Deskripsi Data Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

59

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan melihat permasalahan yang perlu dipecahkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini disebut PTK. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan competence, consience, dan compassion siswa kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan berbagai instrumen, antara lain: test dalam bentuk pre test dan post test untuk mengukur competence, kuesioner dan refleksi untuk mengukur consience, dan compassion. Selain itu peneliti menggunakan catatan anekdotal, wawancara, dan observasi kelas untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam proses penulisan. 1. Pra Penelitian Observasi pra penelitian dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Guru mitra dalam penelitian ini adalah bapak Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. dari SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Dalam observasi ini ada tiga hal yang perlu dicermati dalam proses pembelajaran, yaitu guru, siswa dan kelas. Berikut merupakan penjelasan dari observasi dalam proses pembelajaran. a. Observasi dan Wawancara Guru Hasil observasi kelas dapat dilihat dari cara guru mengajar di dalam kelas. Awal pembelajaran dilaksanakan dengan memeriksa keadaan siswa dan keadaan kelas. Segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperti laptop dan pengeras suara di siapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada awal pembukaan, guru menampilkan tujuan pembelajaran sebagai informasi atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan metode tanya jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian nyata yang dialami siswa. Penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode tanya jawab dan media video, sehingga siswa menjadi tidak bosan dan mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada reaksi siswa yang memperhatikan guru dan konsentrasi pada waktu guru menerangkan. Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar dan menggunakan metode yang baik dalam mengajar. Setelah proses penyampaian materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Berdasarkan pengamatan dari peneliti, dapat dilihat bahwa guru sudah menerapkan PPR pada proses pembelajaran dengan mencoba menggali nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung pada materi yang diajarkan. Proses pembelajaran terlaksana dengan baik, namun proses pembelajaran menjadi kurang mendalam karena refleksi diberikan secara lisan. Aspek competence sudah disampaikan melaui proses pembelajaran, begitu pula dengan pengembangan nilai-nilai kemunusiaannya. Namun tidak ada kejelasan antara mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang termasuk pada aspek conscience dan mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang masuk pada aspek compassion. Secara singkat, proses kegiatan guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa  Guru melihat semua siswa dan meminta untuk menyiapkan diri 2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  Guru memberikan pertanyaan pancingan yang berkaitan dengan materi 3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  Guru memberikan pertanyaan lisan dan menunjuk beberapa siswa untuk menjawabnya pertanyaan 4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi  Guru memberikan soal latihan yang berkaitan dengan materi No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Guru menampilkan tujuab pembelajaran dalam power point 6 Guru menjelaskan materi secara rinci  Guru menjelaskan materi sesuai indikator pada RPP 7 Guru memberikan evaluasi  Guru memberikan pertanyaan lisan uner 8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi pembelajaran  Guru memberikan media video yang dapat mendukung siswa untuk mengembangkan nilai kemanusiaan 9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik  Guru menyatakan ataupun mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan pada materi pembelajaran 10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok  Guru hanya mengajar dengan metode tanya jawab 11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran  Guru hanya memberi pengarahan terkait dengan materi kepada siswa 12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan  Guru menekankan nilai kemanusiaan selama proses pembelajaran berlangsung 13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi  Tidak ada diskusi kelompok 14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama  15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi  Guru memberikan pertanyaan refleksi 16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran  No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 17 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi  18 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan  Guru mengajak ataupun memberikan pertanyaan aksi 19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir  Selama pembelajaran guru mengajak siswa untuk mencari nilai- nilai kemanusiaan yang terkait dalam materi. 