Jenis Penelitian Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan disain cross-sectional untuk menggambarkan situasi pola asuh dan status gizi pada balita pada keluarga perokok di Kecamatan Berastagi. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Berastagi dengan kelurahan yang terpilih adalah Gundaling I dan Gundaling II. Kecamatan Berastagi ini adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Karo yang mayoritas penduduknya adalah suku Karo 75 dan selebihnya suku Batak Toba, Nias, Jawa, Aceh, Simalungun, Keturunan Cina, Pakpak, Dairi dan lain-lain. Alasan pemilihan lokasi adalah: a. Banyaknya jumlah balita di kelurahan Gundaling I dan kelurahan Gundaling II yakni 729 anak balita b. Tingginya angka kejadian gizi kurang sebanyak 18 anak balita dan terdapat pula gizi buruk sebanyak 1 anak balita. c. Merokok telah menjadi salah satu budaya yang lekat pada masyarakat di Berastagi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

Universitas Sumatera Utara

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita umur 1- 4 tahun yang memiliki Kartu Menuju Sehat KMS dalam keluarga perokok yang berada di Kelurahan Gundaling I dan Gundaling II yakni sebanyak 729 balita Hasil Capaian Program Gizi Puskesmas Berastagi, Febuari 2014.

3.3.2. Sampel

Penentuan sampel adalah besar sampel minimal pada penelitian ini dengan menggunakan rumus Soekidjo,1993 sebagai berikut : N n = 1+ N d 2 Keterangan : n = Besar Sampel N = Besar Populasi d = Tingkat Kepercayaan yang diinginkan 90 maka sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut : 729 n = 1 + 729 0,1 2 = 87, 93 = 88 balita. Untuk mengestimasi jika ada sampel yang drop out, maka sampel diambil menjadi 100 balita. Pembagian besar sampel pada setiap desakelurahan, dengan besar sampel minimal yang dibutuhkan 100 rumah tangga yaitu seperti dalam tabel dibawah ini: Tabel. 3.1. Pembagian Besar Sampel pada Tiap DesaKelurahan di Wilayah Universitas Sumatera Utara Kerja Puskesmas Berastagi No. DesaKelurahan Jumlah rumah Balita Perhitungan Besar Sampel 1 Gundaling I 537 537729x 100 74 2 Gundaling II 192 192729x 100 26 Jumlah 729 100 Pemilihan sampel dilakukan secara random sampling dimana tiap keluarga dari kedua desakelurahan terpilih diberi nomor urut. Sampel pertama diambil secara acak dengan undian selanjutnya diambil kelipatan sesuai dengan kuota masing-masing desakelurahan. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: 1. Pengasuh dari balita yang memiliki kartu menuju sehat KMS. 2. Keluarga yang memiliki salah satu anggota keluarga perokok. 3. Tercatat sebagai penduduk di lokasi penelitian, yang tinggal dilokasi penelitian minimal enam bulan. 4. Dapat berkomunikasi dengan baik. 3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden ibu anak atau pengasuh anak yang mempunyai anak balita berpedoman pada kuesioner yang mengadop beberapa penelitian dan sudah berdiskusi dengan ahli, meliputi : karakteristik responden nama, umur, pendidikan, pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, angggota keluarga yang merokok, karakteristik anak nama, jenis kelamin, umur tanggal Universitas Sumatera Utara pengukuran, praktek pemberian makan, praktek kebersihansanitasi lingkungan, perawatan anak dalam keadaan sakit dan pengetahuan. Untuk mengetahui status gizi balita dilakukan pengukuran dengan indeks BBTB diperoleh dengan menimbang berat badan anak dan tinggi badan anak. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait yang relevan dengan tujuan penelitian meliputi data geografi lokasi penelitian, data demografi penduduk, data jumlah posyandu dan data jumlah balita yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Berastagi, Puskesmas, kantor kepala desakelurahan penelitian di masing-masing lokasi penelitian.

3.4.2. Cara Pengumpulan Data

1. Data umum keluarga responden diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner. 2. Data pola asuh balita keluarga responden diperoleh melalui wawancara dengan responden 3. Data geografi lokasi penelitian dan data demografi penduduk diambil dari Kantor Kecamatan Berastagi dan kantor kepala desakelurahan dari masing-masing lokasi penelitian. Responden yang diwawancarai adalah pengasuh anak balita yang dianggap paling mengetahui keadaan rumah tangga termasuk pola asuh balita. Bila ditemui responden yang menolak untuk diwawancarai maka responden digantikan dengan anggota keluarga yang lainnya yang bersedia untuk diwawancarai. Jika rumah tangga sampel menolak untuk diwawancarai maka rumah tangga sampel diganti dengan rumah tangga yang lain. Universitas Sumatera Utara

3.5. Defenisi Operasional

1. Keluarga Perokok adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu rumah tangga dan biasanya makan bersama dari satu dapur yang mempunyai satu atau lebih anggota keluarga yang merokok baik perempuan maupun laki- laki. 2. Pola asuh anak adalah praktek pengasuhan yang diterapkan ibupengasuh kepada anak sehari-hari berkaitan dengan pemberian waktu, perhatian dan dukungan meliputi praktek pemberian makan, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan anak dalam keadaan sakit. 3. Praktek pemberian makan adalah tindakan ibu dalam memberikan makanan yang diterapkan pada anak yang berkaitan dengan jenis, frekuensi dan waktu pemberian makan serta dukungan dalam persiapan dan penyimpanan makanan. 4. Praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan adalah caratindakan ibu untuk menjaga kebersihan anak dan kebersihan lingkungan anak meliputi keadaan rumah, air bersih dan pembuangan sampah. 5. Praktek Perawatan anak dan keluarga dalam keadaan sakit adalah tindakan keluarga meliputi praktek kesehatan di rumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan membawa anak berobat jika sakit, mendampingi anak selama sakit, anak ditimbang setiap bulan, sarana pelayanan kesehatan yang sering di kunjungi. 6. Status Gizi adalah keadaan kesehatan balita dilihat dari pengukuran antropometri berdasarkan BBTB menggunakan standart WHO 2005 dalam skor simpangan baku. Universitas Sumatera Utara 7. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu mengenai makanan, gizi, kesehatan dan perilaku merokok. 8. Pendapatan Keluarga adalah jumlah seluruh penghasilan suami, istri dan anggota keluarga lainnya yang meliputi penghasilan pokok dan penghasilan tambahan selama satu bulan dalam satuan rupiah. 9. Tingkat pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh ibu balita menduduki bangku sekolah atau kuliah dan mendapat Surat Tanda Tamat Belajar STTB. 10. Status pekerjaan orangtua adalah keadaan yang dapat memberikan gambaran bekerja atau tidak bekerjanya orangtua balita. Dikatakan bekerja bila kegiatan yang dilakukan sehari-hari dapat menambah pendapatan keluarga. 11. Banyaknya anggota keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan.

3.6. Aspek Pengukuran