Tujuan Antara Uraian Materi

3. Alkohol siklik diberi nama dengan awalan siklo dengan posisi gugus hidroksil pada C-1 Tatanama Eter Nama IUPAC , digunakan OR = gugus alkoksi, penamaan eter dengan menyebutkan nama gugus alkoksiyang diikat, diikuti oleh nama rantai utamanya. Nama Trivial, nama eter didasarkan pada nama gugus alkil aril yang terikat pada oksigen sesuai dengan abjad, dan diakhiri dengan kata eter. Nama trivial : dimetil eter Nama IUPAC : metoksi metana Nama trivial : etil metil eter Nama IUPAC : metoksi etana Nama trivial : etil pentil eter Nama IUPAC : 2-etoksi pentana Sifat fisika alkohol dan eter 1. Titik didih alkohol jauh lebih tinggi dari pada titik didih eter pada senyawa dengan jumlah atom karbon yang sama, misalnya etanol memiliki titik didih 78 o C, sedangkan dimetil eter titik didihnya 30 o C. Hal ini diakibatkan oleh adanya ikatan hidrogen pada alkohol, sedangakan eter tidak ada. 2. Bau eter lebih menyengat tajam dibanding alkohol 3. Kelarutan alkohol dalam air lebih tinggi dibanding eter. Sifat-sifat kimia alkohol Alkohol bersifat lebih reaktif dibanding eter, alkohol dapat mengalami reaksi-reaksi seperti di bawah sedangkan eter tidak. Beberapa reaksi dari alkohol antara lain : 1. Bereaksi dengan logam Na menghasilkan garam 2 CH 3 OH + Na CH 3 ONa + H 2 g CH 3 -O-CH 3 CH 3 -O-CH 2 -CH 3 CH 3 -CH-CH 2 -CH 2 -CH 3 O-CH 2 -CH 3 CH 3 OH HO CH 2 CH 3 2-metilsikloheksanol 1-etilsikopropanol PENDALAMAN MATERI KIMIA 565 2. Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester 3. Alkohol dapat bereaksi dengan HCl menghasilkan alkil halida CH 3 3 -C-OH + HCl CH 3 3 -C-Cl + H 2 O 4. Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier R-CH 2 OH [O] [O] [O] [O] Tidak terjadi reaksi oksidasi 5. Reaksi eliminasi alkohol akan menghasilkan alkena CH 3 3 -C-OH H 2 SO 4 pekat CH 3 2 -C=CH 2 + H 2 O alkohol tersier 60 o C CH 3 2 -CH-OH H 2 SO 4 pekat CH 3 -CH=CH 2 + H 2 O alkohol sekunder 100 o C CH 3 -CH 2 -OH H 2 SO 4 pekat CH 2 =CH 2 + H 2 O alkohol primer 180 o C Data tersebut menunjukkan bahwa reaktifitas pembentukan alkena pada alkohol primer sekunder tersier, hal ini disebabkan oleh kestabilan karbokation, dimana C 3 C 2 C 1 C- metil. CH 3 CH 2 OH + CH 3 -C O OH CH 3 -C O OCH 2 CH 3 + H 2 O H + R-C O H R-C O OH R -CH-OH R R -C=O R R -C-OH R R 566 PENDALAMAN MATERI KIMIA Beberapa alkohol yang bernilai komersial Metanol Metanol metil alkohol pada mulanya dibuat dari pembakaran kayu tanpa udara, sehingga disebut alkohol kayu wood alcohol. Metanol dikenal sangat toxic, menyebabkan kebutaan, dan kematian. Metanol umumnya digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, maupun bahan dasar sistesis senyawa organik yang lainnya. Saat ini metanol dibuat dari reaksi katalitik dari gas karbon monoksida dengan hidrogen. Dalam reaksi ini diperlukan suhu 300 -400 o C, tekanan 200-300 atm, menggunakan katalis ZnO-Cr 2 O 3 . CO + 2 H 2 CH 3 OH Etanol Etanol pertama kali dikenal sebagai hasil fermentasi buah-buahan, sehingga etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman. Etanol bersifat kurang toxik dibandingkan dengan metanol, tetapi jika digunakan berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan saraf. Etanol banyak dibuat dengan mengfermentasikan bahan-bahan yang mengandung glukosa dengan ragi, yang akan mengubah glukosa dalam keadaan an aerob membentuk etanol. Dalam proses fermentasi tersebut dapat dihasilkan 12-15 persen alkohol. Untuk meningkatkan konsentrasi alkohol selanjutnya dilakukan destilasi, sehingga diperoleh alkohol dengan konsentrasi 40-50 persen. C 6 H 12 O 6 2 C 2 H 5 OH + 2 CO 2 Campuran etanol 95 dan 5 air disebut azeotrop, yang memiliki titik didik yang lebih rendah dari etanol 78,15 o C, etanol murni mempunyai titik didih 78,3 o C. Etanol absolut 100 dapat diperoleh dengan menambahkan kalsium oksida CaO pada campuran azeotrop. Secara komersial etanol dibuat di industri dari gas etilen dengan air pada tekanan tinggi 100-300atm, suhu tinggi 300 o C, dan katalis P 2 O 5 . CH 2 =CH 2 + H 2 O CH 3 CH 2 OH PENDALAMAN MATERI KIMIA 567 Latihan 1. Tuliskan rumus struktur untuk : a. 2-pentanol b. 1-feniletanol c. siklopentil pentanol d. 3-penten-2-ol e. 3-metil-heksanol f. 3-metoksiheksana g. p-bromofenil etil eter h. t-butil metil eter i. etilen glikol dimetil eter j. etiloksirana 2. Berilah nama senyawa berikut menurut system IUPAC a. ClCH2CH2OH b. CH2=CH-CH2OH c. CH32CHOCHCH32 d. CH32CHCH2OCH3 e. CH3OCH2CH2OH f. CH 3 CHOCH 2 CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 3. Tuliskan persamaan reaksi dari : a. 2-metil-2-butanol + HCl b. siklopentanol + PBr3 c. 1-butanol + H2SO4 pekat, dingin d. 1-pentanol + larutan NaOH e. 2-pentanol + CrO 3 , H + 4. Reaksi 3-buten-2-ol dengan asam hidroklorida pekat memberikan campuran dua hasil, 3-kloro-1-butena dengan 1-kloro-2-butena. Tuliskan mekanisme reaksi yang mengakibatkan terbentuknya kedua hasil tersebut. 568 PENDALAMAN MATERI KIMIA Kegiatan Belajar 4

