59
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan melihat permasalahan yang perlu dipecahkan dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini disebut PTK. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan competence, consience, dan compassion siswa kelas X SMA
Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan berbagai instrumen, antara lain: test dalam bentuk pre test dan post test untuk mengukur
competence, kuesioner dan refleksi untuk mengukur consience, dan compassion. Selain itu peneliti menggunakan catatan anekdotal, wawancara,
dan observasi kelas untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam proses penulisan.
1. Pra Penelitian
Observasi pra penelitian dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Guru mitra dalam penelitian ini adalah bapak Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. dari SMA
Kolese De Britto Yogyakarta. Dalam observasi ini ada tiga hal yang perlu dicermati dalam proses pembelajaran, yaitu guru, siswa dan kelas. Berikut
merupakan penjelasan dari observasi dalam proses pembelajaran. a.
Observasi dan Wawancara Guru Hasil observasi kelas dapat dilihat dari cara guru mengajar di
dalam kelas. Awal pembelajaran dilaksanakan dengan memeriksa
keadaan siswa dan keadaan kelas. Segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperti laptop dan pengeras
suara di siapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada awal pembukaan, guru menampilkan tujuan pembelajaran sebagai informasi
atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan tanya jawab mengenai
materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan metode
tanya jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian nyata yang dialami siswa. Penyampaian materi guru cenderung
menggunakan metode tanya jawab dan media video, sehingga siswa menjadi tidak bosan dan mendengarkan dengan baik apa yang
disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada reaksi siswa yang memperhatikan guru dan konsentrasi pada waktu guru menerangkan.
Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar dan menggunakan metode yang baik dalam mengajar.
Setelah proses
penyampaian materi
guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai
evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilai-nilai yang
terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari.
Berdasarkan pengamatan dari peneliti, dapat dilihat bahwa guru sudah menerapkan PPR pada proses pembelajaran dengan mencoba
menggali nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung pada materi yang diajarkan. Proses pembelajaran terlaksana dengan baik, namun proses
pembelajaran menjadi kurang mendalam karena refleksi diberikan secara lisan. Aspek competence sudah disampaikan melaui proses
pembelajaran, begitu
pula dengan
pengembangan nilai-nilai
kemunusiaannya. Namun tidak ada kejelasan antara mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang termasuk pada aspek conscience
dan mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang masuk pada aspek compassion. Secara singkat, proses kegiatan guru dalam proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Guru memeriksa
kesiapan belajar siswa
Guru melihat semua siswa dan meminta
untuk menyiapkan diri
2 Guru menggali
pengalaman siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan pancingan
yang berkaitan dengan materi
3 Guru menggali
pengetahuan siswa berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan
Guru memberikan pertanyaan lisan dan
menunjuk beberapa siswa untuk
menjawabnya pertanyaan
4 Guru melihat sejauh
mana siswa sudah memahami materi
Guru memberikan
soal latihan yang berkaitan dengan
materi
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
5 Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru menampilkan tujuab pembelajaran
dalam power point
6 Guru menjelaskan
materi secara rinci
Guru menjelaskan materi sesuai
indikator pada RPP
7 Guru memberikan
evaluasi
Guru memberikan pertanyaan lisan uner
8 Guru memfasilitasi
siswa untuk mengembangkan nilai
kemanusiaan yang terkait dengan materi
pembelajaran
Guru memberikan media video yang
dapat mendukung siswa untuk
mengembangkan nilai kemanusiaan
9 Guru menyatakan
bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat
nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
Guru menyatakan
ataupun mengajak siswa untuk mencari
nilai-nilai kemanusiaan pada
materi pembelajaran
10 Guru memberi kesempatan siswa untuk
berdiskusi dalam kelompok
Guru hanya mengajar
dengan metode tanya jawab
11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu
satu sama lain dalam pembelajaran
Guru hanya memberi
pengarahan terkait dengan materi kepada
siswa
12 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan
Guru menekankan
nilai kemanusiaan selama proses
pembelajaran berlangsung
13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas
pengalaman saat diskusi
Tidak ada diskusi kelompok
14 Guru menegaskan kepada siswa
pentingnya kerja sama
15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi
Guru memberikan
pertanyaan refleksi 16 Guru memberikan
pertanyaan refleksi selama pembelajaran
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
17 Guru mengajak siswa untuk membangun
niattindakan berdasarkan hasil
refleksi
18 Guru memberikan pertanyaan aksi
tindakan
Guru mengajak ataupun memberikan
pertanyaan aksi
19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir
Selama pembelajaran guru mengajak siswa
untuk mencari nilai- nilai kemanusiaan
yang terkait dalam materi.
