24
24 Widiana 2004 dengan penelitian saat ini yaitu sama-sama menggunakan
keterhubungan kepercayaan dan loyalitas.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut Kotler 1997: 8 adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Berdasarkan definisi
tersebut diketahui bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara membuat,
menawarkan, serta menukarkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pihak lain.
Proses pertukaran yang terdapat dalam kegiatan pemasaran memerlukan banyak waktu dan keahlian, jika salah satu pihak yang terlibat dalam pertukaran
tersebut organisasiperusahaan memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang dikehendakinya, maka manajemen pemasaran
telah terjadi disitu. Definisi dari manajemen pemasaran yang telah disetujui oleh Asosiasi Pemasaran Amerika adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi Kotler 1997:13. Berdasarkan definisi ini, maka manajemen pemasaran adalah suatu proses untuk menyukseskan kegiatan pemasaran melalui
25
25 perencanaan serta pelaksanaan cara penentuan harga, promosi, serta distribusi
sehingga tercipta pertukaran yang memuaskan semua pihak.
2.2.2. Definisi Jasa
Menurut Kotler 2002 dalam Tjiptono 2005:16 jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Adrian Pyne dikutip oleh Yazid 2001:4 merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen nilai atau manfaat
intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer
kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan prodiksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
Zeithaml dan Bitner 2000 dalam Alma 2000:204 jasa merupakan suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersama dengan
waktu produksi dan memberikan nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat yang bersifat tidak terwujud.
Definisi-definisi di atas terkesan sederhana dan langsung. Namun demikian pada sejumlah produk, kita tidak bisa melihat batas-batas antara produk
berupa barang dan produk berupa jasa secara jelas. Zeithaml dan Bitner 1996:5 dikutip oleh Yazid 2001:4 memberikan solusi dengan merangkum semua
definisi jasa di atas yang menurut mereka jasa itu mencakup semua aktivitas
26
26 ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara
umum konsumsi dan produksinya dalam bentuk kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan yang secara prinsip intangible bagi pembeli
pertamanya.
2.2.3. Karakteristik Jasa