan Muhtadi, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Bogor: Tintian Nusa Pres, 2010, Hal. 21 Dengan memperhatikan pandangan dari Jim Ife mengenai pengembangan menurutnya ialah usaha untuk memberi kemampuan diri baik pengetahuan, dan keahlian kepada masyarakat agar dapat bertahan pada lingkungannya. Menurut Edi Suharto, dan Dwi Yuliani, pengembangan adalah suatu pendekatan dalam meningkatkan kehidupan masyarakat melalui pemberian kekuasaan kepada kelompok-kelompok masyarakat agar mampu membuat, menggunakan, dan mengontrol sumber-sumber yang ada pada lingkungan mereka. 21 Pendapat penulis terkait pengembangan dari pendapat Edi Suharto, dan Dwi Yuliani ialah suatu usaha atau kegiatan yang melatih aktualisasi peran-peran yang dimiliki oleh setiap masyarakat untuk bisa menjadi lebih optimal. Soetarso, menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat pada hakikatnya mempunyai dua pengertian yang saling berkaitan, yakni : a. Peningkatan kemampuan, motivasi, dan peran dari semua unsur masyarakat agar dapat menjadi sumber yang langgeng untuk mendukung semua usaha kesejahteraan sosial. Unsur masyarakat yang dapat menjadi sumber ini antara lain semua masyarakat yang telah aktif mengabdikan diri di bidang usaha kesejahteraan sosial, 21 Asep Usman Ismail, Dkk., Pengembangan Komunitas Muslim; Pemberdayaan Masyarakat Kampung Badak Putih Dan Kampung Satu Duit, Jakarta: FIDKOM, 2007, Hal 40 baik secara perseorangan, maupun dalam kelompok atau organisasi. b. Pemanfaatan sumber daya masyarakat yang telah ditingkatkan kemampuan, motivasi, dan peranannya. peningkatan kemampuan, motivasi, dan peran masyarakat berkaitan dengan pemahaman; 1 lingkungan sosial – budaya, 2. pemberian informasi, 3. Dramatisasi masalah, 4. Penggalangan dukungan, 5. Pengembangan momentum, 6. Penyediaan tempat atau lahan pengabdian, 7. Pelatihan dan pengembangan.