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Guru memberikan
pekerjaan rumah dalam bentuk latihan
soal yang dikerjakan dan dikumpulkan
Sedangkan kegiatan wawancara guru dilakukan secara bebas dan tidak mengambil waktu khusus. Wawancara dilakukan pada saat
peneliti melakukan diskusi dengan guru mengenai proses penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti tidak menggunakan waktu khusus
karena kegiatan guru yang sangat padat bertepatan dengan penerimaan siswa baru. Selain itu wawancara bebas dirasa cukup untuk
memperoleh hasil observasi sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil dari wawancara bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
1 Rencananya di kelas
mana kita akan melakukan penelitian
ini? Kelas X1
No. Pertanyaan
Jawaban Guru
2 Mengapa kelas X1
Karena kelas X1 merupakan kelas yang paling baik melakukan proses
pembelajaran dan nilai yang dicapai cukup baik dan hal itu menunjang
proses penelitian berlangsung
3 Bagaimana keadaan
kelas X1 secara umum? Keadaan kelas X1 secara umum
cukup kondusif. Tetapi kelas terkadang belum siap
melaksanakan pembelajaran karena pembelajaran dimulai setelah
pelajaran olahraga. Selain itu kelas berada di pojok dekat dengan
sirkulasi siswa lain. Jadi terkadang siswa lain sedikit mengganggu.
4 Apakah ada
permasalahan di kelas X1 khususnya dalam
pembelajaran ekonomi? Secara umum tidak, sebagian besar
siswa mempunyai pemahaman yang baik dalam pembelajaran
ekonomi, rata-rata nilai ekonomi KKM. KKM ekonomi adalah 65.
5 Bagaimana dengan
keaktifan siswa kelas XC dalam mengikuti
pembelajaran ekonomi? Dalam hal keaktifan, siswa kelas
XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam
mengemukakan pendapat.
6 Bagaimana sikap
kejujuran siswa kelas X1 saat mengikuti
ulangan harian atau dalam hal pengumpulan
tugas? Dalam ulangan harian siswa terlihat
sangat jujur. Dalam pengumpulan tugas, siswa X1 sering lupa
mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan atau belum
pasti banyak alasan.
7 Bagaimana sikap kerja
keras atau pantang menyerah siswa kelas
X1 saat mengikuti ulangan harian atau
dalam hal pengumpulan tugas?
Kerja keras siswa tampak dari hasil ulangan harian siswa. Siswa kelas
X1 memperoleh nilai KKM yang paling tertinggi
8 Bagaimana dengan nilai
prestasi siswa kelas X1?
Ada sebagian siswa yang nilainya kurang dari KKM. Namun jika
dibandingkan dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas X1
paling tinggi.
9 Usaha apa yang
dilakukan siswa apabila ada hal yang belum
dipahami? Bertanya kepada guru atau teman
yang lebih pintar.
b. Observasi Siswa
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Siswa mempersiapkan diri dengan membuka buku LKS dan duduk di tempat
masing-masing. Walaupun kebanyakan siswa masih dalam keadaan berkeringat seusai olah raga, siswa mencoba untuk menyesuaikan diri
dengan baik. Pada proses pembelajaran suasana menjadi kurang terkendali karena banyak siswa yang mengobrol sendiri, namun
teguran dari guru cukup untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu hambatan datang ketika ada siswa lain yang lewat melintasi jalan yang
berada di depan kelas. Hal ini membuat pembelajaran terganggu karena ulah jail siswa tersebut dengan mengejek siswa kelas X1 yang
sedang mengikuti proses pembelajaran. Kelebihan dari siswa-siswa ini, walaupun mereka tidak begitu
tenang dalam proses pembelajaran, mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang diajarkan. Namun siswa yang aktif terkadang menjadi jenuh mengikuti proses pembelajaran ketika guru menjelaskan materi
yang diajarkan. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh dan siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar.
Peneliti melihat bahwa keadaan siswa sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi siswa yang cukup antusias untuk
bertanya mengenai materi yang belum dimengerti. Namun siswa cenderung jenuh dengan proses pembelajaran dengan metode tanya
jawab dan membutuhkan sebuah metode dengan mengaktifkan siswa agar siswa dapat sibuk bukan dengan mengobrol hal lain dengan
temannya di luar materi ajar melainkan mendiskusikan materi yang diajarkan. Observasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti
pembelajaran
Meskipun siswa sebelumnya
mendapatkan pelajaran olahraga,
siswa dapat fokus dan siap mengikuti
proses pembelajaran
2 Siswa menjawab setiap
pertanyaan guru
Siswa mencoba untuk aktif dalam proses
pembelajaran
3 Siswa mencatat hal-hal
penting saat pembelajaran
berlangsung
Hanya siswa tertentu yang mencatat
4 Siswa menanggapi
pendapat teman yang sedang menjelaskan
Siswa cenderung
berbicara sendiri saat teman yang lain
sedang menjelaskan.
