menjawab  soal.  Siswa  menjawab  bahwa �
→∞
√ + − √ = �
→∞
+ −  tanpa ada penjelasan bagaimana   menjadi  . Jadi dapat disimpulkan bahwa salah dalam mengambil kesimpulan.
3. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema
Kesalahan  ini  merupakan  penyimpangan  prinsip,  aturan, teorema, atau definisi pokok yang khas.
a. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema dalam Tes
Diagnostik oleh S15 Gambar 4.6
Jawaban S15 untuk soal nomor 3
Jawaban  S15  pada  gambar  4.6  di  atas  memperlihatkan bahwa S15 melakukan kesalahan tipe 3.a menerapkan suatu teorema
pada  kondisi  yang  tidak  sesuai.  Siswa  dalam  mengerjakan menggunakan  teorema  L’Hospitle  yaitu  masing-masing  fungsi
diturunkan  terlebih  dahulu,  namun  siswa  kurang  tepat  dalam menggunakan teorema
L ‘Hôpital ini karena syarat untuk memakai teorema
L ‘Hôpital ini tidak terpenuhi  teori L ‘Hôpital ini dapat digunakan  bila  hasil  akhir  setelah  disubstitusikan  berbentuk  .
Apalagi  materi  tentang  turunan  belum  dipelajari  dalam  bahasan pokok Limit Fungsi Aljabar.
Untuk  mengetahui  dengan  lebih  jelas  kesalahan  yang dilakukan  yang  dilakukan  oleh  S15  tersebut,  peneliti  melakukan
wawancara  dengan  S15  terkait  jawaban  S15  untuk  soal  nomor  3. Berikut  ini  transkripsi  sebagian  hasil  wawancara  dengan  S15  saat
menjelaskan strategi penyelesaian untuk nomor 3 terkait kesalahan tipe 3.a:
66. PENELITI:Sekarang nomor 3, nomor 3 bagaimana? Coba diceritakan.
67. S15:E... untuk nomor 3 hampir sama, tapi kan nomor 3 ada beberapa
unsur yang tidak memakai x. Jadi sama saja saya turunkan. Kan disini x kuadrat+5x+4 saya turunkan menjadi 2x+5, karena 4 itu kan jadinya nol.
Yang bawah x kuadrat +3x-4 saya turunkan menjadi 2x +3, min 4 nya hilang, jadi limit 2x +5 per 2x+3 x mendekati min 1. Setelah itu x e.... x
nya dimasukkan min 1. Setelah itu di... lha ini kesalahannya... ini kan sudah disubstitusikan, tapi limit x mendekati min 1 nya masih
ditulis.masih dicantumkan.
68. PENELITI:Kenapa itu?
69. S15:Lha itu kan, katanya harus sudah hilang.
70. PENELITI:Kata masnya atau pengetahuan dik lilik?
71. S15:Bu ari juga bilang begitu.
72. PENELITI:Kemudian?
73. S15:Ya mungkin ini e..... kurang teliti mas. Seperti yang nomor 2.
74. PENELITI:Lalu?
75. S15:Hasilnya 2x + 5 kan x nya dimasukkan min 1 jadi, 2x .... 2 kali min
1 plus 5 jadinya -2 plus 5 kan 3. Lalu bawahnya, 2 dikali -1 karena xnya -1 lalu ditambah 3 jadinya -2 plus 3 ata2nya tadi 3 3 jadinya 3.
76. PENELITI:Kalau misalnya diturunkan itu, hanya diturunkan satu kali
atau bisa berkali-kali? 77.
S15:E..... yang saya tahu, Cuma turunan pertama. 78.
PENELITI:Apalagi? Ada kesulitan tidak? 79.
S15:Nggak ada, kemungkinan kalau difaktorkan malah lebih sulit mas. 80.
PENELITI:Dik lilik merasa kesulitan kalau difaktorkan gitu? 81.
S15:Ya mungkin lebih lama karena kalau diturunkan itu lebih simpel.
Kutipan  hasil  wawancara  di  atas  menunjukkan  bahwa  S15 mengerjakan soal nomor 3 dengan menggunakan metode diturunkan
satu  kali  agar  lebih  simpel  dan  cepat,  tetapi  tidak  mengetahui bagaimana teori tersebut dapat digunakan.
b. Kesalahan menggunakan menggunakan definisi atau teorema
dalam Tes Diagnostik oleh S10 Gambar 4.7
Jawaban S10 untuk soal nomor 2, 4, dan 5
Jawaban S10 pada gambar 4.7 di atas memperlihatkan bahwa S10 melakukan  kesalahan  tipe  3.b  Menerapkan  sifat  distributif  untuk
fungsi atau operasi yang bukan distributif. Siswa kurang tepat dalam menguraikan soal  nomor 2  yaitu
+ −
menjadi  bentuk +
. Hal tersebut juga terjadi dalam mengerjakan soal nomor 4 yaitu
− √ −
menjadi  − √ − √ . Demikian pula untuk soal nomor
5  yaitu √ + − √   menjadi  √ + √ − √ .  Jadi  dapat
disimpulkan  siswa  kurang  memahami  dalam  menerapkan  sifat distributif.
c. Kesalahan menggunakan menggunakan definisi atau teorema
dalam Tes Diagnostik oleh S8
Gambar 4.8 Jawaban S8 untuk soal nomor 5
Jawaban S8 pada gambar 4.8 di atas memperlihatkan bahwa S8 melakukan kesalahan tipe 3.c Tidak teliti atau tidak tepat dalam
mengutip  definisi,  rumus  atau  teorema.  Siswa  kurang  tepat  untuk menghapus  variabel  x  dengan  cara  membaginya  dengan  x,  yang
seharusnya dikalikan dengan
√ √
. d.
Kesalahan menggunakan menggunakan definisi atau teorema dalam Tes Diagnostik oleh S13
Gambar 4.9 Jawaban S13 untuk soal nomor 5
Jawaban  S13  pada  gambar  4.9  di  atas  memperlihatkan bahwa S13 melakukan kesalahan tipe 3.c Tidak teliti atau tidak tepat
dalam  mengutip  definisi,  rumus  atau  teorema.  Siswa  kurang  tepat untuk  menghapus  variabel  x  dengan  cara  membaginya  dengan  x,
yang seharusnya dikalikan dengan
√ √
. e.
Kesalahan menggunakan menggunakan definisi atau teorema dalam Tes Diagnostik oleh S7
Gambar 4.10 Jawaban S7 untuk soal nomor 3
Jawaban  S7  pada  gambar  4.10  di  atas  memperlihatkan bahwa S7 melakukan kesalahan tipe 3.c Tidak teliti atau tidak tepat
dalam  mengutip  definisi,  rumus  atau  teorema.  Siswa  kurang  tepat dalam memfaktorkan
+ − =
+ − .
4. Kesalahan Penyelesaian Tidak Diperiksa Kembali