Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

e. Endurance Daya Tahan. Endurance yaitu seberapa lama suatu rintangan akan berlangsung dan seberapa lama penyebab rintangan akan bertahan. Dengan AQ yang tinggi seseorang dapat melihat suatu cahaya terang di ujung suatu masalah betapapun panjang dan lamanya masalah itu. Seseorang dengan AQ yang rendah akan berpikiran bahwa suatu masalah selalu terjadi dan terjadinya akan lama sekali, segala sesuatunya tidak akan pernah membaik, dan disebabkan karena saya memang pemalas, atau karena saya selalu gagal.

1. Faktor-faktor Adversity Quotient

Faktor-faktor yang mempengaruhi adversity quotient yaitu: a. Pembelajaran Tinggi rendah AQ seseorang merupakan hasil dari proses belajar. Psikologi kognitif berperan dalam faktor ini sebagai ilmu yang dipakai untuk belajar merespon memecahkan masalah, berpikir dan berbahasa. Sengaja atau tidak sengaja orang yang membiasakan diri dengan respon-respon destruktif seperti menyerah terhadap semua kesulitan yang muncul sama artinya dengan belajar untuk tidak berdaya. Orang yang selalu membiasakan diri untuk mengendalikan rasa putus asa, tidak berdaya dan tidak mau berusaha, belajar meningkatkan pemberdayaan diri. Orang yang belajar tidak berdaya mempunyai AQ yang rendah sedangkan orang yang mau belajar meningkatkan pemberdayaan diri mempunyai AQ yang tinggi Stoltz, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang membuat orang cenderung menuntut diri sendiri untuk berusaha lebih keras. Orang akan semakin berusaha lebih keras dalam pekerjaan jika orang yang bersangkutan ditantang -dengan alasan kuat- untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung lebih gigih, realistis dan lebih suka bertindak dibandingkan dengan orang yang mempunyai berbagai pola motivasi lain Gellerman, 1984. Hal ini dipengaruhi juga oleh ilmu neurofisiologis yang menyumbang pengetahuan bahwa kebiasaan seseorang berespon terhadap kemalangan dapat diinterupsi dan segera diubah sehingga kebiasaan lama akan melemah dan kebiasaan baru dapat berkembang. Hal itu dapat terjadi jika seseorang memiliki motivasi di dalam dirinya untuk menjadi lebih baik. c. Kreativitas Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Kreativitas melibatkan dua unsur penting, yaitu kefasihan dan keluwesan. Kefasihan ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Keluwesan mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk suatu pemecahan masalah. Hal utama yang mendorong munculnya kreativitas adalah kecenderungan sentral manusia untuk mengaktualisasikan, merealisasi dan mengungkapkan diri. Orang yang kreatif mempunyai motivasi besar dan kemampuan tinggi untuk mengenali intisari suatu masalah serta mempunyai kemauan untuk