5 Siswa memperhatikan
guru yang mengajar
Terkadang memperhatikan
penjelasan guru
6 Siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran dengan
baik
kebanyakan siswa menanggapi
pembahasan pembelajaran
7 Siswa mengajukan
pertanyaan
Banyak siswa mangajukan
pertanyaan
8 Siswa mengerjakan
tugas yang diberikan dengan baik
Siswa dengan baik
mengerjakan tugas yang diberikan guru
saat pembelajaran
c. Observasi Kelas
Ruang kelas X1 merupakan ruang yang kurang baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Seperti kebanyakan ruang kelas di
SMA Kolese De Britto Yogyakarta, kondisi ruang kelas X1 tidak tertutup dan terbuka. Dinding kelas tidak sepenuhnya tertutup, satu
bagian dari sisi dinding kelas terbuka setengah dan tidak berpintu. Kelas merupakan kelas yang sempit dan kurang begitu luas untuk
berdinamika dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari kelas ini pencahayaan dan ventilasi kelas cukup memadai. Di dalam kelas
terdapat white board atau papan tulis, viewer, LCD dan pengeras suara. Di dalam kelas terdapat 1 meja guru, 40 meja, dan 40 kursi. Jadi
kondisi kelas sangat sempit dan kurang kondusif. Suasana kelas pada awalnya cukup baik, namun terasa bahwa
kondisi kelas panas karena udara yang dikeluarkan dari tubuh siswa sehabis berolahraga sebelum mengikuti pelajaran ekonomi ini. Kondisi
dan suasana ini lambat laun hilang karena proses pembelajaran yang terjadi. Ketika guru mulai memberikan materi pembelajaran, siswa
terkadang ribut sendiri dan menggunakan buku yang seharusnya sebagai sarana pembelajaran sebagai kipas karena badan masih
berkeringat. Selain itu terkadang keadaan kelas menjadi ribut karena siswa dari kelas lain yang melewati kelas X1 dan terlihat dari kelas
karena dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup. Walaupun siswa terkadang ribut dan tidak begitu memperhatikan guru, mereka tetap
terlihat mengikuti pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik.
Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kondisi kelas sebenarnya kurang begitu mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran karena
pembelajaran yang dilakukan setelah pelajaran olahraga, keadaan siswa yang masih berkeringat menyebabkan udara sedikit panas
ditambah lagi kondisi kelas yang sempit dan sesak, selain itu dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup menyebabkan siswa lain dapat
menggangu pelaksanaan pembelajaran. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh guru dengan teguran dan pengertian bahwa siswa
masih berkeringat dan udara sedikit panas. Selain itu kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup membantu siswa lebih cepat
mengeringkan keringat karena sirkulasi udara yang sangat baik.
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
1 Kondisi kelas nyaman dan
mendukung kegiatan belajar mengajar
Ruang kelas yang tidak
nyaman karena terlalu kecil
2 Pencahayaan dan ventilasi
cukup
Terbantu dengan kondisi dinding
yang tidak sepenuhnya
tertutup
3 Suasana kelas kondusif
dalam proses pembelajaran
Kelas panas pada awal
pembelajaran dan sempit
4 Buku panduan materi
dimiliki semua siswa
Semua siswa memiliki buku
modul ekonomi
No. Kegiatan yang Diamati
Ya Tidak
Catatan
5 Siswa membuat kegaduhan
Terkadang pada saat guru
menjelaskan materi, namun
cukup terkendali
6 Ada kegiatan pembelajaran
yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan dalam diri siswa
Namun guru kurang
memberikan penekanan
khusus
7 Banyak siswa yang
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Siswa aktif bertanya
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Siklus Pertama
Penelitian pada siklus I dilakukan dalam dua tahap atau pertemuan. Setiap tahap penelitian menggunakan waktu 1 x 45 menit.
Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 11 Februari
2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajran ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif PPR, dengan standar kompetensi Memahami Uang dan Perbankan dengan kompetensi dasar Menjelaskan Konsep Permintaan
dan Penawaran Uang. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang.
1 Perencanaan
Perencanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan bimbingan guru dan konsultasi kepada dosen pembimbing.
Perencanaan dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif secara rinci sebagai berikut:
a Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi atau
SKKD. SKKD ditentukan dengan menyesuaikan jadwal guru dan waktu penelitian.
b Menentukan materi yang akan digunakan untuk penelitian.
c Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan
bersama dengan guru mitra. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang di dalamnya
mencakup materi akan diajarkan, lembar kerja siswa dan media pembelajaran yang akan digunakan.
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP dengan meminta bimbingan dari dosen pembimbing dan guru mitra. RPP mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga bagian competence,
conscience, compassion, materi ajar, langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber
pembelajaran, serta evaluasi. 2
Materi Ajar Materi ajar pada siklus I adalah permintaan dan
penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang.
3 Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja yang digunakan siswa berupa lembar kerja diskusi.
4 Media Pembelajaran
Pada proses pembelajaran, media yang digunakan sangat beragam. Guru menggunakan viewer dan laptop
dalam penyampaian
materi untuk
meningkatkan competence siswa, selain itu media yang lain seperti
permainan peta konsep ampiran 23 dan puzzle segitiga lampiran 24 untuk meningkatkan nilai kerja sama siswa
atau compassion. Untuk meningkatkan conscience siswa peneliti menggunakan dua media, yang pertama artikel
‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’, dalam menggali nilai kejujuran dan yang ke dua adalah
video yang memuat nilai kerja keraspantang menyerah, yang berisi cerita tentang seseorang yang diminta
menggendong teman satu tim dengan ditutup matanya oleh pelatih dari ujung lapangan sampai ujung lapangan sisi
yang lainnya. d
Menyusun Instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1 Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran. Lembar
observasi ini dapat dilihat pada lampiran 3 2
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lember observasi ini bertujuan untuk melihat
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 7
3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas
Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas kelas selama proses pembelajaran. Lembar
observasi ini dapat dilihat pada lampiran 11 4
Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test
yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dilaksanakannya penelitian. Pada akhir siklus diberikan
soal lisan untuk mengetahui perkembangan siswa. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 15, 16 dan 17.