20 Guru memberikan pekerjaan rumah  Guru memberikan pekerjaan rumah dalam bentuk latihan soal yang dikerjakan dan dikumpulkan Sedangkan kegiatan wawancara guru dilakukan secara bebas dan tidak mengambil waktu khusus. Wawancara dilakukan pada saat peneliti melakukan diskusi dengan guru mengenai proses penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti tidak menggunakan waktu khusus karena kegiatan guru yang sangat padat bertepatan dengan penerimaan siswa baru. Selain itu wawancara bebas dirasa cukup untuk memperoleh hasil observasi sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil dari wawancara bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian No. Pertanyaan Jawaban Guru 1 Rencananya di kelas mana kita akan melakukan penelitian ini? Kelas X1 No. Pertanyaan Jawaban Guru 2 Mengapa kelas X1 Karena kelas X1 merupakan kelas yang paling baik melakukan proses pembelajaran dan nilai yang dicapai cukup baik dan hal itu menunjang proses penelitian berlangsung 3 Bagaimana keadaan kelas X1 secara umum? Keadaan kelas X1 secara umum cukup kondusif. Tetapi kelas terkadang belum siap melaksanakan pembelajaran karena pembelajaran dimulai setelah pelajaran olahraga. Selain itu kelas berada di pojok dekat dengan sirkulasi siswa lain. Jadi terkadang siswa lain sedikit mengganggu. 4 Apakah ada permasalahan di kelas X1 khususnya dalam pembelajaran ekonomi? Secara umum tidak, sebagian besar siswa mempunyai pemahaman yang baik dalam pembelajaran ekonomi, rata-rata nilai ekonomi KKM. KKM ekonomi adalah 65. 5 Bagaimana dengan keaktifan siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran ekonomi? Dalam hal keaktifan, siswa kelas XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam mengemukakan pendapat. 6 Bagaimana sikap kejujuran siswa kelas X1 saat mengikuti ulangan harian atau dalam hal pengumpulan tugas? Dalam ulangan harian siswa terlihat sangat jujur. Dalam pengumpulan tugas, siswa X1 sering lupa mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan atau belum pasti banyak alasan. 7 Bagaimana sikap kerja keras atau pantang menyerah siswa kelas X1 saat mengikuti ulangan harian atau dalam hal pengumpulan tugas? Kerja keras siswa tampak dari hasil ulangan harian siswa. Siswa kelas X1 memperoleh nilai KKM yang paling tertinggi 8 Bagaimana dengan nilai prestasi siswa kelas X1? Ada sebagian siswa yang nilainya kurang dari KKM. Namun jika dibandingkan dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas X1 paling tinggi. 9 Usaha apa yang dilakukan siswa apabila ada hal yang belum dipahami? Bertanya kepada guru atau teman yang lebih pintar. b. Observasi Siswa Proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Siswa mempersiapkan diri dengan membuka buku LKS dan duduk di tempat masing-masing. Walaupun kebanyakan siswa masih dalam keadaan berkeringat seusai olah raga, siswa mencoba untuk menyesuaikan diri dengan baik. Pada proses pembelajaran suasana menjadi kurang terkendali karena banyak siswa yang mengobrol sendiri, namun teguran dari guru cukup untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu hambatan datang ketika ada siswa lain yang lewat melintasi jalan yang berada di depan kelas. Hal ini membuat pembelajaran terganggu karena ulah jail siswa tersebut dengan mengejek siswa kelas X1 yang sedang mengikuti proses pembelajaran. Kelebihan dari siswa-siswa ini, walaupun mereka tidak begitu tenang dalam proses pembelajaran, mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Namun siswa yang aktif terkadang menjadi jenuh mengikuti proses pembelajaran ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh dan siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar. Peneliti melihat bahwa keadaan siswa sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi siswa yang cukup antusias untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti. Namun siswa cenderung jenuh dengan proses pembelajaran dengan metode tanya jawab dan membutuhkan sebuah metode dengan mengaktifkan siswa agar siswa dapat sibuk bukan dengan mengobrol hal lain dengan temannya di luar materi ajar melainkan mendiskusikan materi yang diajarkan. Observasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran  Meskipun siswa sebelumnya mendapatkan pelajaran olahraga, siswa dapat fokus dan siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru  Siswa mencoba untuk aktif dalam proses pembelajaran 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung  Hanya siswa tertentu yang mencatat 4 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan  Siswa cenderung berbicara sendiri saat teman yang lain sedang menjelaskan. 5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar  Terkadang memperhatikan penjelasan guru 6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik  kebanyakan siswa menanggapi pembahasan pembelajaran 7 Siswa mengajukan pertanyaan  Banyak siswa mangajukan pertanyaan 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik  Siswa dengan baik mengerjakan tugas yang diberikan guru saat pembelajaran c. Observasi Kelas Ruang kelas X1 merupakan ruang yang kurang baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, kondisi ruang kelas X1 tidak tertutup dan terbuka. Dinding kelas tidak sepenuhnya tertutup, satu bagian dari sisi dinding kelas terbuka setengah dan tidak berpintu. Kelas merupakan kelas yang sempit dan kurang begitu luas untuk berdinamika dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari kelas ini pencahayaan dan ventilasi kelas cukup memadai. Di dalam kelas terdapat white board atau papan tulis, viewer, LCD dan pengeras suara. Di dalam kelas terdapat 1 meja guru, 40 meja, dan 40 kursi. Jadi kondisi kelas sangat sempit dan kurang kondusif. Suasana kelas pada awalnya cukup baik, namun terasa bahwa kondisi kelas panas karena udara yang dikeluarkan dari tubuh siswa sehabis berolahraga sebelum mengikuti pelajaran ekonomi ini. Kondisi dan suasana ini lambat laun hilang karena proses pembelajaran yang terjadi. Ketika guru mulai memberikan materi pembelajaran, siswa terkadang ribut