Metode Penyarian PENELAAHAN PUSTAKA

Senyawa glikosida seperti saponin dan glikosida jantung tidak larut dalam pelarut non polar. Senyawa ini paling cocok diekstraksi dari tumbuhan memakai etanol atau metanol panas 70-95 Robinson, 1995.

6. Khasiat dan Kegunaan

Penggunaan tumbuhan senggani sebagai obat tradisional mengalami banyak perkembangan, sejak awalnya digunakan hanya sebagi anti diare tetapi sekarang berbagai macam khasiat. Adanya rasa pahit dari senggani dapat berkhasiat sebagai pereda demam antipiretik, penghilang nyeri analgesik, peluruh kencing diuretik, menghilangkan pembengkakan, melancarkan aliran darah, dan penghentian pendarahan hemostatis. Umumnya senggani digunakan masyarakat untuk mengobati keputihan, gangguan pencernaan makanan, disentri, diare, sariawan, dan pendarahan rahim Dalimartha, 1999. Menurut Sudibyo 1998, tumbuhan senggani berkhasiat untuk astringen, desentri, keputihan, mencret, wasir, obat kumur, sakit perut, dan borok obat luar.

B. Metode Penyarian

Penyarian merupakan peristiwa pemindahan massa. Zat aktif yang semula berada di dalam sel ditarik oleh cairan penyari, sehingga terjadi larutan zat aktif dalam cairan penyari tersebut. Secara umum penyarian dapat dibedakan menjadi infudasi, maserasi, dan perkolasi Anonim, 1986. Infudasi merupakan proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah terserang oleh kuman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam. Cara ini sangat sangat sederhana dan sering digunakan oleh perusahaan obat tradisional. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 ° C selama 15 menit Anonim, 1986. Maserasi merupakan cara penyarian sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang, sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Maserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain Anonim, 1986. Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut: serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, sehingga cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan Anonim, 1986. Cara perkolasi lebih baik daripada dengan cara maserasi karena: 1. aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi, 2. ruangan di antara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi Anonim,1986. Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang digunakan untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator disebut perkolat atau sari, sedangkan sisa setelah penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi Anonim, 1986. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perkolasi. Cairan penyari yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 70. Etanol digunakan sebagai penyari karena lebih selektif, kapangkuman sulit tumbuh dalam etanol di atas 20, tidak beracun, bersifat netral, absorpsinya baik, dapat bercampur dengan air, panas yang digunakan untuk pemekatan lebih sedikit, selain itu etanol mudah diperoleh dan hanya untuk meningkatkan kemampuan penyariannya hanya perlu ditambah air dengan perbandingan tergantung bahan yang disari Anonim, 1986. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Radikal Bebas dan Antioksidan