Penelitian Tindakan Kelas Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

2. Nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui materi Uang: a. Nilai Kejujuran Materi uang memberikan pembelajaran agar manusia mampu bersikap jujur dalam bertindak, terlebih yang berkaitan dengan masalah kepentingan orang banyak. Hal ini tampak pada cara seseorang mendapatkan uang dengan tidak merugikan orang lain. b. Nilai Kerja Keras dan Pantang Menyerah Pembelajaran yang mengajarkan kepada manusia untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam pemenuhan kebutuhan atau mencari penghasilan. c. Nilai Kerja sama Pembelajaran di dalam kelas merupakan sarana untuk membangun nilai kerja sama siswa dalam membantu teman yang sulit memahami pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa diajak berperan aktif sesuai dengan inisiatif pribadi dalam menumbuhkan nilai kerja sama.

D. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut Sulipan, Penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Sebuah situs pendidkan memaparkan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran”. Selain untuk meningkatkan mutu pemahaman, PTK dilaksanakan untuk mencari hal-hal baru dalam sarana pendidikan agar tujuan pendidikan semakin terarah. 2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Penetlitian tindakan kelas pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Berikut disebutkan beberapa tujuan PTK menurut lembaga edukasi: a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu. d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru. g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi. h. Memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja. i. Menemukan pemecahan masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya sehari-hari dimana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya. 3. Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan lebih dari satu kali siklus penelitian. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh untuk siklus berikutnya jauh lebih baik dari siklus sebelumnya. Siklus PTK adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Siklus II 4. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2009:39 tahap- tahap penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang replanning. Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. c. Observasi Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. d. Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan. 5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK, yang diungkapkan oleh Susilo terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat di bawah ini Susilo, 2007:18: a. Inovasi Pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas. Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus. Pengkajian data hasil pra penelitian akan dilakukan pada siklus I. Setelah itu merancang pembelajaran untuk penelitian pada siklus II.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu.

0 1 196

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 2 176

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION SISWA KELAS X-2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 221

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta - USD Repository

0 2 297