sendiri dan menggunakan buku yang seharusnya sebagai sarana pembelajaran sebagai kipas karena badan masih berkeringat. Selain itu terkadang keadaan kelas menjadi ribut karena siswa dari kelas lain yang melewati kelas X1 dan terlihat dari kelas karena dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup. Walaupun siswa terkadang ribut dan tidak begitu memperhatikan guru, mereka tetap terlihat mengikuti pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kondisi kelas sebenarnya kurang begitu mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan setelah pelajaran olahraga, keadaan siswa yang masih berkeringat menyebabkan udara sedikit panas ditambah lagi kondisi kelas yang sempit dan sesak, selain itu dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup menyebabkan siswa lain dapat menggangu pelaksanaan pembelajaran. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh guru dengan teguran dan pengertian bahwa siswa masih berkeringat dan udara sedikit panas. Selain itu kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup membantu siswa lebih cepat mengeringkan keringat karena sirkulasi udara yang sangat baik. Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Kondisi kelas nyaman dan mendukung kegiatan belajar mengajar  Ruang kelas yang tidak nyaman karena terlalu kecil 2 Pencahayaan dan ventilasi cukup  Terbantu dengan kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup 3 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran  Kelas panas pada awal pembelajaran dan sempit 4 Buku panduan materi dimiliki semua siswa  Semua siswa memiliki buku modul ekonomi No. Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 5 Siswa membuat kegaduhan  Terkadang pada saat guru menjelaskan materi, namun cukup terkendali 6 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa  Namun guru kurang memberikan penekanan khusus 7 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti  Siswa aktif bertanya 2. Pelaksanaan Penelitian a. Siklus Pertama Penelitian pada siklus I dilakukan dalam dua tahap atau pertemuan. Setiap tahap penelitian menggunakan waktu 1 x 45 menit. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 11 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajran ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR, dengan standar kompetensi Memahami Uang dan Perbankan dengan kompetensi dasar Menjelaskan Konsep Permintaan dan Penawaran Uang. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang. 1 Perencanaan Perencanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan bimbingan guru dan konsultasi kepada dosen pembimbing. Perencanaan dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif secara rinci sebagai berikut: a Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi atau SKKD. SKKD ditentukan dengan menyesuaikan jadwal guru dan waktu penelitian. b Menentukan materi yang akan digunakan untuk penelitian. c Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan bersama dengan guru mitra. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yang di dalamnya mencakup materi akan diajarkan, lembar kerja siswa dan media pembelajaran yang akan digunakan. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP dengan meminta bimbingan dari dosen pembimbing dan guru mitra. RPP mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga bagian competence, conscience, compassion, materi ajar, langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi. 2 Materi Ajar Materi ajar pada siklus I adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang. 3 Lembar Kerja Siswa Lembar kerja yang digunakan siswa berupa lembar kerja diskusi. 4 Media Pembelajaran Pada proses pembelajaran, media yang digunakan sangat beragam. Guru menggunakan viewer dan laptop dalam penyampaian materi untuk meningkatkan competence siswa, selain itu media yang lain seperti permainan peta konsep ampiran 23 dan puzzle segitiga lampiran 24 untuk meningkatkan nilai kerja sama siswa atau compassion. Untuk meningkatkan conscience siswa peneliti menggunakan dua media, yang pertama artikel ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’, dalam menggali nilai kejujuran dan yang ke dua adalah video yang memuat nilai kerja keraspantang menyerah, yang berisi cerita tentang seseorang yang diminta menggendong teman satu tim dengan ditutup matanya oleh pelatih dari ujung lapangan sampai ujung lapangan sisi yang lainnya. d Menyusun Instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 3 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 7 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas kelas selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 11 4 Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dilaksanakannya penelitian. Pada akhir siklus diberikan soal lisan untuk mengetahui perkembangan siswa. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 15, 16 dan 17. 5 Instrumen Penilaian Sikap dan Minat Instrumen ini dibuat untuk mengukur sikap dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu instrumen ini juga digunakan untuk melihat kemajuan sikap dan minat siswa dari sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Instrumen ini berupa kuesioner dengan menggunakan skala lima 1, 2, 4, 5. 2 Tindakan Tahap ini adalah tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan. a Pertemuan I Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence pada siswa. Setelah itu guru menampilakan tujuan pembelajaran pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah: 1 Konteks Konteks adalah kondisi nyata siswa, di mana siswa mengalami kegiatannya sehari-hari. Dalam penelitian ini konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk mengetahui kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? guru memberi kesempatan kepada 2 – 3 siswa untuk memberikan pendapat. Sebutkan menurut kalian masing- masing apa pengertian uang? guru menunjuk 2 – 3 siswa. Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat banyak? memancing siswa untuk berfikir mengenai kebermanfaatan uang. 2 Pengalaman Tahap pengalaman adalah tahap di mana siswa mengalami proses pembelajaran berupa materi secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan pengertian uang dengan bantuan media powerpoint. Selanjutnya siswa dibagi dalam enam kelompok untuk memainkan permainan peta konsep lampiran 23. Sebelum memainkan permainan guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa memainkan perminan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek compassion siswa. Berikut adalah permainannya: Terdapat 29 kartu peta yang harus disusun. Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. Permainan dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar. Setelah permainan selesai, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi permainannya kepada kelompok lain. Dari persentasi inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan permainan. Sebagai upaya meningkatkan aspek conscience siswa, guru memberikan tugas untuk mengomentari artikel yang bercerita tentang ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ sebagai pekerjaan rumah. b Pertemuan II Pada pertemuan kedua siklus I ini guru mengingatkan siswa akan tugas untuk mengomentari artikel yang pada pertemuan sebelumnya diberikan sebagai pekerjaan rumah. Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komntar atas artikel yang diberikan. Setelah guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai kejujuran sebagai penunjang aspek conscience dalam proses pembelajaran. Setelah guru dan siswa menyimpulkan nilai yang terkandung pada artikel, siswa memainkan puzzle segitiga lampiran 24 dalam kelompok. Puzzle segitiga terdiri dari sembilan bagian berbentuk segitiga keci. Permainan dilakukan dengan cara menghubungkan sisi yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi segitiga besar. Sisi yang satu dengan sisi yang lainnya harus mempunyai hubungan atau keterkaitan yang jelas. Pemenangnya adalah kelompok yang menyelesaikan permaianan paling cepat dan benar. Kelompok diberi waktu enam menit pertama untuk menyelesaikan permainan. Jika kelompok belum dapat menyelesaikan puzzle segitiga, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku. Kelompok melanjutkan puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga besar. Setelah permianan selesai, anggota kelompok tertentu diberi kesempatan untuk sharing pengalaman atas kerja kelompok dalam memainkan permainan. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran adalah kerja sama sebagai aspek compassion yang ingin dituju dalam pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan pancingan untuk melihat nilai kerja keraspantang menyerah sebagai aspek conscience yang ingin dicapai selain nilai kejujuran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah: Apakah mendapatkan uang dengan merugikan orang lain dianggap benar? lisan Lalu bagaimana seharusnya cara untuk mendapatkan uang dengan benar? lisan Ketika kita sudah susah payah bekerja dan tidak mendapatkan uang, apa yang akan kita lakukan? lisan Sikap apa yang perlu kita kembangkan ketika kita gagal? pantang menyerah lisan. Pertanyaan tersebut didukung dengan penyangan video mengenai nilai kerja keraspantang menyerah sebagai pemantapan akan pentingnya nilai tersebut. 3 Refleksi Refleksi adalah sarana untuk menemukan nilai yang terkandung dalam sebuah proses pembelajaran. Nilai tersebut yang nantinya akan dibatinkan dan menjadi wacana dalam pembentukan aksi pada diri siswa. Untuk menemukan nilai tersebut, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi sebagai berikut: Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? tertulis Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur? tertulis Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? tertulis Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? tertulis Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? tertulis 4 Aksi Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi yang telah ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? tertulis Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah? tertulis Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan temanorang lain? tertulis 5 Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau competence siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru tidak memberikan soal post test karena kompetensi dasar yang diajarkan pada materi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Selain itu post test tidak diberikan karena siswa membutuhkan pengendapan atas materi pembelajaran yang diajarkan. 