yang sudah kering selanjutnya disortasi kering untuk memisahkan bahan- bahan pengganggu yang mungkin ikut masuk ketika proses pengeringan.
Kemudian daun kering diserbuk menggunakan mesin penyerbuk, namun karena keterbatasan alat, digunakan blender untuk menyerbukkan daun
yang telah kering. Proses penyerbukan dilakukan untuk memperbesar luas permukaan daun yang akan kontak dengan cairan penyari sehingga
senyawa kimia yang terkandung dalam daun akan tersari secara sempurna dan akan masuk kedalam penyari secara optimal. Daun kering yang telah
menjadi serbuk selanjutnya diayak dengan ayakan mesh No. 40 agar serbuk yang selanjutnya akan disari dengan penyari memiliki ukuran
partikel seragam. Serbuk yang telah diayak siap digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap ekstraksi.
C. Hasil Ekstraksi
Daun jambu mete yang telah menjadi serbuk kering selanjutnya diekstraksi. Tujuan ekstraksi sampel adalah untuk menyari senyawa-
senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu mete. Senyawa kimia yang berperan sebagai antioksidan dalam daun jambu mete diekstraksi
dengan etanol. Penggunaan daun yang telah kering dalam ekstraksi bertujuan agar kandungan fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan
seperti flavonoid tetap terjaga dan tidak terdegradasi oleh enzim. Bila menggunakan daun yang segar maka kandungan fenolik yang memiliki
aktivitas antioksidan akan terdegradasi oleh enzim Gupta, 2010. Daun jambu mete yang telah menjadi serbuk akan memberikan luas permukaan
yang lebih besar dan kontak dengan pelarut menjadi meningkat, efektifitas dalam ekstraksi pun menjadi tinggi Gupta, 2010.
Metode ekstraksi yang digunakan untuk mengekstraksi daun jambu mete adalah metode maserasi Heinrich et al., 2012. Metode maserasi
merupakan metode yang sederhana dengan perendaman bahan tanaman serta pelarut yang sesuai dengan pengadukan pada suhu kamar. Menurut
Williamson 1996, penggunaan metode maserasi dalam ekstraksi bahan alam dikarenakan metode ini tidak memerlukan pemanasan dalam proses
ekstraksi sehingga tidak terjadi dekomposisi senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Selain itu, metode maserasi memiliki keuntungan
dalam mengekstraksi senyawa dari sampel, karena dengan metode maserasi dapat mengakibatkan membran sel dan dinding sel dari sampel
yang terendam oleh pelarut pecah karena perbedaan tekanan dari dalam dan luar sel sehingga senyawa kimia yang terkandung dalam sel akan
dapat keluar sel dan larut dalam pelarut dan proses ekstraksi menjadi maksimal Sambamurthy, 2005.
Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi daun jambu mete adalah etanol 70. Pemilihan penyari atau pelarut dalam tahap ekstraksi sangat
penting. Dalam pemilihan suatu penyari harus dipertimbangkan beberapa persyaratan khusus, salah satunya yang paling penting adalah kemampuan
dari pelarut atau penyari dalam menyari senyawa yang diinginkan. Pemilihan penyari atau pelarut yang tidak sesuai dapat menyebabkan
senyawa kimia yang terkandung dalam bahan alam tidak tersari secara
maksimal Dai, 2010. Digunakan pelarut etanol 70 dikarenakan
senyawa fenolik yang diduga memiliki aktivitas antioksidan dapat tersari dan masuk kedalam penyari secara maksimal Dai, 2010. Pemilihan
etanol dibandingkan metanol sebagai penyari dikarenakan metanol mempunyai ketoksikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan etanol,
baik untuk lingkungan maupun untuk tubuh sehingga bila menggunakan metanol dalam ekstraksi akan dirasakan kurang aman apabila digunakan
untuk tujuan konsumsi. Maserasi dilakukan dengan bantuan orbital shaker yang akan
memberikan energi mekanik pada saat maserasi, yaitu penggojogan, sehingga dapat meningkatkan kontak serbuk dengan penyari. Peningkatan
kontak antara serbuk dengan penyari akan mengakibatkan seluruh serbuk menjadi
terbasahi sehingga
hasil maserasi
menjadi maksimal.
Penggojogan juga diperlukan agar tidak terjadi pengendapan yang mengakibatkan kontak antara pelarut dengan serbuk menjadi berkurang.
Proses maserasi dilakukan selama selama satu hari, setelah satu hari cairan ekstrak diambil dengan cara penyaringan dengan bantuan corong Buchner,
kertas saring, dan pompa vakum. penggunaan corong Buchner dan pompa vakum dalam penyaringan adalah untuk mempercepat penyaringan dan
filtrat yang didapat menjadi maksimal. Kemudian sisa serbuk hasil maserasi dimaserasi kembali dengan pelarut yang sama. Maserasi
dilakukan berulang kali dengan serbuk yang sama hingga hasil ekstrak yang didapatkan telah tidak berwarna lagi yang menandakan kandungan
senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam serbuk kering daun jambu mete telah tersari dengan sempurna. Hasil filtrat dari tiap
pengulangan maserasi dikumpulkan menjadi satu. Tujuan dari maserasi berulang adalah untuk menarik sebanyak mungkin kandungan kimia yang
terkandung dalm serbuk kering daun jambu mete sehingga hasil ekstraksi akan menjadi maksimal.
Setelah proses maserasi berulang selesai, hasil yang didapatkan adalah ekstrak cair berwarna hijau. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan
menggunakan bantuan alat vaccum rotary evaporator. Tujuan penguapan ini dalah untuk memisahkan antara senyawa yang terekstrak dengan
pelarutnya sehingga didapatkan ekstrak kental ataupun ekstrak kering. Vaccum rotary evaporator dapat mempercepat proses penguapan pelarut
dari ekstrak. Hal ini dikarenakan adanya pompa vakum yang menyebabkan tekanan dalam labu alas bulat pada alat menjadi turun dan
titik didih dari pelarut ikut turun sehingga dengan pemanasan yang sedikit saja sudah dapat menguapkan pelarut dari ekstrak. Penguapan pelarut di
bawah titik didih dapat mengurangi resiko rusaknya senyawa akibat suhu yang tinggi. Setelah melalui proses penguapan didapat ekstrak kental yang
selanjutnya dikeringkan kembali dengan bantuan oven pada suhu 50°C selama satu minggu. Ekstrak kental yang telah dimasukkan kedalam oven
selama seminggu berubah menjadi ekstrak kering. Ekstrak kering ini telah bebas dari seluruh pelarut yang ada. Ekstrak kering yang didapat
berbentuk padatan hijau yang keras. Ekstrak kering yang didapat memiliki
bobot 18,747 g dari 100 g bahan serbuk kering yang digunakkan. Dari hasil perhitungan rendemen yang diperoleh adalah 18,74 .
D. Hasil Fraksinasi Ekstrak