9. Penetapan kontrol negatif
Penetapan kontrol negatif ini bertujuan untuk mengetahui zat yang tidak memiliki daya analgesik, sehingga dapat digunakan untuk membandingkan
dengan zat uji. Kontrol negatif yang digunakan untuk pembanding yaitu aquadest dan CMC Na 1. Dua senyawa tersebut diberikan pada hewan uji
dengan menghitung volume pemberian sesuai dengan berat badan hewan uji. Jika kedua kelompok tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna
maka digunakan kelompok CMC Na untuk perhitungan daya analgesik, yang pada penelitian ini digunakan sebagai pensuspensi zat uji.
10. Penetapan selang waktu pemberian rangsang
Penetapan selang waktu pemberian rangsang bertujuan untuk mengetahui waktu zat uji memberikan efek analgesik secara optimal. Rentang
waktu yang diujikan adalah 5, 10, dan 15 menit. Sebanyak sembilan ekor hewan uji, mencit betina, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang
telah dipuasakan ± 18-22 jam dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit diinjeksi secara intraperitoneal dengan
asam asetat 1 menggunakan dosis efektif asam asetat yang diperoleh dari penetapan dosis asam asetat dengan selang waktu 5, 10, dan 15 menit.
11. Penetapan dosis dan kadar asetosal
Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis lazim 0,5 g. Jika dikonversikan pada mencit maka dosisnya dihitung sebagai berikut:
Berat badan manusia Indonesia adalah 50 kg. Faktor konversi dengan pedoman manusia Eropa 70 kg adalah 7050 kg = 0,7 g atau 700 mg. Konversi
dari manusia ke mencit adalah 0,0026 x 700 mg = 1,82 mg. Maka dosis asetosal adalah:
1000 20 x 1,82 mgkg BB yaitu 91 mgkg BB. Untuk menetapkan dosis asetosal digunakan tiga peringkat dosis yaitu 68,25 mgkg BB, 91 mgkg BB,
dan 113,75 mgkg BB. Dalam penetapan dosis asetosal digunakan 9 ekor mencit yang dibagi
dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22
jam sebelumnya. Tiap- tiap kelompok diberi suspensi asetosal dengan tiga peringkat dosis. Kemudian mencit diinjeksi dengan asam asetat secara
intraperitoneal dengan selang waktu yang paling efektif dari penetapan waktu waktu pemberian asam asetat yaitu 10 menit dan menggunakan dosis yang
paling efektif dari penetapan dosis asam asetat yaitu 50 mgkg BB. Geliat mencit yang timbul diamati selama 60 menit dengan dicatat jumlah geliatnya
tiap 5 menit. Kelompok dosis yang paling efektif digunakan sebagai kontrol positif.
Kadar asetosal yang digunakan sebesar 0,5 dengan mengikuti penelitian terlebih dahulu yang telah melakukan orientasi menggunakan
berbagai kadar tertentu.
12. Penetapan dosis dan kadar ekstrak etanol daun senggani