BAB V ALDEHID DAN KETON

A. Tujuan Antara

Dalam kegiatan belajar ini Anda akan mempelajari gambaran umum tentang definisi, struktur molekul, tatanama dan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton. Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi senyawa aldehid dan keton 2. Menjelaskan perbedaan senyawa aldehid dan keton 3. Memberi nama aldehid dan keton sesuai aturan IUPAC 4. Menjelaskan perbedaan sifat-sifat aldehid dan keton 5. Menuliskan reaksi-reaksi yang spesifik dari aldehid dan keton

B. Uraian Materi

Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil, senyawa ini banyak dijumpai di alam. Beberapa kelompok aldehid antara lain : Beberapa kelompok keton Beberapa senyawa aldehid dan keton di alam H-C O H R-C O H Ar-C O H Formaldehida aldehid alifatik aldehid aromatik R-C O R R-C O Ar Ar-C O Br CH 2 n CH 2 H 2 C C=O Keton alifatik alkil aril keton keton aromatik halida keton siklik C O H CH=CH-C O H C OCH 3 OH O H Benzaldehid sinamaldehid vanillin minyak badam kayu manis biji vanili PENDALAMAN MATERI KIMIA 569 Tatanama aldehid dan keton IUPAC diturunkan dari alkana diganti akhiran nal aldehid atau on keton, kadang- kadang digunakan juga nama trivial perdagangan. Beberapa sifat fisika senyawa karbonil  Metanal berupa gas, senyawa aldehid dan keton dengan jumlah atom C rendah berupa cair.  Benzaldehid berupa cairan tak berwarna dengan rasa seperti buah almond.  Etanal dan propanone larut dalam air dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air, sedangkan benzaldehid tdk larut dalam air. O O O CH 3 CH 2 -CH=C-CH 2 -C 15 H 31 CH 3 O CH 2 -CH=CH-CH 2 -CH 3 CH 3 Karvon vitamin K Jasmon minyak permen dari minyak bunga melati H-C-H O CH 3 -C-H O CH 3 -CH 2 -C-H O IUPAC Metanal etanal propanal Trivial : formaldehida asetaldehida propionaldehid CH 3 -C-CH 3 O CH 3 -C-CH 2 -CH 3 O O IUPAC : propanon 2-butanon sikloheksanon Trivial : aseton etil metil keton C O CH 3 C- O IUPAC : metil fenil keton difenil keton Trivial : asetofenon benzofenon 570 PENDALAMAN MATERI KIMIA