telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Artinya stimulus yang diperoleh oleh petugas TB adalah tuntutan
pelaksanaan kegiatan program TB yang harus dikerjakan dan dilaksanakan dengan baik guna menyukseskan program penanggulangan TB paru.
5.3.2. Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai
Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi adalah merupakan “predisposisi” tindakan atau prilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi tingkah laku yang terbuka.
Sikap petugas TB Paru dalam penelitian ini adalah seluruh respon atau tanggapan dari petugas TB paru Puskesmas terhadap pelaksanaan tugas-tugas sebagai petugas TB
paru dalam upaya penanggulangan TB paru di wilayah kerjanya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petugas TB mempunyai sikap kurang
55,56 terhadap seluruh tugas-tugas yang diharapkan dalam upaya penanggulangan TB paru. Sikap kurang tersebut cenderung berkaitan dengan upaya penemuan kasus
secara aktif, yaitu masih ada anggapan bahwa penderita TB paru akan datang ke sarana kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya jika mengalami batuk panjang
atau pra diganosis kejadian TB paru. Rendahnya sikap petugas TB paru tersebut secara simultan akan berdampak terhadap kinerja petugas TB paru tersebut yang
tercermin dari pelaksanaankegiatan-kegiatan dalam program TB paru. Secara statistik menunjukkan bahwa sikap petugas TB paru mempunyai hubungan secara signifikan
dengan kinerja tabel 4.13., artinya semakin baik sikap petugas TB paru maka akan
Universitas Sumatera Utara
semakin baik hasil kerjanya dalam pelaksanaan tugas-tugas dalam upaya penanggulangan TB paru di Kota Binjai.
Secara multivariat juga menunjukkan bahwa sikap petugas TB mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja petugas TB Paru tabel 4.15. Petugas TB paru
dengan sikap baik 70,0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan petugas TB paru dengan sikap kurang 76,9 memiliki kinerja yang kurang. Keadaan ini menunjukkan
bahwa sikap petugas TB dalam menyikapi upaya penanggulangan TB paru dinilai sangat berdampak terhadap kinerja sebagai petugas TB.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Efrizon, dkk 2009, bahwa sikap petugas TB paru mempunyai pengaruh signifikan terhadap cakupan penemuan kasus
BTA positif. Penemuan kasus ini adalah salah satu bagian dari pelaksanaan tugas- tugas sebagai petugas TB paru. Secara teori, sikap adalah suatu cara bereaksi
terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Menurut Bogardus 1931
dikutip oleh Azwar 1995 menyatakan bahwa sikap merupakan suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan
yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
respons. Keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kesadaran petugas
TB paru dalam memahami dan menyikapi uraian tugasnya, serta ketentuan-ketentuan
Universitas Sumatera Utara
yang diharapkan dalam pedoman penanggulangan TB paru semakin baik hasil kerjanya dalam melaksanakan seluruh program-program TB paru di Kota Binjai.
5.3.3. Pengaruh Keterampilan terhadap Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai