Macam dan Sumber Data

14 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti telinga, mulut dan kulit. 16 Metode observasi pengamatan merupakan sebuah tehnik pengumpula data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan. Metode observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan tertentu. 17 Tetapi tidak semua perlu diamati oleh peneliti, hanya hal- hal yang terkait atau yang sangat relevan dengan data yang di butuhkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk tidak berstruktur. Observasi tak berstruktur. Adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. 18 Observasi tidak berstruktur dimaksud, obsevasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. 19 Dengan demikian, pada observasi ini pengamat harus mampu secara pribadi mengembakan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Pada observasi ini, 16 Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2005, h. 134 17 Ida Bagoes Mantra, Filsafat Penelitian Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, h. 79 18 M. Junaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 173- 174. 19 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, h. 120. 15 y ang terpenting adalah pengamat harus menguasai “ilmu” tentang objek secara umum dari apa yang hendak diamati. Observasi ini dilakukan di Kelurahan Kramat Pela untuk mendapatkan data seputar penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui program yang dijakankan sudah efektif atau tidak bagi penerima manfaat. Metode ini menjadi penting karena peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti serta memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan penelitian untuk mendekati masalah secara induktif. Kemudian memungkinkan peneliti untuk memperoleh data tentang hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara dan memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. 3. Wawancara Wawancara kualitatif merupakan salah satu tehnik untuk mengumpulkan data dan informasi. Penggunaan metode ini didasarkan pada dua alasan. Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti, tetapi apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan pada informan bisa mencakup