5 Instrumen Penilaian Sikap dan Minat
Instrumen ini dibuat untuk mengukur sikap dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu instrumen ini
juga digunakan untuk melihat kemajuan sikap dan minat siswa dari sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.
Instrumen ini berupa kuesioner dengan menggunakan skala lima 1, 2, 4, 5.
2 Tindakan
Tahap ini adalah tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek
competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan.
a Pertemuan I
Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence
pada siswa.
Setelah itu
guru menampilakan
tujuan pembelajaran pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada
tahap tindakan ini adalah: 1
Konteks Konteks adalah kondisi nyata siswa, di mana siswa
mengalami kegiatannya sehari-hari. Dalam penelitian ini konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk
mengetahui kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing
pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan
Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? guru memberi kesempatan kepada 2 – 3 siswa untuk
memberikan pendapat. Sebutkan menurut kalian masing- masing apa pengertian uang? guru menunjuk 2 – 3 siswa.
Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat banyak? memancing siswa untuk berfikir mengenai
kebermanfaatan uang. 2
Pengalaman Tahap pengalaman adalah tahap di mana siswa
mengalami proses pembelajaran berupa materi secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman dimulai
dengan guru menjelaskan pengertian uang dengan bantuan media powerpoint. Selanjutnya siswa dibagi dalam enam
kelompok untuk memainkan permainan peta konsep lampiran 23. Sebelum memainkan permainan guru
menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa memainkan
perminan yang
bertujuan untuk
mengembangkan aspek compassion siswa. Berikut adalah permainannya: Terdapat 29 kartu peta
yang harus disusun. Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap kelompok
diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. Permainan
dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar.
Setelah permainan selesai, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi permainannya
kepada kelompok lain. Dari persentasi inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai kerja sama yang
termasuk dalam aspek compassion sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan permainan. Sebagai
upaya meningkatkan aspek conscience siswa, guru memberikan tugas untuk mengomentari artikel yang
bercerita tentang ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ sebagai pekerjaan rumah.
b Pertemuan II
Pada pertemuan kedua siklus I ini guru mengingatkan siswa akan tugas untuk mengomentari artikel yang pada
pertemuan sebelumnya diberikan sebagai pekerjaan rumah. Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komntar atas
artikel yang
diberikan. Setelah
guru memberikan
kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai
kejujuran sebagai penunjang aspek conscience dalam proses pembelajaran.
Setelah guru dan siswa menyimpulkan nilai yang terkandung pada artikel, siswa memainkan puzzle segitiga
lampiran 24 dalam kelompok. Puzzle segitiga terdiri dari
sembilan bagian berbentuk segitiga keci. Permainan dilakukan dengan cara menghubungkan sisi yang satu
dengan yang lainnya sehingga menjadi segitiga besar. Sisi yang satu dengan sisi yang lainnya harus mempunyai
hubungan atau keterkaitan yang jelas. Pemenangnya adalah kelompok yang menyelesaikan permaianan paling cepat
dan benar. Kelompok diberi waktu enam menit pertama untuk menyelesaikan permainan. Jika kelompok belum
dapat menyelesaikan puzzle segitiga, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku. Kelompok melanjutkan
puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga besar.
Setelah permianan selesai, anggota kelompok tertentu diberi kesempatan untuk sharing pengalaman atas kerja
kelompok dalam memainkan permainan. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam
pembelajaran adalah kerja sama sebagai aspek compassion yang ingin dituju dalam pembelajaran.
Guru memberikan pertanyaan pancingan untuk melihat nilai kerja keraspantang menyerah sebagai aspek
conscience yang ingin dicapai selain nilai kejujuran. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah:
Apakah mendapatkan uang dengan merugikan orang lain dianggap
benar? lisan Lalu bagaimana seharusnya cara untuk mendapatkan uang dengan benar? lisan Ketika kita sudah
susah payah bekerja dan tidak mendapatkan uang, apa yang akan kita lakukan? lisan Sikap apa yang perlu kita
kembangkan ketika kita gagal? pantang menyerah lisan. Pertanyaan tersebut didukung dengan penyangan video
mengenai nilai kerja keraspantang menyerah sebagai pemantapan akan pentingnya nilai tersebut.
3 Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk menemukan nilai yang terkandung dalam sebuah proses pembelajaran. Nilai
tersebut yang nantinya akan dibatinkan dan menjadi wacana dalam pembentukan aksi pada diri siswa. Untuk
menemukan nilai tersebut, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi sebagai berikut: Nilai apa
saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? tertulis Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita
berbuat jujur? tertulis Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? tertulis
Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa?
tertulis Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? tertulis
4 Aksi
Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi yang telah
ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut: Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah
maupun di rumah? tertulis Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang
menyerah? tertulis Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan temanorang
lain? tertulis 5
Evaluasi Evaluasi
bertujuan untuk
mengetahui tingkat
pengetahuan atau competence siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru tidak memberikan soal post test karena
kompetensi dasar yang diajarkan pada materi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
Selain itu post test tidak diberikan karena siswa membutuhkan pengendapan atas materi pembelajaran yang
diajarkan.
