Pengaruh Pengetahuan terhadap Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai

5.3.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui oleh petugas TB dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai pedoman penanggulangan TB paru. Hasil penelitian menunjukkan 55,56 petugas TB paru mempunyai pengetahuan yang kurang. Kurangnya pemahaman petugas tersebut berkaitan dengan penyusunan rencana operasional penanggulangan TB paru, sistematika pelaksanaan penemuan kasus dan pelayanan pengobatan pasien TB Paru. Pendidikan petugas TB umumnya sudah diploma, hal ini secara tidak langsung dapat menjadi faktor pendukung pemahaman petugas tentang penanggulangan TB paru, namun secara teknis umummnya belum sepenuhnya dapat memahami pelaksanaan tugas-tugas sebagai petugas TB. Hal ini disebabkan karena minimnya pelatihan-pelatihan yang perlu diikuti oleh petugas TB. Menurut Mansur 2010, pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kinerja petugas dalam penanggulangan TB Paru. Secara statistik menunjukkan bahwa pengetahuan petugas TB Paru mempunyai hubungan secara signifikan dengan kinerja table 4.15 artinya semakin baik pengetahuan petugas maka akan semakin baik kinerjanya. Hasil penelitian Ridesman 2005, menyatakan bahwa perilaku menemukan tersangka TB muncul karena subyek telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang penyakit TB dan sikap yang positif terhadap program penanggulangan TB. Pengetahuan yang baik sangat mendukung pelaksanaan tugas-tugas sebagai petugas TB paru sesuai uraian tugas masing-masing. Pengetahuan yang diharapkan Universitas Sumatera Utara berupa kemampuan petugas TB dalam melakukan perencanaan kegiatan penanggulangan TB paru di wilayah kerjanya masing-masing, selain itu juga perlu kemampuan untuk penemuan kasus secara aktif dengan mengenali diagnosa, tanda- tanda dan upaya pencegahan TB paru, serta kemampuan untuk proses pengobatan penderita TB Paru. Secara garis besar dalam pelaksanaan tugasnya, petugas P2TB memahami dengan baik prosedur dalam program penanggulangan TB Paru sehingga kegiatan dalam program dapat dilaksanakan dengan baik terkait penemuan suspek, diagnosa penderita, pengobatan TB dan penentuan hasil pengobatan.Selain penelitian tersebut, hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori kinerja yang dikemukakan oleh Gibson 2006 bahwa kemampuan pengetahuan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Oleh karena itu, pengetahuan petugas yang baik terkait pengobatan TB perlu dipertahankan sehingga dapat menunjang peningkatan kinerja dalam pencapaian angka kesembuhan TB. Menurut Roger 1974 dalam Notoatmodjo 2007 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru atau berperilaku baru, maka dalam diri orang tersebut telah terjadi proses yang berurutan yaitu : 1 Awareness kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus atau objek. 2 Interest yaitu merasa tertarik terhadap suatu stimulus. 3 Evaluation yaitu menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut terhadap dirinya. 4 Trial dimana subjek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5 Adoption yaitu dimana subjek Universitas Sumatera Utara telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Artinya stimulus yang diperoleh oleh petugas TB adalah tuntutan pelaksanaan kegiatan program TB yang harus dikerjakan dan dilaksanakan dengan baik guna menyukseskan program penanggulangan TB paru.

5.3.2. Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Petugas TB Paru di Kota Binjai

Dokumen yang terkait

Analisis Penatalaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru dengan Strategi DOTS di Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

27 235 120

Pengaruh Partisipasi Masyarakat terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

3 67 113

Analisis Kompetensi Petugas Kesehatan dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru pada Program Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Uutarakyat Kabupaten Dairi Tahun 2006

0 32 80

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar Tahun 2009

23 230 131

EFEKTIFITAS PROGRAM PENYULUHAN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP PERILAKU SEHAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JANTI DAN MULYOREJO KOTA MALANG

5 45 31

Pelaksanaan Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Tuberkulosis di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

4 14 133

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pengelola melalui Kepuasan Kerja (Studi pada Pengelola Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Jayapura Provinsi Papua)

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru 2.1.1. Tuberkulosis Paru dan Klasifikasi TB Paru - Pengaruh Koordinasi dan Kompetensi Pengelola Program Terhadap Kinerja Pengelola Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Wilayah Ker

0 1 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Koordinasi dan Kompetensi Pengelola Program Terhadap Kinerja Pengelola Program Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2013

0 1 13

PENGARUH KOORDINASI DAN KOMPETENSI PENGELOLA PROGRAM TERHADAP KINERJA PENGELOLA PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Keseh

0 1 16