Tabel 4.10 di atas menunjukkan mayoritas petugas TB mempunyai keterampilan kategori kurang yaitu sebanyak 19 orang 52,8, sedangkan
keterampilan yang baik sebanyak 17 orang 47,2
4.3.2. Koordinasi Petugas TB Paru
Koordinasi dalam penelitian ini didasarkan pada skala ordinal dari 10 pertanyaan. Keserluruhan jawaban responden berdasarkan indikator keterampilan
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Koordinasi Petugas TB paru di Kota Binjai Tahun 2013
No Pertanyaan
Ya Kadang-
Kadang Tidak
Total n
n n
n
1 melakukan rapat rutin setiap bulan 0,0
20 55,6 16 44,4 36 100
2 melakukan konsultasi jika ada masalah dilapangan
2 5,6
15 41,7 19 52,8 36 100
3 bekerjasama dengan perangkat desa dalam penemuan kasus
1 2,8
22 61,1 13 36,1 36 100
4 membangun komunikasi dg petugas kesehatan lain
2 5,6
22 61,1 12 33,3 36 100
5 saling berdiskusi jika ada kendala dalam pengobatan TB Paru
11 30,6 15 41,7 10 27,8 36 100
6 meminta arahan dari pimpinan dlm program P2 TB Paru
3 8,3
19 52,8 14 38,9 36 100
7 menyusun laporan bulanan perkembangan program P2 TB paru
2 5,6
22 61,1 12 33,3 36 100
8 melakukan koordinasi dengan PMO yang ditugaskan di wilayah kerja
puskesmas 1
2,8 22 61,1 13 36,1
36 100 9 melakukan kerjasama dengan PMO
dalam memantau perkembangan pengobatan penderita TB
12 33,3 13 36,1 11 30,6 36 100
10 melakukan pertemuan aktif dengan PMO dalam penyuluhan ke
masyarakat 0,0
13 36,1 23 63,9 36 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden kadang-kadang saja melakukan rapat koordinasi setiap bulannya yaitu sebanyak 20 orang 55,6,
dan malah mayoritas petugas tidak melakukan koordinasi jika terdapat permasalahan dilapangan yaitu sebanyak 19 orang 52,8, mayoritas petugas TB juga hanya
kadang-kadang saja meminta arahan dari pimpinan yaitu sebanyak 19 orang 52,8. Mayoritas responden kadang-kadang melakukan koordinasi dengan PMO yaitu
sebanyak 22 orang 61,1, dan malah tidak melakukan pertemuan secara aktif dengan PMO yaitu sebanyak 23 orang 63,9.
Berdasarkan hasil skoring data indikator koordinasi, maka variabel koordinasi dapat dikategorikan menjadi baik dan kurang, seperti pada Tabel 4.10
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Koordinasi Petugas TB Paru di Kota Binjai Tahun 2013
No Koordinasi
Jumlah
1 Baik
11 30,56
2 Kurang
25 69,44
Total 36
100
Tabel 4.12. di atas menunjukkan bahwa mayoritas petugas TB paru di Kota Binjai melakukan koordinasi kategori kurang yaitu sebanyak 25 orang 69,44,
sedangkan dengan koordinasi yang baik hanya 11 orang 30,56.
4.3.3. Kinerja Petugas TB Paru