3 Observasi
Selama melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan observasi untuk melihat perkembangan dari penelitian
tersebut. Hasil dari obervasi pada siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
a Observasi Guru
Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru menjelaskan materi secara rinci
4 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
5 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran
6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap
pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
7 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya sikap kerja keraspantang menyerah
8 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
9 Guru memberi kesempatan siswa untuk
berdiskusi dalam permaianan
10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
No Kegiatan
Ya Tidak
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membacamelihat video
tentang kerja keras
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
16 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi
17 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir
19 Guru memberikan latihan soal
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Secara umum
pengelolaan guru
pada proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.5. Konteks pada awal pembelajaran sudah tampak dan berkaitan dengan materi
pembelajaran, namun guru tidak menggali materi atau pengetahuan siswa dengan mendalam. Pada penjelasan materi,
guru sudah menjelaskan materi dengan rinci sehingga siswa mampu
mengambil makna
pengetahuan pada
proses pembelajaran dalam hal competence. Fasilitas yang diberikan
kepada siswa sangat memadai untuk mengembangkan ranah conscience yaitu nilai kerja keraspantang menyerah dengan
menayangkan video dan kejujuran dengan memberikan artikel. Selain fasilitas, guru memberikan penegasan akan pentingnya
nilai-nilai yang dapat diambil. Nilai compassion dalam pembelajaran sudah terbentuk dan terealisasi dengan baik lewat
diskusi dalam kelompok untuk memaknai nilai kerja sama. Guru memberikan sarana sharing untuk menegaskan nilai yang
terkandung dalam diskusi kelompok. Setelah pemberian materi lewat pembelajaran dan diskusi
permainan, guru memberikan refleksi sebagai sarana untuk melihat ketertarikan siswa proses pembelajaran. Guru juga
memberikan peneguhan atas materi dalam proses pembelajaran dengan memerikan kesimpulan materi. Guru memberikan
pertanyaan refleksi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung proses pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan aksi
sebagai kelanjutan atas refleksi untuk membangun niat siswa dalam mewujudkan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi melalui proses tanya jawab sebagai sarana untuk mengetahui
perkembangan siswa atas materi yang diajarkan. b
Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan
No Kegiatan
Ya Tidak
3 Siswa mencatat hal-hal penting saat
pembelajaran berlangsung
4 Siswa memperhatikan guru yang
mengajar
5 Siswa menanggapi pembahasan
pembelajaran dengan baik
6 Siswa mengajukan pertanyaan
7
Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik
8
Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguh-sungguh
9
Siswa berdiskusi dengan antusias
10 Siswa memberikan pengalaman kerja
sama lewat sharing
11 Siswa mencermati isi video tentang
kerja keraspantang menyerah dengan serius
12
Siswa menanggapimengomentari isi video tentang kerja keraspantang
menyerah
13 Siswa menuliskan hasil refleksinya
dengan sungguh-sungguh
14 Siswa menuliskan niat-niattindakan
yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran aktivitas siswa sangat mendukung proses yang berlangsung.
Siswa sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan dengan baik pada saat
membaca dan mengomentari artikel, melihat dan mengomentari video, berdiskusi kelompok dan sharing pengalaman diskusi.
Selain itu siswa berefleksi dengan baik dan menuliskan aksi atau tindakan dengan sungguh-sungguh.
c Observasi Kelompok
1 Pertemuan Pertama – diskusi permainan peta konsep
Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan peta konsep dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok
Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus I No
Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
3
Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan
4
Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5
Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan
serius
6 Kelompok dapat bekerja sama
dengan baik
7 Kelompok mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan permainan
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam melakukan diskusi permainan peta konsep sangat baik dan
terlihat antusias. Pada diskusi permainan peta konsep siswa aktif dalam berdiskusi, siswa memecahkan masalah dalam
menyelesaikan permainan dengan saling memberi masukan dengan saling mengemukakan pendapat. Proses diskusi
sangat mendukung proses pembelajaran dan kerja sama dapat berkembang dengan baik.
2 Pertemuan Kedua – diskusi permainan puzzle segitiga
Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan puzzle segitiga dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok
Diskusi Permainan Puzzle Segitiga Siklus I No
Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
3
Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan
4
Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi
5
Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan
serius
6 Kelompok dapat bekerja sama
dengan baik
7 Kelompok mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan permainan
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa siswa melakukan diskusi permainan dengan baik. Diskusi berjalan dengan
lancar dan proses kerja sama dapat berkembang dengan baik. Namun ada satu kendala yaitu tingkat kesulitan
permainan yang dipecahkan. Beberapa kelompok kesulitan menyelesaikan permainan dan bahkan ada kelompok
tertentu yang hampir putus asa dalam memecahkan permianan. Diskusi sedikit lama karena adanya tambahan
waktu untk menyelesaikan permainan. Pada akhirnya siswa dengan arahan guru dan teman dapat menyelesaikan
permainan. Walaupun siswa sedikit kesulitan menyelesakan permainan, nilai kerja sama yang terjadi dalam proses
diskusi semakin tampak dengan adanya permainan yang sulit untuk dipecahkan.
