Elektrolisis larutan KI dengan elektode grafit C
3. Elektrolisis Larutan CuSO
4 dengan Elektode Cu Elektrolisis larutan CuSO 4 dengan elektode aktif Cu akan memberikan hasil yang berbeda terutama pada anode, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan CuSO 4 terdapat ion Cu 2+ , ion SO 4 2- maupun molekul air serta logam Cu pada anode. Di katode akan terjadi kompetisi antara ion Cu 2+ dan molekul air. Cu 2+ aq + 2e ⇄ Cu s E o = + 0,34 volt 2H 2 O 1 + 2e ⇆ 2OH - aq + H 2 g E o = -0,83 volt Pada reaksi tersebut terlihat bahwa potensial reduksi Cu lebih besar, maka ion Cu 2+ lebih muda mengalami reduksi, sedangkan di anode akan terjadi kompetisi antara ion SO 4 2- , molekul air dan anode Cu. 2SO 4 2- aq ⇄ S 2 O 8 2- aq + 2e E o = - 2,01 volt 2H 2 O 1 ⇆ 4H + aq + O 2 g + 4e E o = - 1,23 volt Cu s ⇄ Cu 2+ aq + 2e E o = - 0,34 volt Potensial reduksi Cu paling kecil maka logam tembaga lebih mudah mengalami oksidasi. Sehingga secara keseluruhan reaksi elektrolisis larutan CuSO 4 dengan elektode Cu dapat ditulis sebagai berikut. CuSO 4 aq → Cu 2+ aq + SO 4 2- aq Katode : Cu 2+ aq + 2e → Cu s Anode : Cu s → Cu 2+ aq + 2e Reaksi total: Cu s → Cu s anode katode4. Elektrolisis Leburan Elektrolit
Suatu leburan atau cairan elektrolit kita peroleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit tersebut di atas suhu titik lelehnya tanpa ada air. Zat-zat yang leburannya dapat dielektrolisis hanyalah oksida-oksida dan garam-garam halida. Elektrolisis leburan 526 PENDALAMAN MATERI KIMIA elektrolit digunakan untuk membuat logam-logam alkali, alkali tanah, aluminium, dan logam-logam yang memiliki E ° lebih kecil dari –0,83 volt E° air. Seperti kita ketahui, logam-logam di atas tidak dapat dibuat dari elektrolisis larutan, sebab ion-ion logam ini kalah bersaing dengan air dalam menangkap elektron. Perhatikan contoh berikut. Contoh : Elektrolisis leburan NaCl Dalam keadaan leburan NaCl terdapat sebagian ion-ion yang bebas bergerak. Ion Na + akan bergerak menuju katode mengambil electron dan mengalami reduksi menghasilkan logam Na. Sedangkan ion Cl - akan bergerak menuju anode melepaskan electron dan mengalami oksidasi menghasilkan gas Cl 2 . Reaksi yang terjadi sebagai berikut : 2NaCl ℓ → 2Na+ ℓ + 2Cl- ℓ Katode : 2Na + ℓ + 2 ℓ → 2Na ℓ Anode : 2Cl - ℓ → Cl 2 g + 2 ℓ + 2 NaCl + ℓ + 2Cl - ℓ → 2 Na ℓ + Cl 2 g Reaksi keseluruhan 2NaCl → 2Na ℓ + Cl 2 g Dengan memperhatikan beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis ditentukan oleh potensial dan jenis elektodenya, sehingga reaksi yang terjadi pada katode dan anode. Adapun reaksi-reaksi selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.2. 5. Aspek Kuantitatif dalam Sel Elektrolisis Michael Faraday 1791 – 1867, selain mengembangkan metode elektrolisis, juga menerangkan hubungan kuantitatif antara jumlah arus listrik yang dilewatkan pada sel elektrolisis dengan jumlah zat yang dihasilkan pada elektode. Pada zaman Faraday, para ahli kimia memakai konsep berat ekivalen dalam perhitungan stoikiometri. Berdasarkan kenyataan bahwa dalam pembentukan air setiap 1 gram hidrogen selalu bereaksi dengan 8 gram oksigen, maka berat ekivalen e suatu unsur didefinisikan sebagai jumlah gram unsur tersebut yang tepat bereaksi dengan 1 gram hidrogen atau dengan 8 gram oksigen. Dengan sendirinya hidrogen memiliki harga e = 1 dan oksigen memiliki harga e = 8. Harga e dari unsur-unsur lain dapat ditentukan. Sebagai contoh, aluminium sebanyak 9 gram dapat bereaksi dengan 8 gram oksigen untuk membentuk aluminium oksida, sehingga aluminium memiliki e = 9. Demikian pula, 35,5 gram klorin tepat bereaksi dengan 1 gram hidrogen untuk membentuk hidrogen klorida, sehingga klorin memiliki e = 35,5. PENDALAMAN MATERI KIMIA 527Parts
» MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Standar Kompetensi Deskripsi Bahan Ajar
» Latar Belakang KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GURU
» Empat Tahap Mewujudkan Guru Profesional
» Alur Pengembangan Profesi dan Karier
» Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
» Kebijakan Pemerataan Guru Kebijakan dan Pemerataan Guru
» Kewenangan Pemerintah Provinsi atau KabupatenKota
» Esensi Peningkatan Kompetensi PENINGKATAN KOMPETENSI
» Prinsip-Prinsip Peningkatan Kompetensi dan Karier A. Prinsip-prinsip Umum Prinsip-pinsip Khusus
» Pendidikan dan Pelatihan MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan
» Pengembangan Diri MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
» Kompetensi Pedagogik MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Latar Belakang PENILAIAN KINERJA
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan PENILAIAN KINERJA
» Aspek yang Dinilai PENILAIAN KINERJA
» Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
» Tahap Penilaian MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Ranah Pengembangan Guru PENGEMBANGAN KARIER
