diberikan kode pada data dengan mengubah kata-kata menjadi angka. Sebelum dilakukan coding dikelompokkan terlebih dahulu, responden tekanan darah
≥14090 mmHg dan tekanan darah 14090 mmHg. Faktor risiko hipertensi dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti responden yang tidak melakukan
pengaturan aktivitas fisik dan melakukan pengaturan aktivitas fisik. Setelah masing-masing variabel dikelompokkan diberi kode dengan angka 1 dan 2.
Cleaning yaitu proses pengecekan data yang sudah dimasukkan untuk
memastikan bahwa data telah bebas dari kesalahan, kemudian dianalisis dengan program komputer.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dikelompokkan secara statistik dengan bantuan program komputer. Analisis dilakukan dengan uji normalitas dengan melihat nilai
p Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi normal suatu data. Uji Kolmogorov-Smirnov direkomendasikan untuk sampel yang besar lebih dari 50,
sedangkan Shapiro-Wilk untuk sampel yang lebih sedikit, yaitu kurang atau sama dengan dari 50 Dahlan, 2014. Data yang terdistribusi normal dihitung frekuensi
dan deskripsi data mean, median, SD setiap satu variabel untuk mengetahui jumlah dari prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian serta faktor risiko
hipertensi, yaitu umur dan aktivitas fisik. Proporsi Rule of Halves didapat dengan cara dihitung frekuensi prevalensi dari total responden, kesadaran dari total
hipertensi, terapi dari total yang sadar, dan pengendalian dari total yang melakukan terapi. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat nilai signifikansi dengan uji t tidak
berpasangan untuk menguji adanya perbedaan rata-rata pada dua kelompok data,
yaitu tekanan darah sistolik, diastolik, denyut nadi, dan BMI dengan faktor umur dan aktivitas fisik. Uji proporsi dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square.
Uji Chi Square untuk mengetahui pengaruh antara 2 variabel yaitu prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah dengan faktor umur dan aktivitas
fisik.
K. Pembuktian Hipotesis
Peneliti akan menganalisis hipotesis berdasarkan hipotesis yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan data yang diperoleh. Data skala yang terdistribusi
normal dilanjutkan dengan uji t untuk melihat nilai signifikanasi. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t tidak berpasangan, yaitu uji komparatif
untuk mengetahui adakah perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok bebas berskala data interval atau rasio Riduwan, Rusyana, dan Enas, 2013. Uji
proporsi menggunakan uji Chi Square untuk melihat nilai signifikan dari faktor risiko terhadap responden, H
ditolak apabila p≤α 0,05, artinya ada pengaruh bermakna antara variabel bebas dan variabel tergantung. H
diterima apabil a pα
0,05, artinya tidak ada pengaruh bermakna antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Apabila analisis diperoleh nilai p0,05, analisis Chi Square dilanjutkan
dengan perhitungan Odds Ratio OR untuk memperoleh seberapa besar pengaruh faktor umur atau aktivitas fisik terhadap variabel tergantung. Odds Ratio OR
adalah ukuran asosiasi paparan faktor risiko dengan kejadian penyakit, dihitung dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko terpapar faktor risiko
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko atau tidak terpapar faktor risiko Riduwan, Rusyana, dan Enas, 2013.