75
75 maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam
estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Normalitas Data
Assessment of normality Variable Min
max kurtosis
c.r. X11 4
7 0.039
0.087 X12 4
7 0.323
0.721 X13 4
7 1.350
3.018 X21 4
7 0.195
0.436 X22 4
7 0.208
0.465 X23 4
7 0.250
0.558 X31 4
7 0.103
0.231 X32 4
7 -0.094
-0.209 X33 4
7 0.900
2.012 Y1 4
7 -0.005
-0.011 Y2 4
7 0.293
0.656 Y3 4
7 0.598
1.336
Multivariate 0.769
0.230 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada diantara ± 2,58
itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi
dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate,
sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3.6. Analisis Model
One-Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh
76
76 terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-step approach to SEM
digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair et
al., 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel goodness of fit
di bawah ini :
Gambar 4.2.
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 0.903 ≤ 2,00
baik Probability 0.664
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000 ≤ 0,08
baik GFI 0.944
≥ 0,90 baik
AGFI 0.909 ≥ 0,90
baik TLI 1.073
≥ 0,95 baik
CFI 1.000 ≥ 0,94
baik
Sumber : lampiran
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Compensation, Motivation, Job Satisfaction, Turn Over Intention
Model Specification : One Step Approach - Base Model
1
Relationship Marketing
X31 er_4
1
1
Satisfaction
X32 er_5
1 X33
er_6 1
X11 er_7
1 X12
er_8 1
X13 er_9
1
Loyalty Y1
er_10 Y2
er_11 1
1 1
d_ly 1
1
Trust X21
er_1 X22
er_2 1
1 X23
er_3 1
Y3 er_12
1
77
77 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari
semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model
konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk
menjelaskan keterkaitan antara variable dalam model.
4.3.7. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 63.877,39 0 mengindentifikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data
ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing – masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah
ini.
Tabel 4.14. Hasil Uji Kausalitas
Sumber : Lampiran
Dilihat dari tingkat Prob. Arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
1. Faktor Relationship Marketing berpengaruh positif terhadap Faktor Loyalty, tidak dapat diterima [Prob. Kausalnya 0,274 0,10 [tidak signifikan [negatif].
Ustd Std
Faktor
Faktor Estimate
Estimate Loyalty
Relationship_Marketing
- 0,094 - 0,180
0,274 Loyalty
Satisfac tion
- 0,027 - 0,052
0,777 Loyalty
T rust
- 0,056 - 0,107
0,560 Batas Signifikansi
0,10 Regression Weights
Prob. Uji Hipotesis Kausalitas
78
78 2. Faktor Satisfaction berpengaruh positif terhadap faktor Loyalty, tidak dapat
diterima [Prob. Kausalnya 0,777 0,10 [tidak signifikan [negatif]. 3. Faktor Trust berpengaruh positif terhadap faktor Loyalty, tidak dapat diterima
[Prob. Kausalnya 0,560 0,10 [tidak signifikan [negatif].
4.4. Pembahasan