52
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Se jarah dan Perkembangan Koperasi
1. Pendahuluan
Sapi perah di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah Belanda pada akhir abad ke-19. Setelah Indonesia merdeka, petani peternak Indonesia
meneruskan usaha peternakan sapi perah tersebut. Pada waktu itu yang dihasilkan adalah pupuk kandang dan kemudian secara bertahap beralih
pada produksi susu sebagai hasil utamanya. Lokasi para peternak pada umumnya saat itu jauh dari konsumen, sedangkan susu segar merupakan
produk yang mudah rusak. Hal tersebut mengakibatkan perlu adanya penanganan yang cepat dan aman. Oleh karena itu pembentukan sebuah
lembaga dalam hal ini koperasi yang mampu mengelola produksi susu segar mutlak diperlukan guna mengatasi masalah tersebut.
Maka sejak itu banyak didirikan koperasi yang bergerak di bidang produksi susu. Sebagai contoh adanya pembentukan koperasi susu
pengalengan di kota Bandung pada tahun 1948, di pujon, Malang pada tahun 1962. Ketiga kota tersebut kemudian diikuti oleh daerah-daerah
lainnya seperti Lembang, pasuruhan, Ungaran, Boyolali dan Yogyakarta. Perkembangan koperasi susu selama periode 1968-1978 di Indonesia
sangat menggembirakan. Banyak koperasi yang belum lama berdiri, kemudian jauh bangkrutpailit.
53
Namun hal yang sangat ironis terjadi pada masa tersebut dimana di satu sisi ada peternak banyak yang gulung tikarbangkrut, di sisi lain
banyak bermunculan pabrik-pabrik Industri Pengolahan Susu IPS. Oleh karena itu bahan baku susu segar dari para peternak tidak mencukupi
untuk memproduksi, sehingga perlu untuk mengimport bahan baku berupa susu bubuk skim
2. Awal Berdirinya Koperasi
Pada tahun 1978 di Yogyakarta terdapat 35 perusahaan susu segar yang dikelola secara perorangan dan tersebar di 3 daerah tingkat II yaitu :
a. Kotamadya Yogyakarta : 25 perusahaan b. Kabupaten Sleman
: 9 perusahaan c. Kabupaten Bantul
: 1 perusahaan Persaingan yang tidak sehat diantara perusahaan-perusahaan susu dan
kualitas sapi yang kurang baik menyebabkan perusahaan dalam keadaan menjadi lemah. Mereka saling berebut pasar dengan cara menurunkan
harga namun kualitas susunya tidak dipertahankan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap susu segar menjadi berkurang dan akhirnya peternak
mengalami kesulitan dalam pemasaran susu segar tersebut. Guna mengatasi masala tersebut, maka pada tanggal 11 Januari 1978
oleh para peternak sapi perah di Yogyakarta didirikan Perhimpunan Peternak Sapi Indonesia PPSI, kemudian dalam dalam perkembangannya
54
berubah nama menjadi Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia PPSKI dengan program kerja sebagai berikut.
a. Memperjuangkan pemasaran susu segar milik peternak sapi perah ke Industri Pengolahan Susu IPS Sari Husada Yogyakarta.
b. Menampung permasalahan peternak dalam pengadaan dan pengelolaan sapi perah untuk disampaikan ke Dinas PeternakanInstansi yang
berwenang. c. Merintis Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta.
3. Periode Tahun 1978-1988
Pada tanggal 26 September 1978 PPSKI mengadakan rapat pembentukan Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta di kantor Dinas
Peternakan Kotamadya Yogyakarta dengan jumlah anggota sebanyak 126 orang. Pada tanggal 30 Januari 1979 Kope rasi Susu Warga Mulya
Yogyakarta memperoleh Badan Hukum dengan Nomor 1.128BHXI1979.
Adapun wilayah kerja di seluruh Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan berkantor di Komplek Dinas peternakan Kotamadya
Yogyakarta, Jalan Taman Unggas No. 4 Alun-alun Yogyakarta. Oleh karena itu pada tanggal 30 Januari 1979 ditetapkan sebagai tanggal
berdirinya Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta.
