cukup tetapi karena tidak ada dana untuk membeli bahan makanan tertentu yang kadar gizinya tinggi seperti daging.
3. Tingkat Pendidikan
Menurut Ahmadi 2001 pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah berlangsung seumur
hidup. Pendidikan gizi adalah pengetahuan yang memungkinkan seseorang dan mempertahankan
pola makan
berdasarkan prinsip-prinsip
ilmu untuk
mempraktekkan atau pelaksanaan dengan pengertian makanan yang bergizi, baik bahan makanan, pengolahan, sikap dan emosi pada seseorang yang berkaitan
dengan makanan Soegeng, 1999. Pendidikan dalam keluarga merupakan lingkungan anak yang pertama dan
merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya. Disamping keluarga sebagai tempat awal bagi proses sosialisasi anak, keluarga juga merupakan tempat sang
anak mengharapkan dan mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya, tidak terkecuali kebutuhan gizi dan kesehatan Bitai dkk, 1998.
Menurut Adisasmito 2007, mengatakan unsur pendidikan ibu berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak, apabila ibu berpendidikan lebih baik
maka mengerti cara pemberian makan, menggunakan pelayanan kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan bebas dari penyakit.
Ibu yang berpendidikan lebih baik kemungkinan menggunakan perawatan kesehatan dan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan yang ada dari ibu yang
tidak memiliki pendidikan Joshi, 1994.
4. Jumlah Anggota Keluarga
Universitas Sumatera Utara
Jumlah anggota keluarga dan banyaknya anak dalam keluarga akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi pangan, jumlah anggota keluarga yang
besar dibarengi dengan distribusi pangan yang tidak merata sehingga menyebabkan anak dalam keluarga mengalami kekurangan gizi Suharni, 1985.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa besarnya tanggungan keluarga akan semakin kecil tingkat konsumsi pangan untuk masing-masing anggota keluarga
atau dapat dikatakan semakin besar tanggungan keluarga semakin besar pula pangan yang harus tersedia.
5. Status Pekerjaan Ibu