kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam sub
topiknya dan mengajarkan informasi penting dalam sub topik tersebut kepada temannya. Ahli dalam sub topik lainnya juga bertindak serupa,
sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru.
Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
a. Kegiatan Pembelajaran Jigsaw II
Kegiatan pembelajaran jigsaw menurut Rusman 2011: 217 yang dilakukan oleh para siswa menyangkut beberapa hal, yaitu:
1 Melakukan membaca untuk menggali informasi. Siswa memperoleh
topik-topik permasalahan untuk dibaca, sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut.
2 Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatkan topik
permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita sebut dengan kelompok ahli untuk membicarakan topik permasalahan
tersebut. 3
Laporan kelompok. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.
4 Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan
tadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Agar lebih jelas peneliti membuat contoh skema model jigsaw sebagai berikut:
Model pembelajaran jigsaw dibedakan lagi menjadi tiga bagian, yaitu jigsaw I, jigsaw II, dan jigsaw III. Peneliti disini akan lebih berfokus dengan menggunakan
model jigsaw II Slavin, Isjoni, 2007: 75. Jigsaw II dapat digunakan manakala bahan yang akan dipelajari ditulis dalam bentuk narasi. Jigsaw II amat cocok
digunakan pada pelajaran Ilmu Sosial, Sastra, beberapa bagian IPA. Dalam jigsaw II, siswa-siswa bekerja dalam kelompok-kelompok heterogen, sama seperti dalam
STD. Kepada siswa diberikan bab-bab atau unit-unit lainnya untuk dibaca, dan juga diberikan “lembar ahli” yang memuat topik-topik yang berbeda untuk setiap
anggota team dimana setiap anggota itu harus memusatkan perhatian pada apa yang diterimanya ketika ia membaca. Bila semua anggota telah selesai membaca,
maka siswa dari team-team yang berbeda ber temu dalam suatu “kelompok ahli”
untuk mendiskusikan topik mereka selama 30 menit. Kunci untuk keberhasilan Jigsaw II adalah saling ketergantungan, yaitu setiap siswa bergantung pada
Kel Asal 1
Kel Asal 2
Kel Asal 3
Kel Asal 4
Kel Asal5
Kel Asal 6
Kel Asal 7
Kel Ahli 2
Kel Ahli 1
Kel Ahli 3
Kel Ahli 4
Materi 1 Tokoh
utama Materi 3
Teknik analitik
Materi 4 Teknik
dramatik Materi 2
Tokoh tambahan
temannya yang ada dalam kelompoknya untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk dapat berhasil dalam asesmen atau kuis Isjoni dkk, 2007: 75.
Berdasarkan teori dan beberapa pengertian yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa, pembelajaran
jigsaw yang dikembangkan oleh tokoh pertama kali, yaitu bernama Elliot Aronson. Kemudian, beberapa kali dikembangkan lagi oleh Slavin menjadi tiga
bagian model jigsaw. Jigsaw I dan jigsaw II pada dasarnya sebenarnya sama, namun ada beberapa aspek yang membedakannya.
Jigsaw II merupakan sebuah adaptasi dari teknik jigsaw Elliot Aronson 1978. Jigsaw II dalam hal ini juga membantu siswa belajar setiap matapelajaran,
mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Seperti halnya pada jigsaw I, setiap siswa menjadi ahli dalam materi yang ditugaskan.
Berikut adalah, sintaks langkah-langkah pembelajaran jigsaw I yang pertama kali dikembangkan oleh Elliot Aronson:
1. Peserta didik dikelompokkan, dan masing-masing kelompok terdiri dari 4
orang. 2.
Tiap peserta didik dalam tim mendapat materi yang sama, dan membaca semua materi.
3. Tiap peserta didik dalam tim berbagi tugas untuk membagi materi sub
bab mereka. 4.
Peserta didik masuk ke dalam kelompok ahli masing-masing. 5.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli peserta didik kembali ke alam kelompok asal.
6. Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
7. Guru memberi evaluasi.
8. Penutup.
Setelah peneliti mengerti, dan tahu beberapa langkah-langkah pembelajaran yang terdapat di dalam pembelajaran model jigsaw I. Peneliti kemudian
membandingkannya, dengan langkah-langkah pembelajaran model jigsaw II yang telah dimodifikasi oleh Slavin ke dalam langkah-langkah pembelajaran jigsaw II.
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran model kooperatif jigsaw II yang telah dimodifikasi:
1. Orientasi
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode jigsaw
dalam proses belajar mengajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Membaca
Peserta didik dikelompokkan menjadi kelompok dasarasal. Setiap anggota kelompok diberikan sub pokok bahasantopik yang berbeda untuk mereka
pelajari. 3.
Diskusi kelompok ahli Peserta didik yang mendapat topik yang sama berdiskusi dalam kelompok
ahli. 4.
Presentasi kelompok asal Setelah berdiskusi sebagai tim ahli setiap kelompok kembali ke dalam
kelompok asal untuk mepresentasikannya, dan anggota kelompok yang lain mendengarkan.
5. Pendidik memberikan penguatan pada hasil diskusi
6. Guru membimbing peserta didik mengambil kesimpulan.
Sepintas sintaks model pembelajaran kooperatif model jigsaw II hampir sama dengan jigsaw I, seperti yang telah dipaparkan berdasarkan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif model jigsaw di atas. Salah satunya, dalam model jigsaw II membaca semua materi dapat membantu siswa untuk mendapat gambaran besar
sebelum, mereka membaca kembali dan menemukan informasi yang berkaitan dengan topik yang ditugaskan. Kemudian apabila siswa harus membaca di kelas,
bacaan tersebut harus dapat diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari setengah jam.
Kelebihan dari model jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca, semua materi yang membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah
dipahami. Sedangkan, dalam jigsaw I siswa menerima penjelasan potongan materi dari teman kelompok asalnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena bisa jadi
siswa tersebut belum memahami materi. Jigsaw II sangat cocok digunakan apabila materi yang dipelajari berbentuk
narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra, beberapa bagian sains, dan pembelajaran lain yang lebih menekankan pada konsep daripada keterampilan.
Oleh karena itu, peneliti memilih metode pembelajaran model jigsaw II dalam bahan ajar pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I. Menurut, peneliti
model jigsaw II bisa dipakai dalam pemberian materi ajar seperti sebuah bab suatu cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya.
3. Metode Pembelajaran