hanya  kurang  minat,  kebimbangan,  kurang  usaha,  aktivitas  yang tidak  terarah,  kurang  semangat  dan  sebagainya,  juga  kurang
menguasai  ketrampilan  dan  kebiasaan  fundamental  dalam  belajar. Kelemahan-kelemahan emosional, misalnya penyesuaian yang salah
adjusment  terhadap  orang-orang,  situasi  dan  tuntutan-tuntutan tugas  dan  lingkungan.  Kelemahan  yang  disebabkan  oleh  karena
kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, antara lain: malas belajar atau sering  bolos  atau  tidak  mengikuti  pelajaran.  Tidak  memiliki
ketrampilan-ketrampilan  dan  pengetahuan  dasar  yang  diperlukan seperti  ketidakmampuan  membaca,  berhitung,  kurang  menguasai
pengetahuan dasar untuk suatu bidang studi yang sedang diikutinya secara sekuensial meningkat dan beruntun.
2 Faktor-faktor yang terletak di luar diri siswa, antara lain : kurikulum
yang seragam uniform, bahan dan buku-buku sumber yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan perbedaan-perbedaan
individu : ketidaksesuaian standar administratif sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan kegiatan dan pengalaman belajar mengajar,
dan  sebagainya;  terlalu  banyak  kegiatan  di  luar  jam  pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.
C. Metode Penyelesaian Menurut George Polya 1957
Polya 1957; 6-16 dalam bukunya yang berjudul “How to Solve It”
tentang  metode  penyelesaian  dalam  mengerjakan  soal  matematika,
menjelaskan  langkah-langkah  yang  perlu  dilakukan  dalam  menyelesaikan suatu  masalah  matematika.  Ada  4  langkah  yang  perlu  dilakukan  yaitu,
memahami masalah, memikirkan suatu rencana, melaksanakan rencana, dan mengecek  jawaban.  Keempat  langkah  tersebut  mempunyai  penjelasan
sebagai berikut: 1.
Memahami Masalah understanding the problem Langkah pertama ini meliputi:
a. Membaca  soal  dengan  teliti  sehingga  dapat  memahami  apa  yang
ditanyakan, data yang diketahui, dan memahami apa saja syaratnya. b.
Merencanakan apa yang akan dilakukan. c.
Mengidentifikasi data yang penting. 2.
Memikirkan Suatu Rencana devising a plan Langkah kedua meliputi:
a. Mengumpulkan semua data yang ada.
b. Memikirkan beberapa tindakan yang mungkin, antara lain:
  Mencari pola,   Menggambar sketsa,
  Membuat daftar yang teroganisir,   Menyederhanakan masalah,
  Menebak dan memeriksa Guess and check,   Membuat tabel,
  Menulis beberapa kalimat, dan   Mengecek kebenaran data yang diberikan.
3. Melaksanakan Rencana carrying out the plan
Langkah ketiga ini meliputi: a.
Melaksanakan rencana penyelesaian masalah. b.
Mengecek tiap-tiap langkah apakah sudah tepat. c.
Meninjau kembali atau mengubah rencana bila diperlukan. d.
Membuat rencana baru jika perlu. 4.
Melihat Kembali looking back Pada  langkah  ini,  dilakukan  pengecekan  kembali  penyelesaian  yang
diperoleh, antara lain: a.
Pastikan bahwa telah menggunakan semua informasi penting. b.
Menentukan ya atau tidaknya jawaban masuk akal. c.
Mengecek apakah semua syarat yang diberikan soal telah dipenuhi. Masing-masing langkah tersebut sangat penting untuk menentukan
suatu penyelesaian. Namun, yang biasanya terjadi adalah siswa memperoleh suatu  penyelesaian  dengan  tanpa  berpikir,  atau  mengabaikan  keempat
langkah  tersebut.  Hal  yang  paling  buruk  juga  dapat  terjadi  ketika  siswa memulai  perhitungan,  atau  penafsiran  tanpa  memahami  masalah.  Banyak
kesalahan  yang  dapat  dihindari  jika  siswa  melaksanakan  rencana  dan mengecek masing-masing langkah.
D. Jenis Kesalahan