Kesalahan-kesalahan berdasarkan Scofield 2003 Kesalahan-Kesalahan yang Sering dilakukan Siswa dalam

dan adalah dua fungsi yang berbeda. Perhitungan pada salah. Perhitungan pada tepat. Beberapa siswa berpikir bahwa dan adalah fungsi yang sama. Mungkin dalam menyederhanakan mereka tidak cermat melihat pembilang . Suku-suku pada pembilang tidak semuanya memiliki faktor + . Perhitungan yang tepat untuk sebagai berikut: = + − + + + + = − + + + + Kesalahan ini sering dilakukan siswa karena mereka tidak paham bahwa penghapusan hukum kanselasi hanya dilakukan pada saat pembilang dan penyebut memenuhi faktor yang sama.

b. Kesalahan-kesalahan berdasarkan Scofield 2003

Scofield dalam Nugraheni,2009;14-17 pada artikelnya mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang paling banyak dilihat pada matematika di Universitas Calvin. Scofield 2003, dalam Nugraheni,2009 mengemukakan beberapa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal aljabar sebagai berikut: 1 Kesalahan yang berhubungan dengan sifat fungsi Keanehan ini bermula saat siswa memperoleh sebuah bentuk persamaan = dengan adalah konstanta gradien. Bentuk ini memungkinkan siswa mengikuti sifat “adititive”. Meskipun kecenderungan siswa untuk memperlakukan fungsi sebagai penjumlahan, fungsi lain tidak mempunyai sifat ini. Kesalahan yang dilakukan siswa meliputi:  √ + = √ + √ .  + = + .  − = − .  + = + 2 Kesalahan dalam menghapuskan variabel dan koefisien saat menyederhanakan pecahan bentuk aljabar Hal ini berawal saat siswa di tingkat sekolah dasar menyederhanakan pecahan, seperti = . . = . Tingkat sekolah menengah mengajarkan siswa untuk menghapus bentuk aljabar yang melibatkan variabel seperti dalam + + − + = + + − + = + − . Kesalahan siswa karena menghapuskan variabel dan koefisien saat menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilihat dalam contoh sebagai berikut: + − − = + − − = + − = − = − Siswa menghapuskan sembarang unsur pada pembilang dan penyebut. Kesalahan ini dilakukan oleh beberapa siswa yang tidak memahami bahwa penghapusan hanya dilakukan pada saat pembilang dan penyebut difaktorkan. 3 Kesalahan pada perkalian bentuk aljabar dengan mengabaikan sifat pemangkatan. Pemangkatan merupakan perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Sifat pemangkatan yang paling sering tidak dipahami siswa, yaitu = . Sifat ini dapat berlaku pada contoh berikut: = = dan √ = = = √ tetapi beberapa siswa mengabaikan sifat pemangkatan pada perkalian. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemangkatan dapat dilihat dalam contoh berikut;  = √  − =  + = +  = − 4 Kesalahan dengan menuliskan perkalian tanpa tanda kurung Saat menjumpai sebuah pernyataan yang mengandung penjumlahan dan perkalian di dalamnya, maka perkalian akan dikerjakan terlebih dulu, berikut contohnya: + × adalah 17 bukan 30. Sesuatu yang terdapat dalam tanda kurung akan dikerjakan terlebih dulu sebelum mengerjakan yang di luar tanda kurung maka 2-3-2-6=-5 sedangkan 2-3-2-6=7 dan 2-3-2- 6=-13. Hal ini juga akan berlaku untuk pernyataan yang mengandung variabel, berikut contohnya: × − tidak sama dengan − . Dalam perkalian dan − tanda kurung juga digunakan − atau lebih sederhana − namun siswa kebanyakan melakukan kesalahan dengan menuliskannya dalam × − sehingga dapat menimbulkan kesalahan. 5 Kesalahan karena penggunaan tanda kurung berlebihan Menurut Scofield 2003, sebenarnya ini bukan kesalahan yang fatal namun siswa yang tetap menggunakan tanda kurung lebih banyak daripada yang dibutuhkan menunjukkan bahwa mereka kurang memahami aturan pada operasi aljabar. Berikut contoh penggunaan tanda kurung yang berlebihan.  + − akan lebih sederhana jika ditulis + − .

c. Kesalahan-kesalahan berdasarkan Dawkins

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Diaknosis kesalahan penerapan konsep dalam menyelesaikan soal-soal fisika tentang kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas II Cawu 1 SLTP Negeri 12 Jember tahun pelajaran 200/2001

0 5 77

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya - Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian - Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Pal

0 0 17