Tinggi rendahnya skor total subjek untuk setiap skala kasus diperoleh dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan method
of summated ratings, yaitu pengukuran dengan menjumlahkan seluruh skor yang dimiliki subjek berdasarkan respon terhadap pernyataan pada
tiap skala. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek maka respon untuk kasus tersebut semakin tinggi pula. Demikian sebaliknya, semakin
rendah skor total yang diperoleh subjek maka semakin rendah respon terhadap kasus tersebut.
1. Skala Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
Skala ini disusun berdasarkan pada 4 aspek pola asuh demokratis, yaitu :
a. Aspek persepsi pandangan orang tua terhadap anak
b. Aspek persepsi komunikasi
c. Aspek persepsi pemenuhan kebutuhan anak
d. Aspek persepsi penerapan kontrol
Tabel 1. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
Aspek Favourabel Unfavourabel
Jumlah
Aspek persepsi pandangan orang tua terhadap anak
8 7 15
Aspek persepsi komunikasi
8 7 15
Aspek persepsi pemenuhan kebutuhan
anak 8 7
15 Aspek persepsi penerapan
kontrol 8 7
15 JUMLAH 32
28 60
Tabel 2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
Nomor Item Aspek
Favourabel Unfavourabel Jumlah
Persepsi pandangan orang tua terhadap anak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
15
Persepsi komunikasi 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22, 23
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
15
Persepsi pemenuhan kebutuhan anak
31, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38 39, 40, 41, 42,
43, 44, 45 15
Persepsi penerapan kontrol
46, 47, 48, 49, 50, 51,
52, 53 54, 55, 56, 57,
58, 59, 60 15
Jumlah 32 28
60
F. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas alat ukur atau tes merupakan suatu ukuran untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam menjalankan fungsi ukurnya Azwar, 1996. Tipe validitas yang digunakan dalam menguji alat ukur
penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak
diukur Azwar, 1996. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Item
Item yang disusun dalam suatu skala atau tes yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan atau direvisi
terlebih dahulu sebelum menjadi bagian dari skala. Hanya item yang mempunyai kualitas yang baik saja yang boleh digunakan dalam skala.
Salah satu kualitas yang dimaksud adalah keselarasan atau konsistensi antara item dengan tes secara keseluruhan atau sering disebut dengan
korelasi item total. Menurut Azwar 2001, prosedur pengujian konsistensi item
dilakukan dengan komputasi koefisiensi korelasi antara distribusi skor total sebagai kriteria. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien
korelasi item total r
ix
yang umumnya dikenal dengan indeks daya beda item. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item
total, biasanya digunakan batasan r
ix
≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya
beda yang memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skor skala berarti semakin tinggi daya bedanya. Jika
jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria 0,30 dapat diturunkan menjadi 0,25
sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Berdasarkan data hasil uji coba terhadap 55 subjek, diperoleh
distribusi item skala sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI