Elektrolisis larutan KI dengan elektode grafit C

Dari persamaan reaksi ternyata potensial reduksi air lebih besar, maka reduksi air lebih mudah berlangsung, sedangkan di anode akan terjadi kompetisi antara ion I - dengan molekul air dan akan mengalami reaksi oksidasi di anode. 2I - aq ⇄ I 2 s + 2e E o = -0,54 volt 2H 2 O 1 ⇆ 4H + ag + O 2 g + 4e E o = 1,23 volt Pada reaksi terlihat bahwa potensial reduksi ion I - lebih kecil, maka lebih mudah berlangsung reaksi oksidasi ion I - . Jadi secara keseluruhan elektrolisis larutan KI akan menghasilkan H 2 , OH - , dan I 2 sesuai reaksi, KI aq → K + aq + I - aq Katode : 2H 2 O 1 + 2e → 2OH - aq + H 2 g Anode : 2I - aq → I 2 s + 2e 2H 2 O 1 + 2I - aq → 2OH - aq + H 2 g + I 2 s Reaksi keseluruhan : 2H 2 O 1 + 2KI aq → 2KOH aq + H 2 g + I 2 s

3. Elektrolisis Larutan CuSO

4 dengan Elektode Cu Elektrolisis larutan CuSO 4 dengan elektode aktif Cu akan memberikan hasil yang berbeda terutama pada anode, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan CuSO 4 terdapat ion Cu 2+ , ion SO 4 2- maupun molekul air serta logam Cu pada anode. Di katode akan terjadi kompetisi antara ion Cu 2+ dan molekul air. Cu 2+ aq + 2e ⇄ Cu s E o = + 0,34 volt 2H 2 O 1 + 2e ⇆ 2OH - aq + H 2 g E o = -0,83 volt Pada reaksi tersebut terlihat bahwa potensial reduksi Cu lebih besar, maka ion Cu 2+ lebih muda mengalami reduksi, sedangkan di anode akan terjadi kompetisi antara ion SO 4 2- , molekul air dan anode Cu. 2SO 4 2- aq ⇄ S 2 O 8 2- aq + 2e E o = - 2,01 volt 2H 2 O 1 ⇆ 4H + aq + O 2 g + 4e E o = - 1,23 volt Cu s ⇄ Cu 2+ aq + 2e E o = - 0,34 volt Potensial reduksi Cu paling kecil maka logam tembaga lebih mudah mengalami oksidasi. Sehingga secara keseluruhan reaksi elektrolisis larutan CuSO 4 dengan elektode Cu dapat ditulis sebagai berikut. CuSO 4 aq → Cu 2+ aq + SO 4 2- aq Katode : Cu 2+ aq + 2e → Cu s Anode : Cu s → Cu 2+ aq + 2e Reaksi total: Cu s → Cu s anode katode

4. Elektrolisis Leburan Elektrolit

Suatu leburan atau cairan elektrolit kita peroleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit tersebut di atas suhu titik lelehnya tanpa ada air. Zat-zat yang leburannya dapat dielektrolisis hanyalah oksida-oksida dan garam-garam halida. Elektrolisis leburan 526 PENDALAMAN MATERI KIMIA elektrolit digunakan untuk membuat logam-logam alkali, alkali tanah, aluminium, dan logam-logam yang memiliki E ° lebih kecil dari –0,83 volt E° air. Seperti kita ketahui, logam-logam di atas tidak dapat dibuat dari elektrolisis larutan, sebab ion-ion logam ini kalah bersaing dengan air dalam menangkap elektron. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Elektrolisis leburan NaCl Dalam keadaan leburan NaCl terdapat sebagian ion-ion yang bebas bergerak. Ion Na + akan bergerak menuju katode mengambil electron dan mengalami reduksi menghasilkan logam Na. Sedangkan ion Cl - akan bergerak menuju anode melepaskan electron dan mengalami oksidasi menghasilkan gas Cl 2 . Reaksi yang terjadi sebagai berikut : 2NaCl ℓ → 2Na+ ℓ + 2Cl- ℓ Katode : 2Na + ℓ + 2 ℓ → 2Na ℓ Anode : 2Cl - ℓ → Cl 2 g + 2 ℓ + 2 NaCl + ℓ + 2Cl - ℓ → 2 Na ℓ + Cl 2 g Reaksi keseluruhan 2NaCl → 2Na ℓ + Cl 2 g Dengan memperhatikan beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis ditentukan oleh potensial dan jenis elektodenya, sehingga reaksi yang terjadi pada katode dan anode. Adapun reaksi-reaksi selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.2. 5. Aspek Kuantitatif dalam Sel Elektrolisis Michael Faraday 1791 – 1867, selain mengembangkan metode elektrolisis, juga menerangkan hubungan kuantitatif antara jumlah arus listrik yang dilewatkan pada sel elektrolisis dengan jumlah zat yang dihasilkan pada elektode. Pada zaman Faraday, para ahli kimia memakai konsep berat ekivalen dalam perhitungan stoikiometri. Berdasarkan kenyataan bahwa dalam pembentukan air setiap 1 gram hidrogen selalu bereaksi dengan 8 gram oksigen, maka berat ekivalen e suatu unsur didefinisikan sebagai jumlah gram unsur tersebut yang tepat bereaksi dengan 1 gram hidrogen atau dengan 8 gram oksigen. Dengan sendirinya hidrogen memiliki harga e = 1 dan oksigen memiliki harga e = 8. Harga e dari unsur-unsur lain dapat ditentukan. Sebagai contoh, aluminium sebanyak 9 gram dapat bereaksi dengan 8 gram oksigen untuk membentuk aluminium oksida, sehingga aluminium memiliki e = 9. Demikian pula, 35,5 gram klorin tepat bereaksi dengan 1 gram hidrogen untuk membentuk hidrogen klorida, sehingga klorin memiliki e = 35,5. PENDALAMAN MATERI KIMIA 527