Analisis Bivariat Analisis Multivariat

52,8, membuat rencana kegiatan dalam program TB paru yaitu sebanyak 17 orang 47,2, demikian juga dengan penyusunan maping di lapangan juga tidak dilakukan petugas TB. Mayoritas responden hanya kadang-kadang melakukan pendekatan dengan anggota keluarga yaitu sebanyak 19 orang 52,8, mayoritas responden juga kadang-kadang melakukan identifikasi penderita TB paru dengan pemeriksaan mikroskopis, dan malah mayoritas hanya kadang-kadang saja menganjurkan anggota keluarga untuk memantau minum obat penderita TB paru yaitu sebanyak 19 orang 52,8. Hasil skoring dari indikator kinerja petugas TB, maka variabel kinerja dapat dikategorikan menjadi baik dan kurang. Hasil kategori variabel kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai Tahun 2013 No Kinerja Jumlah 1 Baik 13 36,11 2 Kurang 23 63,89 Total 36 100 Tabel 4.14. di atas menunjukkan mayoritas petugas TB paru di Kota Binjai mempunyai kinerja yang termasuk kurang yaitu sebanyak 23 orang 63,89, sedangkan petugas TB paru dengan kinerja baik adalah sebanyak 13 orang 36,11.

4.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah dimaksudkan untuk melihat hubungan secara statistik antara variabel independen dengan variabel dependen Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan uji chi square pada taraf kepercayaan 95, dan sekaligus mengidentifikasi variabel yang dapat dimasukkan dalam model regresi logistik. 4.4.1. Hubungan Kompetensi Petugas TB dengan Kinerja Petugas TB Tabel 4.15. Hubungan Kompetensi Petugas TB dengan Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai No Kompetensi Kinerja Petugas Total Nilai p Kurang Baik n n n A Pengetahuan 1.Baik 9 50,0 9 50,0 18 100,0 0,034 2.Kurang 15 83,3 3 16,7 18 100,0 B Sikap 1.Baik 6 42,9 8 57,1 14 100,0 0,016 2.Kurang 18 81,8 4 18,2 22 100,0 C Keterampilan 1.Baik 7 43,8 9 56,3 16 100,0 0,009 2.Kurang 17 85,0 3 15,0 20 100,0 signifikan pada α0,05 dan dapat dimasukkan dalam uji regresi logistik Tabel 4.15. di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pengetahuan, diketahui proporsi responden yang memiliki pengetahuan yang baik 50,0 memiliki kinerja yang kurang, sedangkan dengan kinerja yang baik sebesar 50,0. Proporsi responden dengan pengetahuan yang kurang 83,3 memiliki kinerja yang kurang. Hasil uji chi square menunjukkan variabel pengetahuan mempunyai pengaruh dengan kinerja petugas TB, dengan nilai probabilitas sebesar 0,034 p0,05. Berdasarkan sikap responden, diketahui proporsi responden dengan sikap yang baik 57,1 memiliki kinerja yang baik. Sedangkan responden dengan sikap kurang 81,8 memiliki kinerja yang kurang. Hasil uji chi square menunjukkan Universitas Sumatera Utara variabel sikap mempunyai pengaruh siginfikan dengan kinerja petugas TB, dengan nilai probabilitas sebesar 0,016 p ≤0,05. Berdasarkan keterampilan responden, diketahui proporsi responden dengan keterampilan yang baik 56,3 memiliki kinerja yang baik. Sedangkan responden dengan keterampilan yang kurang 85,0 memiliki kinerja yang kurang. Hasil uji chi square menunjukkan variabel keterampilan petugas mempunyai pengaruh siginfikan dengan kinerja petugas TB, dengan nilai probabilitas sebesar 0,009 p ≤0,05. 4.4.2. Hubungan Koordinasi Petugas TB dengan Kinerja Petugas TB Tabel 4.16. Hubungan Koordinasi Petugas TB dengan Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai No Koordinasi Kinerja Petugas Total Nilai p Kurang Baik n n n 1 1.Baik 7 46,7 8 53,3 15 100,0 0,031 2 2.Kurang 17 81,0 4 19,0 21 100,0 signifikan pada α0,05 dan dapat dimasukkan dalam uji regresi logistik Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa proporsi responden dengan koordinasi yang baik 53,3 memiliki kinerja yang baik. Sedangkan responden dengan koordinasi yang kurang 81,0 memiliki kinerja yang kurang. Hasil uji chi square menunjukkan variabel koordinasi petugas mempunyai pengaruh siginfikan dengan kinerja petugas TB, dengan nilai probabilitas sebesar 0,031 p ≤0,05. Universitas Sumatera Utara

4.5. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Analisis Penatalaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru dengan Strategi DOTS di Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

27 235 120

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Analisis Kompetensi Petugas Kesehatan dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru pada Program Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Uutarakyat Kabupaten Dairi Tahun 2006

0 32 80

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Tahun 2009

23 230 131

EFEKTIFITAS PROGRAM PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP PERILAKU SEHAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JANTI DAN MULYOREJO KOTA MALANG

5 45 31

Pelaksanaan Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

4 14 133

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pengelola melalui Kepuasan Kerja (Studi pada Pengelola Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Jayapura Provinsi Papua)

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru 2.1.1. Tuberkulosis Paru dan Klasifikasi TB Paru - Pengaruh Koordinasi dan Kompetensi Pengelola Program Terhadap Kinerja Pengelola Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Wilayah Ker

0 1 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Koordinasi dan Kompetensi Pengelola Program Terhadap Kinerja Pengelola Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

0 1 13

PENGARUH KOORDINASI DAN KOMPETENSI PENGELOLA PROGRAM TERHADAP KINERJA PENGELOLA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Keseh

0 1 16