Penetapan dosis dan kadar ekstrak etanol daun senggani Seleksi hewan uji Perlakuan hewan uji

dari manusia ke mencit adalah 0,0026 x 700 mg = 1,82 mg. Maka dosis asetosal adalah: 1000 20 x 1,82 mgkg BB yaitu 91 mgkg BB. Untuk menetapkan dosis asetosal digunakan tiga peringkat dosis yaitu 68,25 mgkg BB, 91 mgkg BB, dan 113,75 mgkg BB. Dalam penetapan dosis asetosal digunakan 9 ekor mencit yang dibagi dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit, galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam sebelumnya. Tiap- tiap kelompok diberi suspensi asetosal dengan tiga peringkat dosis. Kemudian mencit diinjeksi dengan asam asetat secara intraperitoneal dengan selang waktu yang paling efektif dari penetapan waktu waktu pemberian asam asetat yaitu 10 menit dan menggunakan dosis yang paling efektif dari penetapan dosis asam asetat yaitu 50 mgkg BB. Geliat mencit yang timbul diamati selama 60 menit dengan dicatat jumlah geliatnya tiap 5 menit. Kelompok dosis yang paling efektif digunakan sebagai kontrol positif. Kadar asetosal yang digunakan sebesar 0,5 dengan mengikuti penelitian terlebih dahulu yang telah melakukan orientasi menggunakan berbagai kadar tertentu.

12. Penetapan dosis dan kadar ekstrak etanol daun senggani

Penetapan dosis dan kadar berdasarkan orientasi dimulai dari dosis 1 gkg BB Williamson et al., 1996. Kadar ekstrak etanol daun senggani dibuat 5 agar dalam pemberiannya tidak melebihi volume pemberian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI maksimum mencit per oral, yaitu 1 mL. Dari hasil orientasi dosis dan kadar tersebut ternyata memberikan efek analgesik sehingga dari dosis awal tersebut kemudian ditetapkan tiga peringkat dosis dengan cara menentukan kelipatannya. Dalam penelitian ini digunakan angka kelipatan sebesar 1,26 kalinya, sehingga didapatkan 3 peringkat dosis lainnya yaitu : 1330 mgkg BB 1,26 x dosis 1000 mgkg BB, 1670 mgkg BB 1,26 x dosis 1330 mgkg BB, 850 mgkg BB dosis 1000 mgkg BB dibagi 1,26.

13. Seleksi hewan uji

Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih betina galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan. Semua hewan uji dipelihara dengan kondisi perlakuan yang sama meliputi: pakan, minum, kandang, dan alasnya. Sebelum digunakan dalam percobaan, semu hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi yang sama. Bila akan digunakan dalam perlakuan, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama ± 18-22 jam tanpa diberi makan, tetapi tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk mengurangi variasi akibat adanya makanan.

14. Perlakuan hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalan penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok orientasi dan kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan, hewan uji dibagi secara acak menjadi enam kelompok meliputi: kelompok I yaitu kelompok kontrol negatif diberi CMC Na 1, kelompok II yaitu kelompok kontrol positif diberi asetosal 91 mgkg BB, kelompok III-VI yaitu kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun senggani dengan empat peringkat dosis berturut-turut yaitu 850 mgkg BB, 1000 mgkg BB, 1330 mgkg BB, dan 1670 mgkg BB secara per oral. Sepuluh menit sesudah perlakuan, hewan uji diinjeksi dengan asam asetat 1 dosis 50 mgkg BB secara intraperitoneal. Penentuan daya analgesik atau penghambatan terhadap geliat dilakukan dengan pengamatan respon nyeri berupa geliat pada hewan uji akibat pemberian asam asetat tersebut. Pengamatan dilakukan tiap 5 menit selama 60 menit. Data yang diperoleh berupa jumlah kumulatif geliat kemudian dihitung persen penghambatan terhadap geliat, yaitu: penghambatan terhadap rangsang = 100 – [PK x 100] Keterangan: P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pmberian obat yang telah ditetapkan K = jumlah rata-rata geliat hewn uji kelompok kontrol Perubahan persen penghambatan geliat terhadap asetosal dosis 91 mgkg BB sebagai kontrol positif pada tiap kelompok perlakuan dihitung dengan rumus: perubahan penghambatan rangsang = 100 x Kp Kp P − Keterangan: P = penghambatan terhadap geliat pada setiap kelompok perlakuan Kp = rata-rata penghambatan terhadap geliat pada kelompok kontrol positif

G. Analisis Hasil