4 Refleksi
Refleksi dalam hal ini merupakan refleksi dari Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran menggunakan PPR:
a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran
PPR sebagai berikut:
Tabel 5.9 Hasil Refleksi
Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran dengan
metode PPR Sudah baik
2 Penilaian guru terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
PPR Sudah baik
3 Kesan guru terhadap
aktivitas siswa selama diskusi permainan
dalam kelompok Baik, hanya saja terlalu
sedikit waktu dalam permainan, waktu eksplorasi
anak menjadi kurang.
4 Kesan guru terhadap
proses pembelajaran dengan PPR
Baik, tetapi agak terburu- buru, karena alokasi
waktunya
5 Kesan guru terhadap
hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan
PPR Hasil yang dicapai sangat
baik dan perlu dijadikan pembelajaran bagi siswa
No Uraian
Komentar
6 Kesan guru terhadap
minat siswa selama pembelajaran dengan
menerapakan PPR Siswa berminat
7 Hambatan yang
ditemui, jika nanti guru akan merencanakan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
PPR Persiapan dan media
pembelajaran yang cukup lama, serta pelaksanaan
waktu yang terlalu padat
8 Hal-hal yang
mendukung jika nanti guru merencanakan
pembelajaran dengan menggunakan PPR
Siswa senang, tidak bosan, berpartispasi afektif, ada
aspek psikomotorik, dan kognitif. 3 ranah tercapai
9 Manfaat yang diperoleh
dalam merencanakan dan menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan PPR
Lebih siap secara materi, ada suatu pengalaman yang
mendekati kehidupan sehari-hari
10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki
kembali dari pembelajaran dengan
menerapkan PPR seperti yang telah
dilakukan Waktu pelaksanaan,
persiapan, jangan terlalu banyak mengisi kuisoner
dan melakukan refleksi
11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran
dengan metode PPR selanjutnya seperti yang
diterapkan di dalam kelas
Siswa sangat berminat mengikuti pembelajaran
dibandingkan pembelajaran sebelumnya
12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan
menerapkan PPR dalam pembelajaran
Siswa mendalami nilai kejujuran, kerja keras dan
kerja sama dengan baik
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa
siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran de
ngan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa
kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang
dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
b Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran PPR sebagai berikut:
Tabel 5.10 Hasil Refleksi Siswa
Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus I No
Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan
mempelajari materi Uang?
Manfaat apa yang anda peroleh?
97,0 3,0
Menjadi tahu jenis-jenis uang
beserta teman- temannya
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda
semakin berminat untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
selanjutnya? Bagaimana
tanggapan anda dengan model
pembelajaran PPR tersebut?
87,9 12,1 Menurut saya
model pembelajaran
PPR dapat membuat materi
yang dibahas menjadi lebih
jelas
No Aspek yang
diamati Ya
Tidak Komentar
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda
semakin lebih memahami
materi?
84,8 15,2 Karena sangat
menyenangkan sehingga lebih
mudah dipahami
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat mengembangkan
nilai kejujuran yang terkandung
di dalam materi yang terkait?
93,9 6,1
Karena dalam sistem
pembelajaran ini tiap hal harus
direfleksikan
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat mengembangkan
nilai kerja keraspantang
menyerah yang terkandung di
dalam materi yang terkait?
90,9 9,1
Tanpa kerja keras tak ada
hasil
6 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat mengembangkan
nilai kerja sama yang terkandung
di dalam materi yang terkait?
93,9 6,1
Karena dengan bekerja sama
pekerjaan berat jadi terasa
ringan
7 Apakah ada
hambatan yang anda temui selama
mengikuti kegiatan
pembelajaran 48,5 51,5
Saya masih bisa mengikuti
pembelajaran dengan baik
No Aspek yang
diamati Ya
Tidak Komentar
dengan menerapkan PPR?
Hambatan apa saja yang anda
temui?
8 Apakah anda
merasa lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR dibandingkan
dengan pembelajaran
sebelumnya?
93,9 6,1
Jauh lebih seru dan
menyenangkan
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa terdapat respon baik dari siswa akan penerapan PPR yang dilakukan dalam penelitian ini.
Sebanyak 87,9 siswa berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 93,9 siswa menanggapi
secara positif bahwa pembelajaran dengan PPR dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam
materi. Begitu pula dengan nilai kerja keraspantang menyerah, sebanyak 90,9 siswa memberikan tanggapan positif. Namun
dari berbagai hal positif di atas, sebanyak 48,5 siswa mengalami hambatan dalam mengikuti proses pembelajaran,
yaitu pada proses diskusi permainan puzzle segitiga. Kelompok mengalami kesulitan dalam memecahkan permainan.
b. Siklus Kedua
Tahap atau pertemuan pada siklus II sama dengan siklus I. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Februari 2012 pukul 09.30
– 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 25 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
digunakan sama dengan siklus I. Materi yang digunakan adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
1 Perncanaan
Perencanaan dilakukan
sebelum penelitian
dimulai. Perencaanaan pada siklus II ini sama dengan siklus I, namun
terdapat beberapa hal yang berbeda sebagai berikut: a
Materi Ajar Materi ajar pada siklus II adalah permintaan dan
penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
b Media Pembelajaran
Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun
permainan yang digunakan adalah example non example
lampiran 25 Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja sama compassion. Untuk meningkatkan aspek
conscience, peneliti memberikan artikel yang berjudul ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ untuk menggali nilai kejujuran
yang ada dalam diri siswa, dan video slide yang berisi tentang cerita seseorang yang mengamati kepompong yang mulai
berubah menjadi kupu-kupu untuk menggali nilai kerja keraspantang menyerah pada diri siswa.
