Kesiapan Pribadi 1 Kematangan Emosi

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan pernikahan adalah keadaan siap dalam berhubungan dengan seorang wanita atau pria, siap bertanggungjawab sebagai seorang suami atau istri, siap menghadapi perbedaan, siap mengatur keluarga, dan mengasuh anak. 2. Aspek-Aspek Kesiapan Pernikahan Blood Dewi, 2006 membagi kesiapan menikah menjadi dua bagian yaitu kesiapan pribadi personal dan kesiapan situasi circumstantial. Dua bagian kesiapan menikah tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a. Kesiapan Pribadi 1 Kematangan Emosi

Kemampuan untuk dapat siaga terhadap diri dan kemampuan mengidentifikasi diri sendiri merupakan konsep kematangan emosi dalam diri seseorang. Kematangan emosi adalah suatu perkembangan psikologis yang berarti individu telah menjadi dewasa. Kematangan emosi berasal dari pengalaman yang cukup terhadap perubahan dan permasalahan. Pengalaman tersebut akan membuat individu menjadi sadar terhadap perasaannya sendiri dan akan belajar untuk merespon suatu peristiwa dalam kehidupannya. Kematangan emosi memiliki kriteria memiliki kemampuan membangun hubungan pribadi, mampu mengidentifikasikan perasaan orang lain empati, mampu mencintai dan dicintai, mampu memberi dan menerima kasih sayang, mampu menghadapi kenyataan secara positif, serta sanggup membuat komitmen jangka panjang. Pernikahan berarti sanggup membuat suatu tanggung jawab dan memasuki suatu komitmen. Komitmen jangka panjang merupakan suatu bentuk tanggung jawab dalam suatu pernikahan, yang dikaitkan dengan stabilitas kematangan. Sebaliknya, individu yang belum dewasa secara emosional hanya diliputi oleh keinginan-keinginan diri sendiri tanpa mengetahui bagaimana cara mengerti perasaan orang lain, serta kurang mampu membangun komitmen jangka panjang. Kehidupan pernikahan memerlukan harapan yang lebih nyata. Harapan yang lebih nyata dapat membantu individu mampu menerima dirinya sendiri dan mampu menerima orang lain apa adanya. 2 Kesiapan Usia Kesiapan usia berarti melihat usia yang cukup, menjadi individu yang dewasa membutuhkan waktu, sehingga usia sangat berkaitan dengan kedewasaan. Semakin muda usia seseorang maka semakin sulit untuk mengatasi permasalahan. Sebaliknya, semakin tua usia seseorang maka semakin dewasa untuk mengatasi emosi- emosinya. 3 Kematangan Sosial Kematangan sosial dapat dilihat dari : a Pengalaman berkencan enough dating, dilihat dari adanya kemauan untuk tidak peduli dengan lawan jenis yang tidak kenal dekat dan membuat komitmen membangun dengan seseorang yang khusus. Sehingga individu secara sosial siap menuju pernikahan dan terfokus pada seseorang yang menarik perhatiannya. b Pengalaman hidup sendiri enough single life, membuat individu memiliki waktu untuk diri sendiri untuk mandiri dan waktu berasama orang lain. Seorang individu harus mengetahui identitas pribadi sebelum siap melakukan pernikahan. 4 Kesiapan Peran Kehidupan pernikahan dijalani dengan mengetahui peran individu apa saja yang telah menikah sebagai suami-istri. Banyak individu yang belajar menjadi suami dan istri dari melihat ayah dan ibu mereka. Peran yang ditampilkan harus sesuai dengan tugas- tugas mereka sebagai suami maupun istri. Maka, orang tua yan memiliki figur suami dan istri yang baik dapat dapat mempengaruhi kesiapan menikah anak-anak mereka. b. Kesiapan Situasi Circumstantial 1 Kesiapan Finansial Menurut Cutright Dewi, 2006, semakin tinggi kehidupan ekonomi seseorang maka semakin besar kemungkinan untuk menikah. 2 Kesiapan Waktu Persiapan pernikahan akan berlangsung baik jika pasangan diberikan waktu untuk mempersiapkan. Persiapan yang tergesa- gesa akan berdampak buruk pada pernikahan dan pada awal-awal kehidupan pernikahan.

B. Mahasiswa dalam Periode Perkembangan Dewasa Awal

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Self awareness dan implikasinya pada usulan topik program pengembangan diri (Studi Deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

36 176 87

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi dan Belajar).

1 3 121

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109

Deskripsi tingkat resiliensi terhadap stres dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok : studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013, semester 2 kelas A program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahu

0 0 150

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112