C. Bimbingan Keluarga
1. Pengertian Bimbingan Keluarga
Dalam kehidupan masyarakat, keluarga merupakan unit terkecil yang peranannya sangat besar. Peran yang sangat besar itu disebabkan
oleh karena keluarga mempunyai fungsi penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Apabila fungsi keluarga tidak berjalan dengan baik maka
timbul ketidak serasian dalam hubungan antara anggota keluarga, dapat dikatakan keluarga itu mempunyai masalah. Adanya individu keluarga
yang mempunyai masalah, maka diperlukan adanya Bimbingan dan Konseling untuk mengusahakan pencegahan atau memberikan bantuan
dalam pemecahan masalahnya. Pengertian bimbingan keluarga menurut Cooley C. Suwarni.
1980 adalah bantuan yang diberikan kepada keluarga dalam meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para anggota keluarga serta
memberikan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sedangkan konseling keluarga Family Therapy menurut Perez Sayekti,
1994 adalah “Family therapy is an intuative process which seeks to aid
the family in reganning a home ostatic balance whith which the members are comfortable. In perseing this objective the family therapist operates
under certain basic assumprions.” Menurut Sayekti 1994 bimbingan dan konseling keluarga adalah
suatu usaha yang nyata dan konstruktif untuk menyadarkan kebutuhan mereka sendiri dalam mengembangkan diri. Untuk itu diperlukan
kesadaran dalam
diri anggota
keluarga masing-masing
untuk mengembangkan diri dan memperbaiki hidup dalam bidang ekonomi,
kesehatan, sosial dan agama. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan keluarga merupakan proses interaktif, realistis dan konstruktif dalam memberikan
bantuan kepada keluarga dalam mencapai kesejahteraan dan keseimbangan dimana setiap anggota keluarga
mendapatkan kebahagiaan.
2. Tujuan Bimbingan Keluarga
Menurut Cooley Suwarni, 1980 tujuan Bimbingan Persiapan Berkeluarga adalah:
a. Membantu anggota keluarga yang dibimbing agar dapat bertindak seefisien mungkin.
b. Membantu anggota keluarga agar dapat menerima kenyataan bahwa bila salah satu anggota keluarga memiliki permasalahan,
mereka dapat memberikan pengaruh yang kurang baik pada persepsi, harapan dan interaksi dalam keluarga.
c. Memperjuangkan dengan gigih dalam proses konseling, sehingga anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang
dalam mencapai keseimbangan. d. Mengembangkan rasa penghargaan dari seluruh anggota
keluarga kepada anggota keluarga yang lain.
Maka tujuan akhir dari Bimbingan Persiapan berkeluarga adalah untuk membantu anggota keluarga serta keluarga sebagai satu
kesatuan dalam mencapai kesejahteraan.
3. Fungsi Bimbingan Keluarga