3 Observasi Selama melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan observasi untuk melihat perkembangan dari penelitian tersebut. Hasil dari obervasi pada siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut: a Observasi Guru Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  3 Guru menjelaskan materi secara rinci  4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran  5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran  6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik  7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keraspantang menyerah  8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur  9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan  10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran  No Kegiatan Ya Tidak 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan  12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membacamelihat video tentang kerja keras  13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama  14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran  15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan  16 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi  17 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan  18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir  19 Guru memberikan latihan soal  20 Guru memberikan pekerjaan rumah  Secara umum pengelolaan guru pada proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.5. Konteks pada awal pembelajaran sudah tampak dan berkaitan dengan materi pembelajaran, namun guru tidak menggali materi atau pengetahuan siswa dengan mendalam. Pada penjelasan materi, guru sudah menjelaskan materi dengan rinci sehingga siswa mampu mengambil makna pengetahuan pada proses pembelajaran dalam hal competence. Fasilitas yang diberikan kepada siswa sangat memadai untuk mengembangkan ranah conscience yaitu nilai kerja keraspantang menyerah dengan menayangkan video dan kejujuran dengan memberikan artikel. Selain fasilitas, guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai-nilai yang dapat diambil. Nilai compassion dalam pembelajaran sudah terbentuk dan terealisasi dengan baik lewat diskusi dalam kelompok untuk memaknai nilai kerja sama. Guru memberikan sarana sharing untuk menegaskan nilai yang terkandung dalam diskusi kelompok. Setelah pemberian materi lewat pembelajaran dan diskusi permainan, guru memberikan refleksi sebagai sarana untuk melihat ketertarikan siswa proses pembelajaran. Guru juga memberikan peneguhan atas materi dalam proses pembelajaran dengan memerikan kesimpulan materi. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung proses pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan aksi sebagai kelanjutan atas refleksi untuk membangun niat siswa dalam mewujudkan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi melalui proses tanya jawab sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan siswa atas materi yang diajarkan. b Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran  2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan  No Kegiatan Ya Tidak 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung  4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar  5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik  6 Siswa mengajukan pertanyaan  7 Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik  8 Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguh-sungguh  9 Siswa berdiskusi dengan antusias  10 Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing  11 Siswa mencermati isi video tentang kerja keraspantang menyerah dengan serius  12 Siswa menanggapimengomentari isi video tentang kerja keraspantang menyerah  13 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh  14 Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh  Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran aktivitas siswa sangat mendukung proses yang berlangsung. Siswa sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan dengan baik pada saat membaca dan mengomentari artikel, melihat dan mengomentari video, berdiskusi kelompok dan sharing pengalaman diskusi. Selain itu siswa berefleksi dengan baik dan menuliskan aksi atau tindakan dengan sungguh-sungguh. c Observasi Kelompok 1 Pertemuan Pertama – diskusi permainan peta konsep Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan peta konsep dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi  2 Siswa memperhatikan penjelasan teman  3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan  4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi  5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius  6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik  7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan  Tabel 5.7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam melakukan diskusi permainan peta konsep sangat baik dan terlihat antusias. Pada diskusi permainan peta konsep siswa aktif dalam berdiskusi, siswa memecahkan masalah dalam menyelesaikan permainan dengan saling memberi masukan dengan saling mengemukakan pendapat. Proses diskusi sangat mendukung proses pembelajaran dan kerja sama dapat berkembang dengan baik. 2 Pertemuan Kedua – diskusi permainan puzzle segitiga Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan puzzle segitiga dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.8 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Puzzle Segitiga Siklus I No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi  2 Siswa memperhatikan penjelasan teman  3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan  4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi  5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius  6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik  7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan  Tabel 5.8 menunjukkan bahwa siswa melakukan diskusi permainan dengan baik. Diskusi berjalan dengan lancar dan proses kerja sama dapat berkembang dengan baik. Namun ada satu kendala yaitu tingkat kesulitan permainan yang dipecahkan. Beberapa kelompok kesulitan menyelesaikan permainan dan bahkan ada kelompok tertentu yang hampir putus asa dalam memecahkan permianan. Diskusi sedikit lama karena adanya tambahan waktu untk menyelesaikan permainan. Pada akhirnya siswa dengan arahan guru dan teman dapat menyelesaikan permainan. Walaupun siswa sedikit kesulitan menyelesakan permainan, nilai kerja sama yang terjadi dalam proses diskusi semakin tampak dengan adanya permainan yang sulit untuk dipecahkan. 