Subyek Penelitian METODE PENELITIAN

I. Tata Cara Penelitian

Gambar 4. Alur Cara Kerja

1. Penentuan lokasi penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan mencari padukuhan dengan menggunakan metode multi-stage random sampling.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearence. Permohonan izin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan hasil pengukuran tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan izin selanjutnya ditujukan kepada Kepala Dukuh Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, Padukuhan Surokerten, Padukuhan Sambirejo, dan Paduhukan Dhuri.

3. Pembuatan Case Report Form dan informed consent

Pembuatan Informed consent dibuat dengan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia, dan menandatanganinya. Case Report Form CRF berupa selembaran berukuran A4 yang berisi kolom-kolom untuk pengambilan hasil wawancara responden.

4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk digunakan dalam penelitian agar hasil yang didapat valid dan akurat. Uji validitas dilakukan dengan dengan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional. Validitas instrumen dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomamometer digital terhadap sphygomomanometer raksa terhadap probandus. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer digital dan raksa pada tiga probandus. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95 dengan tujuan unuk melihat apakah ada peredaan bermakna pada hasil pengukuran. Hasil valid jika tidak terdapat perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Instrumen yang memiliki reliabilitas yang baik dapat dinyatakan dengan nilai CV Coefficient of Variant ≤5. Tujuan reliabilitas adalah untuk mengetahui hasil pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apaila dilakukan pada orang yang sama di waktu berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga probandus yang diukur tekanan darahnya sebanyak tiga kali. Uji reliabilitas dilihat CV masing- masing, nilai CV ≥5 dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel. Pada hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik Lampiran 4.

5. Penetapan dan seleksi calon responden

Pencarin responden penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Dukuh Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, Padukuhan Surokerten, Padukuhan Sambirejo, dan Padukuhan Dhuri. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat dan menandatanganinya.

6. Pengukuran tekanan darah responden

Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada responden yang telah menandatangani informed consent. Pada penelitian ini banyaknya warga yang kesulitan membaca dan menulis, sehingga tanda tangan diwakilkan oleh kerabat atau peneliti dengan persetujuan dari responden. Setiap responden ditanya terlebih dahulu atas ketersediaan responden mengikuti penelitian dan peneliti menjelaskan tujuan dilakukan penelitian. Setelah responden bersedia peneliti melanjutkan proses pengambilan dengan melakukan wawancara terstruktur berdasarkan CRF. Pengukuran dilakukan dengan sphygmomameter digital pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk tegak. Pengukuran dilakukan dengan melilitkan manset mengelilingi lengan kiri atas dengan rata, lalu manset direkatkan dengan benar, sebanyak 2 kali secara berturut-turut dengan jeda setiap pengukuran 5 menit. Dilakukan pengukuran ketiga apabila hasil pengukuran pertama dan kedua terdapat perbedaan 10 mmHg atau 10 mmHg, kemudian di antara dua tekanan darah yang perbedaannya 10 mmHg dirata- rata. Pengukuran lainya yaitu mengukur tinggi badan dengan pengukur tinggi badan dan berat badan dengan timbangan berat badan untuk mengukur BMI yang merupakan salah satu faktor risiko hipertensi.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan dan wawancara responden

Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian beberapa informasi yang terkait dengan responden. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis. Standar pengukuran tekanan darah yang digunakan dalam penelitian ini adalah ESH ESC 2013.

8. Pengelompokkan data

Data diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara terstruktur dengan pedoman pada CRF yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data yang terkumpul dikelompokan dengan kategori masing-masing dan diolah secara manual dengan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah pengolahan data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran dan kelengkapan data yang diperlukan. Entry data yaitu memasukkan data berdasarkan CRF yang telah dikumpulkan kedalam program Excel. Coding yaitu data diklasifikasi menurut kategori masing-masing dan

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107