Batasan Usia Remaja Remaja
27
remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi
masalahnya sendiri, menolak bantuan orangtua dan guru-guru. e.
Masa Remaja Sebagai Masa Mencari Identitas Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan
kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas
lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha
untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. f.
Masa Remaja Sebagai Usia Yang Menimbulkan Ketakutan Adanya stereotip popular yang mempengaruhi konsep diri dan sikap
remaja terhadap dirinya sendiri. g.
Masa Remaja Sebagai Masa Yang Tidak Realistik Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna
merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal
cita-cita. h.
Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja
menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Oleh karena
itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka
menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
Salah satu ciri perkembangan remaja yang menonjol adalah perkembangan sosialnya. Aspek sosial yang berkembang dalam diri
remaja antara lain adalah minat terhadap teman sebaya. Kelompok teman sebaya akan sangat berperan dalam kehidupan remaja. Disini mereka
merasa “senasib” sehingga kelompok teman sebaya dijadikan wadah penyatuan aspirasi. Apabila mereka mengalami tekanan dari orangtua
ataupun kelompok lain, biasanya remaja akan pergi kepada kelompoknya untuk mengungkapkan isi hatinya. Bagi remaja, kelompok teman sebaya
merupakan kelompok orang yang sangat mereka percayai. Kelompok sebaya dapat memberikan pengaruh yang positif
maupun yang negatif bagi remaja. Kelompok remaja banyak memberikan informasi tentang dunia di luar keluarga. Dengan bergaul bersama
kelompok sebaya, remaja belajar untuk menerima umpan balik tentang kemampuan mereka, belajar tentang prinsip-prinsip keadilan, mengamati
minat teman sebayanya, dan memahami hubungan yang erat dengan teman-teman tertentu.
Di sisi lain, penolakan dari teman sebaya dapat menimbulkan perasaan kesepian dan dimusuhi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan
mental dan menimbulkan masalah kriminal. Teman sebaya juga dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
mengenalkan pada alkohol, perilaku merokok, kenakalan, dan perilaku abnormal. Dengan demikian, kelompok teman sebaya memang memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan remaja sehingga remaja selalu berusaha untuk dapat diterima dan berada di antara kelompok
sebaya.