4 Refleksi Refleksi dalam hal ini merupakan refleksi dari Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran menggunakan PPR: a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus I No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Sudah baik 2 Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Sudah baik 3 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi permainan dalam kelompok Baik, hanya saja terlalu sedikit waktu dalam permainan, waktu eksplorasi anak menjadi kurang. 4 Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR Baik, tetapi agak terburu- buru, karena alokasi waktunya 5 Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR Hasil yang dicapai sangat baik dan perlu dijadikan pembelajaran bagi siswa No Uraian Komentar 6 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR Siswa berminat 7 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR Persiapan dan media pembelajaran yang cukup lama, serta pelaksanaan waktu yang terlalu padat 8 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR Siswa senang, tidak bosan, berpartispasi afektif, ada aspek psikomotorik, dan kognitif. 3 ranah tercapai 9 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR Lebih siap secara materi, ada suatu pengalaman yang mendekati kehidupan sehari-hari 10 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan Waktu pelaksanaan, persiapan, jangan terlalu banyak mengisi kuisoner dan melakukan refleksi 11 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas Siswa sangat berminat mengikuti pembelajaran dibandingkan pembelajaran sebelumnya 12 Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran Siswa mendalami nilai kejujuran, kerja keras dan kerja sama dengan baik Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran de ngan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. b Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus I No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? 97,0 3,0 Menjadi tahu jenis-jenis uang beserta teman- temannya 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 87,9 12,1 Menurut saya model pembelajaran PPR dapat membuat materi yang dibahas menjadi lebih jelas No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? 84,8 15,2 Karena sangat menyenangkan sehingga lebih mudah dipahami 4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? 93,9 6,1 Karena dalam sistem pembelajaran ini tiap hal harus direfleksikan 5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keraspantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait? 90,9 9,1 Tanpa kerja keras tak ada hasil 6 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? 93,9 6,1 Karena dengan bekerja sama pekerjaan berat jadi terasa ringan 7 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran 48,5 51,5 Saya masih bisa mengikuti pembelajaran dengan baik No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 8 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya? 93,9 6,1 Jauh lebih seru dan menyenangkan Tabel 5.10 menunjukkan bahwa terdapat respon baik dari siswa akan penerapan PPR yang dilakukan dalam penelitian ini. Sebanyak 87,9 siswa berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 93,9 siswa menanggapi secara positif bahwa pembelajaran dengan PPR dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi. Begitu pula dengan nilai kerja keraspantang menyerah, sebanyak 90,9 siswa memberikan tanggapan positif. Namun dari berbagai hal positif di atas, sebanyak 48,5 siswa mengalami hambatan dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu pada proses diskusi permainan puzzle segitiga. Kelompok mengalami kesulitan dalam memecahkan permainan. b. Siklus Kedua Tahap atau pertemuan pada siklus II sama dengan siklus I. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 25 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan sama dengan siklus I. Materi yang digunakan adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. 1 Perncanaan Perencanaan dilakukan sebelum penelitian dimulai. Perencaanaan pada siklus II ini sama dengan siklus I, namun terdapat beberapa hal yang berbeda sebagai berikut: a Materi Ajar Materi ajar pada siklus II adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. b Media Pembelajaran Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun permainan yang digunakan adalah example non example lampiran 25 Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja sama compassion. Untuk meningkatkan aspek conscience, peneliti memberikan artikel yang berjudul ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ untuk menggali nilai kejujuran yang ada dalam diri siswa, dan video slide yang berisi tentang cerita seseorang yang mengamati kepompong yang mulai berubah menjadi kupu-kupu untuk menggali nilai kerja keraspantang menyerah pada diri siswa. c Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test dan pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17 2 Tindakan Tahap ini hampir sama dengan siklus I, tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan. a Pertemuan I Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence pada siswa. Setelah itu guru menampilkan tujuan pembelajaran pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah: 1 Konteks Konteks dilakukan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk membeli suatu barang? misal handphone, Buku, dll Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan nilai uang? Seberapa pentingkah nilai kejujuran bagimu? 