Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

12 Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian dari model evaluasi CIPP Context, Input, Process, Product dengan memfokuskan penjelasan pada gambaran evaluasi sebagai alat untuk menilai apakah sebuah program relatif sukses atau gagal.

1. Macam dan Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman videotape recoreder. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara dan pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. 14 Sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian kualitatif tentang Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK ini bersumber dari data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari data-data yang diperoleh dari sumber informan utama pelaksana dan penerima manfaat PPMK di Kelurahan Kramat Pela. Penulis memilih informan ini karena memiliki peran dalam berjalannya program PPMK. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari data-data yang diperoleh dari literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. 14 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 112 13

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik untuk mendapatkan data. Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian, antara lain: 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah proses pengumpulan dan pengambilan data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku-buku dan arsip- arsip milik Kelurahan Jelambar Baru atau tulisan-tulisan lain yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Studi dokumen dilakukan melalui proses sebagai berikut: a. Meneliti keaslian dokumen. Dalam merencanakan dan melaksanakan suatu program pemimpin dan staf program banyak memproduksi dokumen. Sebelum meneliti isinya, evaluator menelaah keaslian semua dokumen tersebut dengan berkomunikasi kepada mereka yang ada hubungannya dengan dokumen. b. Memilih dokumen yang diperlukan untuk evaluasi. Evaluator memilih dokumen yang diperlukan dalam proses evaluasi setelah diverivikasi keaslian dokumen. c. Meneliti isinya. Dalam meneliti isi dokumen, evaluator harus selalu skeptis bahwa isi dokumen belum tentu benar atau sesuai dengan kenyataan yang tertulis atau terekam. 15 15 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 210.