2. Nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui materi Uang:
a. Nilai Kejujuran
Materi uang memberikan pembelajaran agar manusia mampu bersikap jujur dalam bertindak, terlebih yang berkaitan dengan masalah
kepentingan orang banyak. Hal ini tampak pada cara seseorang mendapatkan uang dengan tidak merugikan orang lain.
b. Nilai Kerja Keras dan Pantang Menyerah
Pembelajaran yang mengajarkan kepada manusia untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam pemenuhan kebutuhan atau mencari
penghasilan. c.
Nilai Kerja sama Pembelajaran di dalam kelas merupakan sarana untuk membangun
nilai kerja sama siswa dalam membantu teman yang sulit memahami pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa diajak
berperan aktif sesuai dengan inisiatif pribadi dalam menumbuhkan nilai kerja sama.
D. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Sulipan, Penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi
pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan
mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian
diberikan tindakan
lanjutan yang
bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Sebuah situs pendidkan memaparkan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas
yang dilaksanakan oleh guru untuk mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran”. Selain untuk
meningkatkan mutu pemahaman, PTK dilaksanakan untuk mencari hal-hal baru dalam sarana pendidikan agar tujuan pendidikan semakin terarah.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Penetlitian tindakan kelas pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Berikut disebutkan beberapa tujuan PTK menurut lembaga
edukasi: a.
Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. c.
Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
d. Meningkatkan
dan memperkuat
kemampuan guru
dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran
dan membuat
keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. e.
Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media
yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau
berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau
asumsi.
h. Memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas
atau tempat kerja. i.
Menemukan pemecahan masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya sehari-hari dimana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di
rumah sakit, dan seterusnya.
3. Siklus Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan lebih dari satu kali siklus penelitian. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh untuk siklus
berikutnya jauh lebih baik dari siklus sebelumnya. Siklus PTK adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I Siklus II
4. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2009:39 tahap- tahap penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait
dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh
karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang replanning. Hal-hal yang direncanakan di
antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan
materi pembelajaran, dan sebagainya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
rancangan tindakan
yang sudah
direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang
diajarkan atau dibahas dan sebagainya. c.
Observasi Observasi,
pengamatan, atau
monitoring dapat
dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat
haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi
kelas, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas
penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan
refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas
Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK, yang diungkapkan oleh Susilo terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran dapat
dilihat di bawah ini Susilo, 2007:18: a.
Inovasi Pembelajaran b.
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c.
Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d.
Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru
e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus. Pengkajian data hasil pra penelitian akan dilakukan pada siklus I. Setelah itu merancang
pembelajaran untuk penelitian pada siklus II.
E. Kerangka Berpikir