Pengertian Dewasa Awal Mahasiswa dalam Periode Perkembangan Dewasa Awal

b. Kesiapan Situasi Circumstantial 1 Kesiapan Finansial Menurut Cutright Dewi, 2006, semakin tinggi kehidupan ekonomi seseorang maka semakin besar kemungkinan untuk menikah. 2 Kesiapan Waktu Persiapan pernikahan akan berlangsung baik jika pasangan diberikan waktu untuk mempersiapkan. Persiapan yang tergesa- gesa akan berdampak buruk pada pernikahan dan pada awal-awal kehidupan pernikahan.

B. Mahasiswa dalam Periode Perkembangan Dewasa Awal

1. Pengertian Dewasa Awal

Dewasa atau dalam bahasa inggris sering disebut adult yang berasal dari kata kerja latin bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna.” Menurut Hurlock masa dewasa dibagi menjadi tiga yaitu masa dewasa awal, masa dewasa madya, dan masa dewasa lanjut. Menurut Hurlock 2002 orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya. Masa dewasa awal dimulai pada usia 18-40 tahun, yang merupakan masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif. Suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode komitmen, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri dengan pola-pola kehidupan hidup baru.Menurut Levinson dalam Monks, 2006 usia dewasa awal adalah 17-45 tahun. Masa dewasa adalah periode kehidupan yang paling panjang. Jadi, masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian individu terhadap pola hidup dan harapan sosial yang baru. 2. Karakteristik Umum dan Tugas Perkembangan Dewasa Awal Setiap tahap perkembangan selalu mempunyai karakteristik sendiri. Pada masa dewasa awal ini, dikatakan sebagai masa yang sulit bagi seseorang karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungan pada orang lain dan berusaha menjadi mandiri. Dariyo 2003 berpendapat bahwa secara fisik, seorang dewasa awal menampilkan fisik yang sempurna yang berarti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai puncak. Mereka memiliki daya tahan dan kesehatan yang baik sehingga dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan inisiatif, kreatif, energik, dan proaktif. Dariyo 2003 juga menambahkan bahwa sebagian besar golongan dewasa awal telah menyelesaikan tugas pendidikan hingga tingkat universitas dan segera memasuki jenjang pekerjaan. Pada masa dewasa awal inilah individu berkomitmen dengan seseorang lainnya, yakni membentuk keluarga. Mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, memelihara anak-anak, dan harus tetap memperhatikan orang tua. Havighurst Dariyo, 2003 mengemukakan tugas perkembangan dewasa awal, yaitu: a. Mencari dan menemukan pasangan hidup; b. Membina keluarga; c. Meniti karier dalam memantapkan kehidupan ekonomi; d. Menjadi warga negara yang bertanggungjawab; Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik dan tugas perkembangan dewasa awal adalah mulai bekerja, mencari pasangan, dan membina keluarga. Hal ini mengarahkan bahwa kesiapan pernikahan mulai terbentuk pada masa dewasa awal.

3. Kesiapan Hidup Berkeluarga pada Dewasa Awal

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Self awareness dan implikasinya pada usulan topik program pengembangan diri (Studi Deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

36 176 87

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109

Deskripsi tingkat resiliensi terhadap stres dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok : studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahu

0 0 150

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112