55
Selain itu pada tahun 1979 Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta juga ikut serta dalam mendirikan Gabungan Koperasi Susu Indonesia
GKSI dan menjadi anggota GKSI sampai sekarang.
4. Periode Tahun 1989-1997
Untuk meningkatkan usaha koperasi, maka pada tahun 1989 Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta pindah alamat di Dusun Kembang,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta dengan menempati tanah seluas 778m2 dan perubahan Anggaran Dasar, Nomor Badan Hukum,
Nomor 1.128aBHXI1991 tertanggal 15 Mei 1991. Pada tanggal 27 Oktober 1989 gedung Koperasi susu Warga mulya Yogyakarta diresmikan
oleh Mentri Koperasi Bustanul Arifin, SH. Untuk membantu peternak dalam mengadakan bibit sapi perah yang
baik serta untuk mempertahankan populasi sapi perah di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka pada tahun 1989 atas bantua n dari PT. Sari Husada
Yogyakarta, Kopersi mendirikan Unit Pembesaran Pedet yang terletak di Dusun Cemoroharjo, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta dengan
populasi awal 50 ekor. Untuk mengatasi masalah pakan ternak konsentrat, maka pada tahun
1991 koperasi mendirikan Unit Makanan Ternak konsentrat dengan kapasitas Produksi awal sekitar 2 ton per hari.
Tahun 1991 usaha koperasi semakin berkembang pesat, sehingga lokasi kantor yang ada di Maguwoharjo dirasakan terlalu sempit dan
56
kurang efisien karena jauh dari lokasi peternak, sehingga koperasi mencari lokasi baru yang lebih memadai.
5. Periode Tahun 1998 sd Sekarang
Berkaitan dengan masalah lokasi tersebut, maka pada akhir tahun 1997 koperasi mulai membangun gedung baru yang lebih dekat dengan lokasi
anggota peternak. Akhirnya tanggal 1 April 1999 Koperasi Susu Warga Mulya
Yogyakarta menempati gedung baru di Dusun Bunder, Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta dengan menempati tanah seluas 4.332m2
dengan perubahan Badan Hukum Nomor : 27BHKwk.12V1998 tertanggal 5 Mei 1998 dan diresmikan oleh Menteri Koperasi, Pengusaha
Kecil dan menengah, Dr. Adi Sasono. Kondisi geografis para peternak yang merupakan gabungan antara
dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 180-300m dari permukaan air laut suhu udara berkisar antara 22ºC sd 28ºC dan curah
hujan rata-rata 18-78 mm per hari. Hal ini sangat potensial untuk mengembangkan usaha sapi perah persusuan, sehingga dari tahun ke
tahun kegiatan usaha di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta semakin meningkat.
Batas-batas wilayah kerja Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta adalah sebagai berikut.
57
Sebelah Barat : Kabupaten Purworejo
Sebelah Timur : Kabupaten Klaten
Sebelah Utara : Kabupaten Magelang
Sebelah selatan : Samudra Indonesia
Adapun unit-unit usaha yang dikelola oleh Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta hingga saat ini antara lain :
a. Unit Susu Menampung dan memasarkan susu segar.
b. Unit Makanan Ternak Memproduksi dan memasarkan konsentrat sapi perah dan potong
serta sapronak lainnya. c. Unit Perkreditan
Memberikan kredit dan asuransi sapi kepada anggota peternak. d. Unit Pembesaran dan Pemerahan Sapi
Menyediakan bibit sapi yang baik dan pemerahan susu segar. e. Unit Simpan Pinjam
Memberikan pelayanan simpanan tabungan dan pinjaman kepada anggota.
f. Unit Pasteurisasi Memproduksi dan memasarkan susu pasteurisasi.
g. Unit Waserda Menyediakan kebutuhan pokok anggota, karyawan dan masyarakat
sekitar.
58
h. Unit Inseminasi Buatan, Pemeriksaan Kebuntingan dan Kesehatan Hewan
Memberikan pelayanan Inse minasi buatan, pemeriksaan kebuntingan dan obat-obatan hewan.
B. Visi, Misi, Moto Program dan Modal Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta