Hasil Determinasi Tanaman Persiapan sampel

39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan kebenaran dari suatu tanaman yang akan digunakan dalam penelitian. Pemastian identitas dalam penelitian perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat pengambilan sampel pada analisis fitokimia. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan acuan dari van Steenis 1981. Berdasarkan hasil determinasi tanaman yang dilakukan, dapat dipastikan bahwa tanaman yang digunakan adalah Anacardium occidentale L. atau secara umum dikenal dengan jambu mete.

B. Persiapan sampel

Daun jambu mete diambil dari pohon jambu mete yang terletak di perkebunan Desa Wisata Karangtengah Mojolegi, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Pengambilan bahan dilakukan pada bulan Oktober saat musim kemarau, diambil pada pagi hari sekitar pukul 06.00 –07.00. Pengambilan dilakukan di kebun jambu mete yang terletak di perkebunan desa. Bahan berupa daun jambu mete hanya berasal dari satu tempat, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi variasi kandungan senyawa pada tanaman yang dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi tanah, lingkungan, dan unsur hara dari tempat tanaman berasal Rahardjo, 2006. Sampel daun jambu mete yang diambil berupa daun yang tidak terlalu muda hingga daun yang tidak terlalu tua, yaitu daun yang berada pada ruas ketiga hingga keenam cabang ranting pohon. Pengambilan daun pada ruas tertentu dikarenakan daun yang digunakan dan diolah oleh masyarakat sebagai sayuran adalah daun yang tidak terlalu tua. Selain itu penggunaan daun yang terlalu muda tidak akan menghasilkan aktivitas antioksidan yang optimal karena metabolit sekunder yang dihasilkan belum terlalu banyak kuantitasnya dan belum sempurna pembentukannya. Umumnya kandungan metabolit sekunder pada tanaman belum terbentuk maksimal pada daun yang sangat muda dan akan berkurang pada daun yang sudah tua. Pengambilan daun dilakukan sebelum tanaman berbunga atau berbuah, hal tersebut dikarenakan kemungkinan besar bila tanaman telah berbunga banyak metabolit sekunder yang berpindah menuju bunga dan buah sehingga kandungan metabolit sekunder pada daun akan berkurang dibandingkan dengan pohon yang belum berbunga atau berbuah. Pengumpulan daun pada pagi hari dan pada musim kemarau agar tanaman yang diambil belum terpapar sinar matahari. Hal tersebut dikarenakan metabolit sekunder yang ada pada daun akan jauh berkurang bila dilakukan pemetikan pada siang hari dikarenakan dapat terjadi penguapan atau berperan dalam proses fotosintesis, sehingga bila pemanenan dilakukan siang hari maka banyak metabolit sekunder yang telah hilang. Pemanenan pada musim kemarau dilakukan untuk menghindari kelembaban yang tinggi. Kelembaban yang kecil dapat meminimalisir jamur yang kemungkinan tumbuh pada daun dan mempermudah proses pengeringan Agoes, 2007. Pasca pemanenan, sampel daun jambu mete yang telah diperoleh dikumpulkan dan dipisahkan dari bahan-bahan pengganggu yang terikut pada saat pengumpulan seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan ataupun kerikil. Kemudian daun jambu mete dicuci dengan air mengalir untuk membersihkan kotoran yang melekat pada daun maupun debu-debu yang masih menempel pada daun. Selanjutnya daun dirajang dengan ukuran seragam kurang lebih 1 cm untuk mempercepat pengeringan. Tahapan selanjutnya adalah pengeringan daun yang telah dirajang. Pengeringan merupakan kegiatan yang paling penting dalam pengolahan tanaman obat, kualitas produk yang digunakan sangat dipengaruhi oleh proses pengeringan yang dilakukan Mahapatra, 2009. Daun yang telah dirajang kemudian dikering-anginkan pada udara terbuka dan terlindungi dari paparan cahaya matahari langsung agar senyawa yang terkandung dalam daun jambu mete tidak mengalami kerusakan. Pengeringan dilakukan pada jam 7 pagi hingga jam 10 pagi agar tidak mendapatkan panas yang terlalu tinggi yang dapat merusak senyawa kimia yang terkandung di dalam daun jambu mete. Posisi daun harus sering dibalik agar pengeringan merata pada seluruh sisi daun. Pengeringan selesai ketika daun sudah rapuh dan mudah dipatahkan yang berarti daun sudah kering. Pengeringan membutuhkan waktu selama 6 hari. Daun jambu mete yang sudah kering selanjutnya disortasi kering untuk memisahkan bahan- bahan pengganggu yang mungkin ikut masuk ketika proses pengeringan. Kemudian daun kering diserbuk menggunakan mesin penyerbuk, namun karena keterbatasan alat, digunakan blender untuk menyerbukkan daun yang telah kering. Proses penyerbukan dilakukan untuk memperbesar luas permukaan daun yang akan kontak dengan cairan penyari sehingga senyawa kimia yang terkandung dalam daun akan tersari secara sempurna dan akan masuk kedalam penyari secara optimal. Daun kering yang telah menjadi serbuk selanjutnya diayak dengan ayakan mesh No. 40 agar serbuk yang selanjutnya akan disari dengan penyari memiliki ukuran partikel seragam. Serbuk yang telah diayak siap digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap ekstraksi.

C. Hasil Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu (Piper sarmentosum Roxb.).

1 2 56

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun lada (Piper nigrum L.).

0 0 63

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.).

0 0 69

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kemukus (Piper cubeba L.).

0 0 55

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode deoksiribosa dan penetapan kandungan fenolik total pada fraksi etil asetat ekstrak etanol buah jambu mete (Anacardium occidentale L.).

0 2 108

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.).

3 19 115

Penetapan kandungan senyawa fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba selada air (nasturtium officinale r.br.) dengan menggunakan metode DPPH.

1 7 122

Penetapan kandungan fenolik total dan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanol daun dudu

0 0 54

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Defenil-2PikrilHidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun selasih (Ocimum sanctum L.) - USD Repository

0 2 130

Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun dadap serep (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.) - USD Repository

0 0 113