digunakan oleh organisasi Majlis Ta‟lim Remaja Nur al-Fikri. Ini
terlihat jelas ketika adanya program dari pemenuhan pengetahuan pada bidang agama yang didapat oleh remaja, hal ini menurut
penulis, merupakan terkait dengan pendidikan, selain itu adanya kesempatan teman remaja dalam main hadroh, dan alat musik
yang terjadwal oleh oleh organisasi, ini merupakan terkait dengan kegiatan pelatihan dari pendekatan mezzo
Selanjutnya berbagai kegiatan yang dilakukan oleh anggota remaja, baik dari ikut pengajian, kegiatan kepanitiaan, sampai
pada kegiatan pelatihan, merupakan keterkaitan dari dinimika kelompok yang terjadi pada organisasi.
e. Prinsip Atau Pedoman Pengembangan
1 Partisipasi
Partisipasi merupakan sikap keterbukaan, pada persepsi dan perasaan pihak lain. Atau kesadaran mengenai kontribusi yang
dapat diberikan oleh pihak-pihak lain untuk suatu kegiatan.
28
2 Akuntabilitas dan Transparansi
Prof. Miriam Budiardjo mendefinisikan akuntabilitas sebagai pertanggung jawaban pihak yang diberi mandat. Akuntabilitas
dimaknai pula sebagai pertanggung jawaban suatu lembaga kepada
28
Tantan Hermansyah, Dan Muhtadi, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Bogor: Tintian Nusa Pres, 2010, Hal. 32
publik atas kegagalan ataupun keberhasilan melaksanakan misi yang diembannya.
Transparansi ialah terbukanya akses bagi seluruh masyarakat terhadap semua informasi yang terkait dengan segala kegiatan yang
mencakup keseluruhan prosesnya melalui manajemen sistem informasi.
29
3 Keberlanjutan
Suatu sistem yang dapat berjalan pada waktu yang lama.
30
Karena dengan sistem yang berkelanjutan akan menghasilkan suatu perubahan yang nyata bagi sasaran pengembangan.
31
Ketiga prinsip pengembangan di atas, merupakan beberapa prinsip yang ada pada proses pengembangan yang penulis ambil
dalam penelitian ini. Nilai prinsip pertama yakni partisipasi, menggambarkan bahwa adanya dukungan, dan keikutsertaan untuk
turut mendukung proses pengembangan. Nilai dari prinsip kedua ialah adanya suatu upaya pertanggung jawaban dan keterbukaan
berbagai informasi dari lembaga ataupun perseorangan dalam melakukan kegiatan pemberdayaan atau pengembangan, dan nilai
dari prinsip ketiga ialah adanya suatu sisitem dari proses
29
Ibid, No. 28
30
Asep Usman Ismail, Dkk., Pengembangan Komunitas Muslim; Pemberdayaan Masyarakat Kampung Badak Putih Dan Kampung Satu Duit, Jakarta: FIDKOM, 2007, Hal. 43
31
Tantan Hermansyah, Dan Muhtadi, Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Bogor: Tintian Nusa Pres, 2010, Hal.
pengembangan yang memiliki jangka panjang, dan dapat dimanfaatkan oleh sasaran pengembangan.
D. Potensi
1. Pengertian Potensi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,
kekuatan, kesanggupan, daya. Secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan
32
.
Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, 1. kesanggupan; tenaga 2. dan
kekuatan; kemungkinan. Setiap individu memiliki potensi diri, dan tentu berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan
oarang lain. Potensi diri dibedakan menjadi dua bentuk yaitu:
a. potensi fisik menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh,
wajah, dan ketahanan tubuh, b.
potensi mental atau psikis berhubungan dengan IQ Intelegensi Quotient, EQ Emotional Quotient, AQ Addversity quotient
dan SQ Spiritual Quotient
33
.
32
Http:Www.Kajianpustaka.Com201310Potensi-Diri.Html
33
Http:Www.Iptek.Info201410Pengertian-Potensi-Diri-Iq-Eq-Aq-Dan-Sq.Html