c Soal Evaluasi
Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test dan pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 16
dan 17 2
Tindakan Tahap ini hampir sama dengan siklus I, tahap implementasi
dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan
dibagi menjadi dua kali pertemuan. a
Pertemuan I Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan
soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence pada siswa. Setelah itu guru menampilkan tujuan pembelajaran
pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah:
1 Konteks
Konteks dilakukan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut
antara lain: Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk membeli suatu barang? misal handphone,
Buku, dll Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan nilai uang? Seberapa pentingkah
nilai kejujuran bagimu? 2
Pengalaman Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian
permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok untuk memainkan permainan.
Dalam kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan amplop yang berisi faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan
dan faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai
pengecoh. Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 lima item dari 14 empat belas item adalah item pengecoh yang
tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran. Kelompok
harus memisahkan
dan
menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktor-
faktor yang
mempengaruhi penawaran.
Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan.
Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi
pada waktu berdiskusi dengan cara: Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan
memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas. Selanjutnya Guru
meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman. Akhirnya guru dan
siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam mendiskusikan permainan
yang diberikan.
Setelah sharing,
guru memberikan artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’
sebagai pekerjaan rumah untuk dibaca. b
Pertemuan II Pada
pertemuan kedua
ini guru
mengawali pembelajaran
dengan mengingatkan
siswa bahwa
pembelajaran hari ini masih melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya tentang permintaan dan penawaran
uang. Pertemuan
ini siswa
hanya akan
melihat pembelajaran nilai yang terkandung dalam permintaan dan
penawaran uang. Setelah itu guru menunjuk siswa untuk sharing akan pekerjaan rumah yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya untuk membaca artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’. Setelah sharing guru
menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita. Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai
kejujuran lewat cerita mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski mereka sendiri tidak tahu apa
itu kejujuran. Selanjutnya guru memberikan pengaaman nilai kerja
keraspantang menyerah dengan menayangkan slide. Sebagai sarana untuk menggali nilai kerja keraspantang
menyerah guru membagikan secarik kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berkut: Mengapa kupu-kupu
yang digambarkan dalam slide tidak dapat terbang setelah keluar dari kepompongnya? Apa yang seharusnya terjadi
agar kupu-kupu dapat terbang? Apakah menurutmu kita perlu seperti kupu-kupu bersusah payah untuk mendapatkan
sesuatu? Mengapa Diharapkan siswa dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang kerja keras dan pantang
menyerah lewat tayangan slide.
Pada akhir pengalaman guru bersama dengan siswa menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika
kupu-kupu bersusah payah keluar dari kepompongnya. Sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang
menyenangkan. Kitapun seharusnya demikian. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja keras dalam menggapai
sesuatu, karena hasil yang kita dapatkan dengan bekerja keras akan setimpal dengan perjuangan kita. Selanjutnya
guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan dan penawaran uang.
3 Refleksi
Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I.
4 Aksi
Pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus I.
5 Evaluasi
Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan soal pre test dan pos test. Soal pre test
dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran pada siklus I dan soal post test
diberikan untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II.
3 Observasi
Pada siklus II ini hasil observasi dapat dilihat pada uraian berikut:
a Observasi Guru
Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 5.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Guru menggali pengalaman siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
2 Guru menggali pengetahuan siswa
berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
3 Guru menjelaskan materi secara rinci
4 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran
5 Guru memfasilitasi siswa untuk
mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran
6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap
pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik
7 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya sikap kerja keraspantang menyerah
8 Guru berusaha meyakinkan siswa
tentang pentingnya bersikap jujur
9 Guru memberi kesempatan siswa untuk
berdiskusi dalam permaianan
10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam
pembelajaran
11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan
No Kegiatan
Ya Tidak
12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membacamelihat video
tentang kerja keras
13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama
14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan
16 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi
17 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan
18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah
pembelajaran berakhir
19 Guru memberikan latihan soal
20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa pengelolaan guru pada siklus II sangat baik. Konteks untuk mengetahui pengalaman
siswa sudah dilakukan oleh guru dalam mengawali pembelajaran. Selain menggali pengalaman, guru juga
menggali pengetahuan
materi siswa.
