Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

2. Variabel tergantung

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun.

3. Variabel pengacau

a. Terkendali: jenis kelamin, Body Mass Index BMI, kebiasaan merokok, pengaturan pola makan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. b. Tidak terkendali: aktivitas fisik di luar olahraga dan lifestye gaya hidup.

C. Definisi Operasional

Tabel V. Definisi Operasional Penelitian di Kecamatan Kalasan Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian Umur Responden penelitian adalah penduduk yang berumur 40 –75 tahun. Data diperoleh dari wawancara. Data yang terkumpul dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok umur 40-59 tahun dan 60-75 tahun. Kementerian Kesehatan RI, 2014. Kategorikal 1= 60-75 tahun 2= 40-59 tahun Pengaturan aktivitas fisik Melakukan aktivitas fisik olahraga secara rutin. Dikatakan rutin apabila melakukan olahraga jalan kaki, jogging , atau berlari minimal satu kali setiap minggu. Dikatakan tidak rutin apabila 1 kali seminggu atau tidak pernah melakukan olahraga American Heart Association , 2014 Kategorikal 1= Tidak Rutin 2= Rutin Lanjutan Tabel V Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian Jenis Kelamin Responden penelitian adalah penduduk laki-laki dan perempuan Thawornchaisit, Looze, Reid, Seubsman, dan Sleigh, 2013. Kategorikal 1= Laki-laki 2= Perempuan Merokok Setiap hari responden merokok atau dahulu pernah merokok sekurangnya satu tahun, dan lingkungan keluarga atau di tempat kerja ada yang merokok perokok pasif Central of Disease Control and Prevention , 2015. Kategorikal 1= Merokok 2= Tidak merokok Body Mass Index BMI BMI ≥23 kgm 2 dapat dikategorikan overweight merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. BMI dihitung dengan menggunakan rumus: ��� = � � � �� [�� ��� ] 2 Klasifikasi BMI berdasarkan kriteria Asia Pasifik oleh World Heart Organization 2004. Kategorikal 1= ≥23 kgm 2 2= 23 kgm 2 Pengaturan Pola Makan Responden setiap harinya mengatur konsumsi garam saat memasak sehingga tidak terlalu asin, jarang mengkonsumsi jeroan, daging bergajih, lemak, santan, mie instan, kecap, saos, gorengan, dan sering mengkonsumsi buah, sayur dan susu rendah lemak setiap hari. Pengelompokkan dibagi menjadi dua berdasarkan U. S Departement of Health and Human Services 2006, yaitu kelompok tidak mengatur pola makan dan kelompok mengatur pola makan. Kategorikal 1= Tidak mengatur pola makan 2= Mengatur pola makan Lanjutan Tabel V Variabel Definisi Operasional Cara Penggunaan Skala Penilaian Pendidikan Pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh responden. Data dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ≤SMP dan kelompok SMP. Pengelompokkan tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar 2008. Kategorikal 1= ≤ SMP 2= SMP Pengaturan Pekerjaan Kegiatan utama yang menjadi rutinitas sehari-hari yang dilakukan oleh responden dengan tujuan mendapatkan penghasilan. Pekerjaan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pekerjaan yang aktif contoh: petani atau buruh dan kurang aktif contoh: Ibu Rumah Tangga atau penggangguran Tsutsumi, Kayaba, Tsutsumi, dan Igarashi, 2001. Kategorikal 1= Kurang aktif 2= Aktif Penghasilan Penghasilan keluarga yang diperoleh responden selama bekerja selama satu bulan bekerja. Semua data berupa rasio selanjutnya dikonversikan ke data ordinal. Batas UMR adalah Rp. 1.200.000,00. Apabila responden berkeluarga jumlah UMR menjadi Rp. 2.400.000,- Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta, 2015. Kategorikal 1= ≤UMR 2= UMR Prevalensi Persentase responden yang memiliki tekanan darah ≥14090 mmHg dan memiliki tekanan darah 14090 mmHg. Standar pengukuran tekanan darah penelitian ini adalah berdasarkan klasifikasi menurut ESH and ESC Guidelines 2013 . Kategorikal 1= Tekanan darah 14090 mmHg 2= Tekanan darah ≥14090 mmHg dengan tanpa mengkonsumsi obat antihipertensi Lanjutan Tabel V Variabel Definisi Operasional Cara Penggunaan Skala Penilaian Kesadaran Kesadaran masyarakat akan hipertensi dapat dilihat dari hasil wawancara terstruktur apakah responden pernah melakukan pengukuran tekanan darah sebelumnya, jika pernah dan hasil pengukuran tekanan darah termasuk hipertensi maka responden termasuk sadar terhadap hipertensi. Kategorikal 1= Sadar hipertensi 2= Tidak sadar hipertensi Terapi Responden yang mengalami hipertensi dan sadar menderita hipertensi yang melakukan terapi baik dengan farmakologi maupun non-farmakologi. Kategorikal 1= Terapi Masih atau pernah mengkonsumsi obat atau non obat untuk antihipertensi 2= Tidak Terapi Tidak pernah mengkonsumsi obat atau non obat antihipertensi Pengendalian Tekanan darah yang dikendalikan 140 mmHg sesuai target ESC ESH Kategorikal 1 = Terkendali 2 = Tidak terkendali Pada penelitian ini, peneliti fokus terhadap kajian faktor umur dan aktivitas fisik. Pengelompokkan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lebih berisiko dengan kode angka satu dan kelompok lebih tidak berisiko dengan kode angka dua. Pengkategorian variabel pengaturan aktivitas fisik berdasarkan American Heart Association , namun dilakukan modifikasi untuk menyesuaikan dengan lokasi penelitian.

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107