Hubungan Diantara Variabel Penelitian

29 ranking dari masing-masing variabel tersebut. Ukuran keeratan hubungan antara kedua Variabel tersebut diketahui melalui koefisien korelasi rangking. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi Rank 0,04 adalah positif dan kuat. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan tabel student t dan menghitung nilai t hitung diperoleh hasil bahwa t hitung 3,024 lebih besar dari t tabel 2,011 sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan Manajer dan Kepuasan Kerja pada bagian pengukuran dan pemetaan bagian pembibitan dan pembukaan lahan penanaman dan pemeliharaan bagian produksi dari PT. Wanakasita Nusantara.

C. Hubungan Diantara Variabel Penelitian

1. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Karyawan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, meggerakan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Menurut teori yang dikembangkan oleh Robert House menyatakan bahwa pemimpin yang efektif menjelaskan jalur, atau alat-alat yang dapat digunakan oleh bawahan untuk mencapai kepuasan dan prestasi kerja yang tinggi. 30 Menurut teori ini pemimpin dapat menempuh jalan dengan memperjelas spesifikasi tugas-tugas bawahannya, mengurang atau menghilangkan hal-hal yang menghambat penyelesaian pelaksanaan suatu tugas, dan dapat pula dengan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh kepuasan yang berkaitan dengan tugas. Tugas utama dari seorang pemimpin adalah memotivasi dan membantu bawahan untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini akan menimbulkan adanya hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan. 2. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Pemberian Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Organisasi menggunakan berbagai imbalan untuk menarik dan mempertahankan orang-orang mereka agar mencapai tujuan pribadi mereka dan organisasi. Manager membagikan imbalan seperti upa h atau gaji dalam bentuk uang, tunjangan dan bentuk natura, fringe benefit, kondisi lingkungan. Seperti halnya pemberian kompensasi terhadap karyawan juga membantu menciptakan iklim yang menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak tantangannya dan memuaskan. Dengan adanya pemberian kompensasi karyawan, maka kebutuhan dapat terpenuhi dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Program ini dapat meningkatkan nilai atau karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.Apabila kompensasi tida k 31 diperhatikan maka kepuasan akan menurun, dengan pemberian kompensasi maka kepuasan kerja akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan adanya hubungan yang positif antara pemberian kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan. 3. Hubungan antara Gaya Kepemimpina n dan Pemberian Kompensasi dengan Kepuasan kerja Dengan adanya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi organisasi serta selalu memberiakan arahan, dorongan dan membantu bawahan dan menjalankan tugas-tugas. Dan dengan adanya pemberian kompensasi yang adil dan layak sesuai dengan pekerjaannya sehingga karyawan merasa diperhatikan dan karyawan merasa puas.

D. Kerangka Berfikir