Latar Belakang Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di era globalisasi ini masih menerapkan sistem pendidikan yang statis dan hanya mementingkan unsur kognitif yang dibangun dari kemampuan siswa. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya lembaga- lembaga pendidikan yang berlomba-lomba menjadi juara pada perlombaan akademik di tingkat nasional. Bukan hanya itu, sebuah pendidikan dikatakan berkualitas dan menjadi unggulan jika memiliki predikat sekolah bertaraf internasional. Sebenarnya bukan masalah status sebuah lembaga pendidikan yang bertaraf internasional yang sukses memenuhi tujuan sebuah pendidikan, melainkan sebuah iktikad baik dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, cerdas secara lahiriah dan terutama secara batiniah yang pantas disebut sekolah unggulan. Kecerdasan lahiriah sudah mampu dikembangkan dengan baik, namun kesadaran akan sebuah nilai hidup dari sebuah pelajaran di dalam sekolah kurang diperhatikan dengan baik teruma oleh seorang pengajar. Metode pembelajaran merupakan sebuah alat pendukung sebuah pembelajaran untuk membantu pengajar dalam melakukan proses mengajar di kelas. Terdapat banyak alat atau model pembelajaran yang mampu memberikan jawaban dalam pemenuhan pembelajaran yang menanamkan sebuah nilai kehidupan. Salah satunya adalah model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif atau biasa disingkat dengan PPR. Model pembelajaran PPR ini menekankan pentingnya proses pembelajaran refleksi yang dituangkan dalam sebuah tindakan nyata melalui kegiatan sehari-hari. PPR mengajak siswa untuk melihat lebih dalam makna dari sebuah pembelajaran lewat pemahaman emosional yang terwujud dalam aksi yang diharapkan muncul melalui tindakan siswa sebagai makhluk sosial. PPR merupakan model pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai kehidupan. Model pembelajaran ini menekankan peningkatan ilmu pengetahuan yang berlandaskan kepedulian terhadap lingkungan hidup manusia dalam hal penalaran, sikap dan kegiatan siswa sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa diajak untuk memahami tahap pembelajaran dengan PPR yang saling berurutan, yaitu konteks  pengalaman  refleksi  aksi  evaluasi. Paradigma ini mengarahkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter, yang menjunjung tinggi prestasi competence, mempertajam nurani conscience, dan pengalaman hidup sosial yang mumpuni compassion. Pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas, penanaman sebuah nilai kehidupan yang terangkum pada PPR sangat menunjang proses pendidikan. Pendidikan berpola PPR perlu diterapkan karena banyak siswa SMA yang terjerumus dalam pemakaian narkoba. Selain itu banyak kejadian anarkis di kalangan pelajar yang merugikan masyarakat seperti keterlibatan siswa dalam perkumpulan motor yang kebut-kebutan di jalan dan perkelahian antar sekolah yang marak dikabarkan di media massa. Hal ini terjadi karena siswa SMA merupakan siswa yang mencari jati diri dan mencoba memahami diri mereka masing-masing. Oleh sebab itu sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam proses pembelajaran. Hal ini senada dengan keadaan yang terjadi di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, siswa perlu mengembangkan nilai-nilai kehidupan karena berdasarkan data yang diperoleh pada masa pra penelitian menunjukkan bahwa beberapa siswa tidak bersikap jujur, seperti mencontek dan tidak mau mengembalikan barang yang ditemukan. Selain itu, siswa perlu diajak untuk belajar bekerja keras karena beberapa siswa terlihat kurang memaknai nilai kerja keraspantang menyerah. SMA Kolese De Britto menerapkan proses pembelajaran PPR yang mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai kehidupan sembari mempelajari mata pelajaran di dalam kelas. Peneliti ingin melihat aktivitas akademik dalam proses pembelajaran siswa competence. Selain itu peneliti juga ingin melihat sikap jujur dan kerja keras dalam proses pembelajaran berlangsung conscience. Nilai lain yang ingin dilihat adalah semangat kerja sama dalam diskusi kelompok yang diterapkan siswa dalam pembelajaran compassion.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta - USD Repository

0 2 297