» Penugasan MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Pengantar PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN
» Definisi PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN
» Perlindungan Atas Hak-hak Guru
» Promosi Perlindungan Hukum Perlindungan Profesi
» Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual
» Konsultasi Mediasi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Negosiasi dan Perdamaian Konsiliasi dan Perdamaian
» Advokasi Litigasi Advokasi Nonlitigasi
» Penghargaan Guru Berprestasi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Penghargaan bagi Guru SD Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan bagi Guru PLBPK Berdedikasi
» Penghargaan Lainnya MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Tunjangan Profesi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Definisi Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa Hubungan Guru dengan Masyarakat
» Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Hubungan Guru dengan Pemerintah
» Pembelajaran Kooperatif MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Pembelajaran Langsung MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Metode Kuantum MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Metode Partisipatori MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Uraian Materi MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Penilaian Sikap a. Pengertian
» Tes Tertulis a. Pengertian Penilaian Proyek a. Pengertian
» Penilaian Produk a. Pengertian Penilaian Portofolio a. Pengertian
» Penilaian Diri self assessment a. Pengertian
» Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan Bagi Guru Bagi Kepala Sekolah Bentuk Laporan
» Rekap Nilai Rapor MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Prinsip Pengembangan Silabus a. Ilmiah Pengembang Silabus
» Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Merumuskan Indikator MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Penilaian MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Prinsip-prinsip Pengembangan RPP MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Prinsip Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tematik
» Perilaku-perilaku Musik Perilaku-perilaku Fisik Perilaku-perilaku Seni
» Perilaku-perilaku Drama Perilaku-perilaku Matematika Perilaku-perilaku Sains
» Perilaku-perilaku Penampilan Umum, Kesehatan, dan Keamanan Perilaku-perilaku Lainnya
» Rumusan Masalah Manfaat Penelitian
» Kajian Pustaka A. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
» Metodologi Penelitian Pembelajaran Sejarah
» Persiapan Pelaksanaan Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia 6-7 Tahun
» Latihan Kegiatan Belajar-1 Petunjuk
» Lembar Asesmen Kegiatan Belajar-5 1. Gambarkan struktur Lewis elektron-dot untuk: PF
» Rambu-rambu Kunci Jawaban Lembar Asesmen Kegiatan Belajar-2
» Rambu-rambu Kunci Jawaban Lembar Asesmen Kegiatan Belajar--3
» Rambu-rambu Kunci Jawaban Asesmen Kegiatan Belajar-4
» PENDAHULUAN Rambu-rambu Kunci Jawaban Asesmen Kegiatan Belajar-5
» STOIKIOMETRI A. Pendahuluan MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Penentuan massa Atom Relatif dengan Spektometer massa
» Stoikiometri dengan faktor konversi.
» Stoikiometri Penentuan Rumus Kimia Senyawa.
» Stoikiometri reaksi kimia. MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Stoikiometri Reaksi Larutan dan Aplikasinya dalam Analisis volumetri
» Penentuan konsentrasi zat. MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Penentuan Persamaan Asam-Basa Contoh 16.
» Titrasi dengan larutan kalium permanganat Contoh 18.
» Tetapan Kesetimbangan Equilibrium constan.
» Disosiasi air. MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Perhitungan pH dengan pendekatan asam-basa Bronsted-Lowry.
» PENDAHULUAN pH larutan yang mengandung A
» Tetapan Kesetimbangan 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan
» KEGIATAN 3 Hubungan Kuantitatif antara Pereaksi dan Hasil Reaksi
» Pengaruh Katalis MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Sel Elektrokimia MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Jenis-jenis Sel Elektrokimia a. Sel GalvaniSel VoltaSel Bahan Bakar
» Sel Aki MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Baterai Kering atau Sel Leclanche
» Baterai Alkalin MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Baterai Perak Oksida MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Baterai Nikel-Cadmium MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Reaksi elektrolisis larutan Na
» Elektrolisis larutan KI dengan elektode grafit C
» Elektrolisis Larutan CuSO MATERI SERTIFIKASI GURU SEMUA JURUSAN
» Deskripsi Singkat Cakupan bahan ajar
» Tujuan Antara DEFINISI DAN KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
» Teori pembentukan molekul organik Teori ikatan valensi
» Tujuan Antara HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA
» Uraian Materi ALDEHID DAN KETON
Show more