2 Pengalaman Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok untuk memainkan permainan. Dalam kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan amplop yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai pengecoh. Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 lima item dari 14 empat belas item adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Kelompok harus memisahkan dan menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran. Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan. Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi dengan cara: Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas. Selanjutnya Guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman. Akhirnya guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam mendiskusikan permainan yang diberikan. Setelah sharing, guru memberikan artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ sebagai pekerjaan rumah untuk dibaca. b Pertemuan II Pada pertemuan kedua ini guru mengawali pembelajaran dengan mengingatkan siswa bahwa pembelajaran hari ini masih melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya tentang permintaan dan penawaran uang. Pertemuan ini siswa hanya akan melihat pembelajaran nilai yang terkandung dalam permintaan dan penawaran uang. Setelah itu guru menunjuk siswa untuk sharing akan pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya untuk membaca artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’. Setelah sharing guru menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita. Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai kejujuran lewat cerita mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski mereka sendiri tidak tahu apa itu kejujuran. Selanjutnya guru memberikan pengaaman nilai kerja keraspantang menyerah dengan menayangkan slide. Sebagai sarana untuk menggali nilai kerja keraspantang menyerah guru membagikan secarik kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berkut: Mengapa kupu-kupu yang digambarkan dalam slide tidak dapat terbang setelah keluar dari kepompongnya? Apa yang seharusnya terjadi agar kupu-kupu dapat terbang? Apakah menurutmu kita perlu seperti kupu-kupu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu? Mengapa Diharapkan siswa dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang kerja keras dan pantang menyerah lewat tayangan slide. Pada akhir pengalaman guru bersama dengan siswa menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika kupu-kupu bersusah payah keluar dari kepompongnya. Sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang menyenangkan. Kitapun seharusnya demikian. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja keras dalam menggapai sesuatu, karena hasil yang kita dapatkan dengan bekerja keras akan setimpal dengan perjuangan kita. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan dan penawaran uang. 3 Refleksi Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I. 4 Aksi Pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus I. 5 Evaluasi Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan soal pre test dan pos test. Soal pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran pada siklus I dan soal post test diberikan untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II. 3 Observasi Pada siklus II ini hasil observasi dapat dilihat pada uraian berikut: a Observasi Guru Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Kegiatan Ya Tidak 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan  3 Guru menjelaskan materi secara rinci  4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran  5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran  6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik  7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keraspantang menyerah  8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur  9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan  10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran  11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan  No Kegiatan Ya Tidak 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membacamelihat video tentang kerja keras  13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama  14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran  15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan  16 Guru mengajak siswa untuk membangun niattindakan berdasarkan hasil refleksi  17 Guru memberikan pertanyaan aksi tindakan  18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir  19 Guru memberikan latihan soal  20 Guru memberikan pekerjaan rumah  Tabel 5.11 menunjukkan bahwa pengelolaan guru pada siklus II sangat baik. Konteks untuk mengetahui pengalaman siswa sudah dilakukan oleh guru dalam mengawali pembelajaran. Selain menggali pengalaman, guru juga menggali pengetahuan materi siswa. Sarana untuk mengembangkan nilai kejujuran, kerja keraspantang menyerah dan kerja sama sudah terfasilitasi dengan baik. Selain itu guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai-nilai kejujuran, kerja keraspantang menyerah dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Selain nilai-nilai kehidupan, guru juga