D. Jenis Kesalahan
1. Jenis Kesalahan Menurut Hadar
Hadar,dkk 1987 mengklasifikasikan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika dalam enam tipe kesalahan
sebagai berikut: a.
Penyalahgunaan data. b.
Kesalahan menginterpretasikan bahasa. c.
Kesimpulan yang tidak tepat secara logika. d.
Penyimpangan teorema atau definisi. e.
Penyelesaian yag tidak diteliti kebenarannya. f.
Kesalahan teknis. Adapun penjelasan dari tiap-tiap kategori kesalahan tersebut
adalah sebagai berikut: a.
Penyalahgunaan Data Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat
dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diberikan dalam soal dengan data yang dikutip oleh siswa yang meliputi
kesalahan-kesalahan berikut: 1
Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal. 2
Mengabaikan data penting yang sudah ada dan menggantinya dengan data yang tidak relevan.
3 Menguraikan syarat-syarat dalam pembuktian, perhitungan,
penemuan yang sebenarnya tidak dikehendaki soal.
4 Mengartikan sebagian informasi tidak sesuai dengan teks yang
sebenarnya. 5
Menggunakan syarat yang tidak sesuai dengan informasi yang diberikan.
6 Menggunakan angka pengganti suatu variabel untuk variabel
yang lain. 7
Kesalahan menyalin soal dari lembar soal ke lembar jawab. b.
Kesalahan menginterpretasikan data Kategori ini meliputi kesalahan matematika yang berkaitan
dengan ketidaktepatan
menerjemahkan suatu
pernyataan matematika yang dideskripsikan dalam suatu bahasa ke bahasa
yang lain. Kategori kesalahan ini meliputi kesalahan-kesalahan sebagai
berikut: 1
Menerjemahkan pernyataan dalam bahasa sehari-hari ke dalam bahasa atau persamaan matematika dengan arti yang
berbeda. 2
Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya berbeda.
3 Kesalahan mengartikan grafik.
c. Kesalahan menggunakan logika dalam menarik kesimpulan
Pada umumnya yang termasuk dalam kategori ini adalah kesalahan-kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu
informasi yang diberikan atau dari kesimpulan sebelumnya, yaitu: 1
Dari pernyataan implikasi p→q, siswa menarik kesimpulan sebagai berikut:
Bila q diketahui terjadi maka p pasti terjadi. Bila p salah maka q juga salah.
2 Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan q
sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan urutan pembuktian yang betul.
d. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema
Kesalahan ini merupakan penyimpangan prinsip, aturan, teorema, atau definisi pokok yang khas. Kategori ini meliputi
kesalahan-kesalahan sebagai berikut: 1
Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai, misalnya menerapkan aturan sinus,
��
=
��
;
2 Menerapkan sifat fungsi atau sifat operasi pada kondisi yang
tidak sesuai. Misalnya: Sin α+β = sin α + sin β
+
= +
c a
b β
α γ
3 Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus,
atau teorema. Misalnya: Fungsi yang grafiknya berbentuk parabola
= − sebagai pengganti
= −
+ =
+ −
e. Penyelesaian tidak diperiksa kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh peserta tes benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan
penyelesaian dari soal tersebut dan siswa tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan pada soal.
f. Kesalahan teknis
Kategori kesalahan teknis meliputi kesalahan-kesalahan berikut:
1 Kesalahan perhitungan
2 Kesalahan dalam mengutip data dari tabel.
3 Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar.
2. Kesalahan-Kesalahan yang Sering dilakukan Siswa dalam