Pada studi yang dilakukan oleh Kaur, Arora, dan Jain 2012, pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer aneroid HEINE GAMMA
®
G5 dan sphygmomanometer digital OMRON
®
HEM-7203 tidak menunjukkan perbedaan secara statistik pada tekanan darah sistolik maupun diastolik.
Sphygmomanonmeter digital OMRON
®
HEM-7203 meminimalkan subjektivitas pengukuran tekanan darah pada penelitian.
H. Landasan Teori
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik sama dengan atau lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik sama dengan atau lebih dari 90 mmHg Departemen Kesehatan RI, 2014. Beberapa faktor yang menyebabkan hipertensi diantaranya
adalah umur, ras, jenis kelamin, konsumsi garam, berat badan, pengaturan aktivitas fisik, stress, dan lingkungan Beevers, Lip, dan O’Brien, 2015. Hipertensi
merupakan penyakit kardiovaskular dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita hipertensi yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi. Kesadaran akan hipertensi yang rendah di masyarakat dan sedikitnya yang melakukan terapi
hipertensi secara rutin menyebabkan tekanan darah tidak terkendali sehingga secara tidak langsung komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal, atau stroke menyerang
Saseen, 2008. Kesadaran penderita hipertensi dapat mempengaruhi kepekaan penderita
terhadap terapi yang didapatkan. Penderita hipertensi yang menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi diharapkan agar melakukan perubahan gaya hidup
yaitu membatasi asupan garam, menurunkan berat badan, olahraga rutin, melakukan kontrol terhadap tekanan darah ke pihak pelayanan kesehatan, dan
menggunakan obat antihipertensi apabila disarankan oleh dokter. Hal ini dikarenakan apabila faktor tersebut tidak dikendalikan dapat meningkatkan
insidensi prevalensi dan penyakit kardiovaskular Davis dan Stewart, 2005. Penderita hipertensi perlu menggunakan obat antihipertensi secara rutin
dengan bantuan dari keluarga atau pendamping pasien dalam mengontrol kepatuhan dalam mengonsumsi obat sehingga efek terapi tercapai secara maksimal.
Salah satu faktor penting dalam pengendalian tekanan darah dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan hipertensi USDA dan HHS, 2010.
Hipertensi dipengaruhi oleh umur. Pada individu yang berumur ≥60 tahun lebih berisiko megalami kenaikan tekanan darah. Studi yang dilakukan oleh Pier et
al . 2013, menunjukkan bahwa setiap peningkatan umur 10 tahun diiringi dengan
peningkatan tekanan darah sebanyak 10 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan dengan mengatur pola hidup yang baik, salah satunya adalah
melakukan olahraga secara teratur. Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah mencegah penyakit kardiovaskular karena dapat menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi Fagard, 2011. Pada penelitian ini, hal yang ingin dievaluasi adalah faktor umur dan
aktivitas fisik terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Berdasarkan faktor yang ingin dievaluasi tersebut dapat menunjukkan bahwa peningkatan umur 40-75 tahun dan rutin atau tidak rutin melakukan aktivitas fisik