BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Keluarga Balita
Pendidikan ibu akan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan ibu dalam pengasuhan anak yang selanjutnya mempengaruhi keadaan gizi
anaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendidikan ibu berada pada tingkat menengah yaitu tamat SMP dan tamat SMA sebesar 69.
Selain pendidikan, pekerjaan ibu juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh anak. Dari hasil penelitian diperoleh 23 ibu
yang tidak bekerja ibu rumah tangga, sementara ibu lainnya bekerja sebagai PNS, wiraswasta, pedagang, petani dan buruh tani, sehingga ibu yang mempunyai
pekerjaan akan berkurang waktunya bersama keluarga dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan sendiri makanan bagi anaknya berkurang dan akan
mempengaruhi status gizi anak tersebut. Hubungan pendapatan dan gizi dalam keluarga didorong oleh pengaruh
yang menguntungkan dari peningkatan pendapatan untuk perbaikan kesehatan dan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan keluarga per bulan
lebih besar dari UMP Rp.1.505.000 yaitu sebanyak 58. Jumlah anggota keluarga dan gizi juga mempunyai hubungan yang sangat
nyata pada hubungan masing-masing keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak
sebesar 65. Jumlah anggota keluarga yang banyak memperburuk keadaan dan menimbulkan masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan ketidak cukupan
pangan dan gizi.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu aktivitas merokok anggota keluarga yang sering dilakukan di dalam rumah juga dapat mengakibatkan anggota keluarga lainnya menjadi
perokok pasif dan tidak jarang juga pengeluaran biaya rokok tanpa disadari lebih besar dari pengeluaran non pangan. Hal ini dapat mempengaruhi pola asuh dan
status gizi anak pada keluarga perokok, dimana pola asuh ibu pada keluarga perokok harus lebih diperhatikan yang selanjutnya akan mempengaruhi status gizi
anak.
5.2. Pola Asuh Anak