menyimpulkan materi pembelajaran pada pertemuan ini. Setelah pembelajaran, guru memberikan refleksi untuk melihat seberapa mendalamnya nilai yang telah di endapkan oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan aksi sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan niataksi siswa untuk melakukan sebuah tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbagai hal positif diatas, terdapat juga poin-poin penting yang belum dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, antara lain: karena keterbatasan waktu, guru tidak menjelaskan secara rinci materi pembelajaran; guru tidak mengingatkan kembali akan nilai-nilai kehidupan yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari pada akhir pembelajaran; selain itu guru tidak memberikan latihan soal atas materi pembelajaran. b Observasi Siswa Observasi untuk melihat aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran  2 Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru  3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung  4 Siswa memperhatikan guru yang mengajar  5 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik  6 Siswa mengajukan pertanyaan  No Kegiatan Ya Tidak 7 Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik  8 Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguh-sungguh  9 Siswa berdiskusi dengan antusias  10 Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing  11 Siswa mencermati isi video tentang kerja keraspantang menyerah dengan serius  12 Siswa menanggapimengomentari isi video tentang kerja keraspantang menyerah  13 Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh  14 Siswa menuliskan niat-niattindakan yang akan dilakukan dengan sungguh- sungguh  Hasil observasi pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa kegiatan siswa selama proses pembelajaran sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Siswa sangat kondusif dalam mengikuti pembelajaran, namun pada siklus II siswa kurang berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru. c Observasi Kelompok Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan example non example dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.13 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Example non Example No Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa aktif dalam diskusi  2 Siswa memperhatikan penjelasan teman  No Kegiatan Ya Tidak 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan  4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi  5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius  6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik  7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan  Tabel 5.13 menunjukkan bahwa siswa sangat senang memainkan permainan, karena permainan dapat diselesaikan dengan baik oleh hampir semua kelompok. Diskusi permainan dimainkan dengan baik, siswa tampak berusaha dengan aktif berdiskusi, memperhatikan penjelasan teman, saling mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan baik. 4 Refleksi Refleksi pada akhir siklus II dibagi menjadi beberapa refleksi antara lain: a Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran Refleksi pada siklus II sama dengan refleksi pada siklus I karena permintaan guru yang meringkas refleksi dari awal siklus I hingga akhir siklus II. b Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut: Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Siklus II No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 1 Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? 94,7 5,3 Arti uang jadi lebih tahu 2 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? 81,6 18,4 Baik karena interaktif dan mendalam 3 Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? 86,8 13,2 Pembelajaran dengan metode PPR lebih seru. Materi bisa masuk lebih mudah 4 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi? 97,4 2,6 Dengan berperilaku jujur dalam pelajaran No Aspek yang diamati Ya Tidak Komentar 5 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keraspantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait? 100,0 0,0 Karena permainannya perlu kerja keras 6 Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? 97,4 2,6 Melalui kerja kelompok melatih kerja sama 7 Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? 55,3 44,7 Selama kerja kelompok hambatan yang paling banyak ditemui adalah perbedaan pendapat 8 Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya? 78,9 26,3 Karena pelajaran mudah dimengerti Tabel 5.14 menunjukkan adanya kesan baik siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Aspek competence siswa naik dari siklus I 84,8 menjadi 86,8. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman siswa yang semakin bail dari tiap siklusnya. Kenaikan juga terjadi pada aspek conscience nilai kejujuran yang menunjukkan persentase siswa pada siklus I 93,9 menjadi 97,4. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran siswa untuk menumbuhkembangkan nilai kejujuran dalam masyarakat. Begitu pula kenaikan persentase pada nilai kerja keras dari 90,9 menjadi 100. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami nilai kerja keras dalam materi pembelajaran. Perkembangan nilai kerja sama sebagai aspek compassion mengalami kenaikan dari 93,9 menjadi 97,4. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran siswa yang semakin berkembang untuk mewujudkan sikap kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion 3C

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta - USD Repository

0 2 297