Sarana untuk
mengembangkan nilai kejujuran, kerja keraspantang menyerah dan kerja sama sudah terfasilitasi dengan baik. Selain itu guru
memberikan penegasan akan pentingnya nilai-nilai kejujuran, kerja keraspantang menyerah dan kerja sama dalam kehidupan
sehari-hari. Selain
nilai-nilai kehidupan,
guru juga
menyimpulkan materi pembelajaran pada pertemuan ini. Setelah pembelajaran, guru memberikan refleksi untuk
melihat seberapa mendalamnya nilai yang telah di endapkan
oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan
pertanyaan aksi
sebagai sarana
untuk menumbuhkembangkan niataksi siswa untuk melakukan
sebuah tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbagai hal positif diatas, terdapat juga poin-poin
penting yang belum dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, antara lain: karena keterbatasan waktu, guru
tidak menjelaskan secara rinci materi pembelajaran; guru tidak mengingatkan kembali akan nilai-nilai kehidupan yang harus
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari pada akhir pembelajaran; selain itu guru tidak memberikan latihan soal
atas materi pembelajaran. b
Observasi Siswa Observasi untuk melihat aktivitas siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Kegiatan
Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti pembelajaran
2
Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru
3
Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung
4
Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik
6
Siswa mengajukan pertanyaan
No Kegiatan
Ya Tidak
7 Siswa membaca artikel kejujuran
dengan baik
8 Siswa mengomentari isi artikel
kejujuran dengan sungguh-sungguh
9 Siswa berdiskusi dengan antusias
10
Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing
11
Siswa mencermati isi video tentang kerja keraspantang menyerah dengan
serius
12 Siswa menanggapimengomentari isi
video tentang kerja keraspantang menyerah
13
Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh
14
Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-
sungguh
Hasil observasi pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa kegiatan siswa selama proses pembelajaran sangat mendukung
kegiatan pembelajaran. Siswa sangat kondusif dalam mengikuti pembelajaran, namun pada siklus II siswa kurang berpartisipasi
dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru. c
Observasi Kelompok Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan
example non example dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.13 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok
Diskusi Permainan Example non Example No
Kegiatan Ya Tidak
1 Siswa aktif dalam diskusi
2
Siswa memperhatikan penjelasan teman
No Kegiatan
Ya Tidak
3 Siswa menanggapi pendapat teman
kelompok yang sedang menjelaskan
4 Siswa saling mengemukakan
pendapat saat diskusi
5 Siswa berusaha menjelaskan materi
kepada teman di kelompok dengan serius
6
Kelompok dapat bekerja sama dengan baik
7
Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa siswa sangat senang
memainkan permainan,
karena permainan
dapat diselesaikan dengan baik oleh hampir semua kelompok.
Diskusi permainan dimainkan dengan baik, siswa tampak berusaha
dengan aktif
berdiskusi, memperhatikan
penjelasan teman, saling mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan baik.
4 Refleksi
Refleksi pada akhir siklus II dibagi menjadi beberapa refleksi antara lain:
a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran
Refleksi pada siklus II sama dengan refleksi pada siklus I karena permintaan guru yang meringkas refleksi dari awal
siklus I hingga akhir siklus II. b
Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut:
Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa
Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR
Siklus II No
Aspek yang diamati
Ya Tidak
Komentar
1 Apakah anda
memperoleh manfaat dengan
mempelajari materi Uang?
Manfaat apa yang anda peroleh?
94,7 5,3
Arti uang jadi lebih tahu
2 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda
berminat mengikuti
pembelajaran selanjutnya?
Bagaimana tanggapan anda
dengan model pembelajaran
PPR tersebut?
81,6 18,4
Baik karena interaktif dan
mendalam
3 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR, apakah anda
semakin lebih memahami
materi?
86,8 13,2
Pembelajaran dengan metode
PPR lebih seru. Materi bisa
masuk lebih mudah
4 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat
mengembangkan nilai kejujuran
yang terkandung di dalam materi?
97,4 2,6
Dengan berperilaku
jujur dalam pelajaran
No Aspek yang
diamati Ya
Tidak Komentar
5 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat
mengembangkan nilai kerja
keraspantang menyerah yang
terkandung di dalam materi
yang terkait?
100,0 0,0
Karena permainannya
perlu kerja keras
6 Setelah mengikuti
pembelajaran dengan PPR,
apakah anda dapat
mengembangkan nilai kerja sama
yang terkandung di dalam materi
yang terkait?
97,4 2,6
Melalui kerja kelompok
melatih kerja sama
7 Apakah ada
hambatan yang anda temui
selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan
menerapkan PPR? Hambatan
apa saja yang anda temui?
55,3 44,7
Selama kerja kelompok
hambatan yang paling banyak
ditemui adalah perbedaan
pendapat
8 Apakah anda
merasa lebih senang mengikuti
pembelajaran dengan
menerapkan PPR dibandingkan
dengan pembelajaran
sebelumnya?
78,9 26,3
Karena pelajaran
mudah dimengerti
Tabel 5.14 menunjukkan adanya kesan baik siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dalam
proses pembelajaran. Aspek competence siswa naik dari siklus I 84,8 menjadi 86,8. Hal ini menunjukkan adanya
pemahaman siswa yang semakin bail dari tiap siklusnya. Kenaikan juga terjadi pada aspek conscience nilai kejujuran
yang menunjukkan persentase siswa pada siklus I 93,9 menjadi 97,4. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
kesadaran siswa untuk menumbuhkembangkan nilai kejujuran dalam masyarakat. Begitu pula kenaikan
persentase pada nilai kerja keras dari 90,9 menjadi 100. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami nilai
kerja keras dalam materi pembelajaran. Perkembangan nilai kerja sama sebagai aspek compassion mengalami kenaikan
dari 93,9 menjadi 97,4. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran siswa yang semakin berkembang untuk
mewujudkan sikap kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion 3C