1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di  seluruh  sekolah  Indonesia,  mempunyai  posisi  yang  sangat  penting.
Seperti yang diungkapkan oleh Suherman et al. 2002, siswa memerlukan Matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Namun  ironisnya,  penguasaan  Matematika  di  Indonesia  masih
belum cukup kuat.  Berdasarkan survei  kemampuan anak di  usia 15 tahun dan 16 tahun dibidang matematika yang dilakukan sebuah organisasi dalam
naungan  Organization  Economic  Cooperation  and  Development  OECD yang bernama Program for International Student Assessment PISA pada
tahun 2012 terhadap 65 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara OECD, 2012. Sedangkan hasil survei yang dilakukan oleh
Trends  International  Mathematics  and  science  Study  TIMMS  di  tahun 2007,  Indonesia menempati urutan 36 dari 49 negara untuk  rata-rata skor
prestasi matematika siswa kelas VIII. Ada beberapa materi yang dijadikan acuan untuk mengukur tingkat
kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil studi PISA tahun 2012 yaitu  siswa  yang  mampu  menjawab  soal  dengan  benar  pada  geometri
sebesar 47,5, statistik sebesar 61,9, aljabar sebesar 41,4, dan bilangan
sebesar  53,7.  Dari  hasil  studi  PISA  tahun  2009  menunjukkan  bahwa tingkat kesulitan yang dihadapi oleh siswa yaitu pada soal aljabar. Hal ini
ditunjukkan  dari  hasil  secara  keseluruhan  yaitu  hanya  41,4  siswa  yang dapat menjawab benar. Sangat kecil dibandingkan dengan soal pada materi
yang lain Aini, 2014. Rendahnya  pencapaian  hasil  belajar  tersebut  menandakan  bahwa
siswa mengalami
kesulitan mempelajari
Matematika. Kesulitan
mempelajari  Matematika  disebabkan  karena  Matematika  bukanlah  obyek yang
konkret. Sumardyono
2004:30 mengemukakan
beberapa karakteristik  umum  matematika  yaitu:  1  memiliki  obyek  kajian  yang
abstrak,  berupa  fakta,  operasi  atau  relasi,  konsep,  dan  prinsip,  2 bertumpu pada kesepakatan atau konvensi, baik berupa simbol-simbol dan
istilah  maupun  aturan-aturan  dasar  aksioma,  3  berpola  deduktif,  4 konsisten dalam sistemnya, 5 memiliki simbol yang kosong dari arti, serta
6 memperhatikan semesta pembicaraan. Menyelesaikan  soal-soal  dalam  Matematika,  tidak  hanya
membutuhkan  keterampilan  berhitung,  tetapi  membutuhkan  kemampuan pemahaman  konseptual  dan  prosedural  serta  kreativitas  dalam
menyelesaikannya.  Guru  sering  mengeluh  tentang  sulitnya  siswa  dalam menyelesaikan soal matematika dan siswa akan menghadapi masalah dalam
belajar  matematika  jika  kesalahan  dalam  menyelesaikan  soal  tidak diperbaiki.  Kesalahan  yang  dilakukan  siswa  perlu  diidentifikasi  dan
informasi  tentang  kesalahan  dalam  menyelesaikan  soal  dapat  digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran Matematika.
Limit  Fungsi  Aljabar  merupakan  pokok  bahasan  yang  termasuk dalam aspek materi Limit dan Turunan Fungsi yang diajarkan di Kelas XI
IPA  semester  II.  Untuk  mempelajari  Limit  Fungsi  Aljabar,  siswa  harus memahami materi Aljabar yang telah diajarkan saat SMP. Penguasaan Limit
Fungsi Aljabar sangat penting, alasannya adalah: 1.
Konsep  Limit  Fungsi  Aljabar  mendasari  Kalkulus  yang diperlukan  dalam  mempelajari  Matematika  lanjut,  karena
konsep  limit  digunakan  untuk  mendefinisikan  pengertian- pengertian dasar Kalkulus, seperti: kontinuitas, diferensial, dan
integral, serta mendasari pengertian-pengertian konvergensi dan divergensi  deret  tak  hingga  Susilo,  dalam  Haniek  Sri
Pratini,1991;3 2.
Konsep  Limit  Fungsi  Aljabar  juga  mendasari  konsep-konsep dalam  Fisika,  seperti:  Kecepatan,  percepatan,  usaha,  dan
sebagainya Pratini,1991;3. 3.
Bila  dibandingkan  antara  Limit  Fungsi  Aljabar  dengan  Limit Fungsi Trigonometri yang diajarkan di SMA, maka topik Limit
Fungsi Aljabar memuat metode perhitungan yang lebih beragam dari pada Limit Fungsi Trigonometri, sehingga banyak hal yang
dapat diteliti Pratini,1991;3.
Peneliti  melakukan  wawancara  dengan  guru  matematika SMA  Pangudi  Luhur  St.  Vincentius  giriwoyo  untuk  mengetahui
gambaran pemahaman siswa dalam materi Limit Fungsi Aljabar di tahun sebelumnya.  Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti
dengan  guru  matematika  SMA  Pangudi  Luhur  St.  Vincentius Giriwoyo,  diketahui  bahwa  banyak  siswa  yang  tidak  memahami
materi Limit Fungsi Aljabar. Hal tersebut berakibat pada nilai hasil ulangan  yang  belum  mencapai  ketuntasan  pada  sebagian  besar
siswa. Guru  dapat  membantu  siswa  yang  mengalami  kesulitan
belajar  Matematika,  dengan  mengetahui  letak  kasalahan  belajar siswa, khususnya pada pokok bahasan Konsep Limit Fungsi Aljabar,
dengan  cara  memperbaiki  metode  mengajarnya  atau  dapat  juga dengan  merencanakan  pelajaran  remidi  terutama  bagi  siswa  yang
mengalami  kesulitan  belajar.  Oleh  karena  itu,  penelitian  analisis kesalahan  siswa  dalam  mengerjakan  soal-soal  pada  Konsep  Limit
Fungsi Aljabar dirasa perlu dilakukan.
B. Identifikasi Masalah