Kelebihan dari model jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca, semua materi yang membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah
dipahami. Sedangkan, dalam jigsaw I siswa menerima penjelasan potongan materi dari teman kelompok asalnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa jadi
siswa tersebut belum memahami materi. Jigsaw II sangat cocok digunakan apabila materi yang dipelajari berbentuk
narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra, beberapa bagian sains, dan pembelajaran lain yang lebih menekankan pada konsep daripada keterampilan.
Oleh karena itu, peneliti memilih metode pembelajaran model jigsaw II dalam bahan ajar pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I. Menurut, peneliti
model jigsaw II bisa dipakai dalam pemberian materi ajar seperti sebuah bab suatu cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan, dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran, termasuk pilihan cara penilaian yang
akan dilaksanakan. Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan
pembelajaran. Pengertian seluruh perencanaan itu jika dikaitkan dengan konsep yang
berkembang dewasa ini meliputi Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator, tujuan pembelajaran, persiapan pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran. Mulai dari kegiatan pembuka awal, kegiatan inti dan penutupnya, serta media pembelajaran, sumber pembelajaran yang terkait, sampai dengan
penilaian pembelajaran. Dekat dengan istilah metode pembelajaran adalah sintaks, sintaks adalah urutan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan
strategi dan metode yang dipilih Suyono dan Hariyanto, 2011: 19.
4. Pembelajaran Sastra di SMA
Yang dimaksud dengan pengajaran sastra adalah, pengajaran yang menyangkut seluruh aspek sastra yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra,
Kritik Sastra, Sastra Perbandingan, dan Apresiasi Sastra Ismawati E, 2013: 1. Pengajaran sastra haruslah, menjadi bahan pembelajaran yang sesuai
berdasarkan tingkatannya dalam kegiatan pembelajaran. Bahan pembelajaran dijabarkan berdasarkan tujuan, yaitu yang berupa kompetensi yang akan
dicapai dan sebaliknya tujuan itu sendiri, dimungkinkan tercapai jika ditunjang oleh bahan yang sesuai.
Tujuan pembelajaran sastra sebagaimana terlihat dalam standar kompetensi dasar di kurikulum KTSP sekolah tidak perlu lagi diperdebatkan.
Sesuatu tersebut bermacam jenisnya, yang jika dipilih menurut Saryono 2009: 52-219 dapat berupa pengalaman, pengetahuan, kesadaran, dan
hiburan. Kejelasan tujuan pembelajaran sastra, sebab dapat memberikan acuan bagi pemilihan bahan yang sesuai. Teks kesastraan adalah aspek bahan, maka
pemilihan bahan pembelajaran haruslah yang memungkinkan berbagai tujuan dan manfaat tersebut dapat diperoleh.
5. Pelaksanaan Pembelajaran KTSP